evaluasi melalui kuesioner atau wawancara kepada karyawan untuk mengetahui apakah karyawan tersebut memerlukan pelatihan atau
tidak, terkadang perusahaan mencari suatu masalah yang nantinya dari masalah tersebut akan meningkatkan produktivitas karyawan dan
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya kebutuhan akan pelatihan sangat diperhatikan oleh PT. Gunung Madu Plantations
tetapi perlunya pelatih atau pengajar yang bisa memberikan kesadaran kepada karyawan arti pentingnya pelatihan. Kebutuhan akan pelatihan
dapat di analisis melalui tiga tahap yaitu : Analisis organisasi, yang pada hakikatnya menyangkut pertanyaan
dimana atau bagaimana di dalam organisasi ada personel yang memerlukan pelatihan. Aspek dari analisis ini ialah penentuan
berapa banyak karyawan yang perlu dilatih untuk tiap-tiap klasifikasi pekerjaan melalui agket, wawancara, atau pengamatan.
Analisis pekerjaan, untuk memperoleh informasi tentang tugas- tugas, sikap, pengetahuan, dan keterampilan karyawan.
Analisis pribadi, untuk hal tersebut dibutuhkan waktu untuk mengadakan diagnosis yang lengkap tentang masing-masing
personel mengenai kemampuan-kemampuan mereka.
e. Dukungan Perusahaan X
5
Dukungan perusahaan X
5
dicirikan dengan perhatian perusahaan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan selama
pelatihan berlangsung baik dukungan berupa moral dan materi, karena pelatihan merupakan bentuk investasi perusahaan sehingga sudah
sewajarnya dilakukan oleh perusahaan. Peubah ini memiliki kontribusi sebesar 0,85 atau 15 lebih rendah dibandingkan metode pelatihan
dalam membentuk pelatihan. Dukungan perusahaan memberikan kontribusi terhadap pelatihan sebesar 20. Berdasarkan hal tersebut
dapat dilihat dukungan perusahaan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membentuk pelatihan. Hal ini membuktikan bahwa
perusahaan mendukung karyawannya dalam hal pengembangan diri.
Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui pelatihan. PT. Gunung Madu Plantations memberikan perhatian khusus terhadap proses pelatihan
yaitu dengan adanya gedung LSTC yang dilengkapi dengan sarana dan fasilitas yang baik untuk menambah kelancaran dari pelatihan itu
sendiri.
f. Manfaat Pelatihan X
6
Manfaat pelatihan X
6
merupakan dampak dari kegiatan pelatihan yang sifatnya bisa baik atau buruk. Hal ini tergantung dari
bagaimana adanya hubungan yang sinergis antara pihak yang memberikan pelatihan dengan peserta yang mengikuti pelatihan.
Berdasarkan pengolahan data menunjukkan bahwa peubah manfaat pelatihan memiliki kontribusi tertinggi, yaitu 1,25. Hal ini
menunjukkan bahwa manfaat pelatihan karyawan berkontribusi 25 lebih tinggi dibandingkan dengan metode pelatihan dalam membentuk
pelatihan dengan faktor penjelas 42. Tingginya penilaian yang dilakukan responden diduga karena menyadari bahwa pelatihan sangat
bermanfaat baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari nilai produksi gula setiap tahunnya mengalami
peningkatan, ini merupakan salah satu parameter manfaat pelatihan. Menurut Atmodiwirio 2005, bahwa manfaat pelatihan dapat dilihat
melalui dua sisi yaitu : a Dari segi individu
Menambah wawasan, pengetahuan tentang perkembangan organisasi baik secara internal maupun eksternal.
Menambah pengetahuan di bidang tugasnya. Menambah keterampilan dalam meningkatkan pelaksanaan
tugasnya. Meningkatkan pengalaman memimpin.
Meningkatkan kemampuan menangani emosi.
b Bagi organisasi Meningkatkan kemampuan berproduksi.
Penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menciptakan kolaborasi dan jejaring kerja.
PT. Gunung Madu Plantations mengadakan program pelatihan dengan tujuan agar karyawannya mampu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik, meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun sikap mereka, sehingga diharapkan akan berpengaruh juga
terhadap cara kerja mereka menjadi lebih baik yang pada akhirnya perusahaan juga akan medapatkan keuntungan.
g. Materi Pelatihan X