nira dalam bejana pengendap. Proses tersebut berlangsung secara kontinyu dan nira encer yang keluar dari bejana pengendap dan dikirim ke bejana
penguapan sedangkan endapan tersebut dipompa ke saringan vakum. Vakum tersebut berfungsi untuk memisahkan dengan padatannya. Nira
tersebut dikembalikan ke stasiun penjernihan, sedangkan kotorannya yang disebut blotong filter cake.
Proses penguapan dilakukan karena nira masih mengandung 85-90 persen air sehingga diperlukan penguapan. Hasil dari penguapan ini
berupa nira mentah, nira mentah ini dipucatkan dengan gas SO
2
sehingga menjadi nira kental tersulfitasi.
Nira kental tersebut kemudian dikirim ke stasiun masakan, dimasak dan dikristalkan dalam tiga tahapan masakan menghasilkan yang
di dalamnya sudah terbentuk kristal-kristal gula kemudian dilakukan pendinginan. Setelah itu hasil masakan tersebut ke pemutaran untuk
memisahkan antara tetes tebu dengan kristal gulanya. Setelah proses tersebut selesai maka akan dilakukan pengepakan dan disimpan dalam
gudang gula untuk distribusikan ke pasaran. Sistem produksi gula di PT. Gunung Madu Plantations dapat dilihat pada Lampiran 1.
G. Pelatihan Internal Perusahaan
Pelatihan yang sering dilaksanakan di PT. Gunung Madu Plantations pelatihan yang bersifat operasi kerja. Pelatihan tersebut
diberikan kepada karyawan pelaksana atau karyawan non-staff yang sering menghadapi masalah di lapangan. Untuk mengatasi adanya kesenjangan
pengetahuan, sikap dan keterampilan maka dibutuhkan pelatihan yang sifatnya untuk kebutuhan sekarang yaitu pelatihan operasi kerja. PT.
Gunung Madu Plantations memiliki beberapa jenis pelatihan yaitu : a. Pelatihan karyawan baru merupakan program pelatihan yang disusun
bagi karyawan baru, dari berbagai strata kekaryawanan dengan tujuannya adalah :
Memperkenalkan kepada karyawan baru tersebut, tentang perusahaannya yang akan menjadi tempat pengabdiannya termasuk
budaya perusahaan. Memberi petunjuk teknis dan praktis tentang bidang pekerjaannya
yang akan ditugaskan kepadanya. Menanamkan semangat kerjasama dan saling pengertian baik di antara
karyawan baru maupun di antara karyawan lama. Sasaran pelatihan ini adalah diharapkan kepada karyawan baru dapat
mengenal perusahaan yang mempekerjakannya, mengetahui dengan baik apa yang dikehendaki perusahaan darinya, mempunyai gambaran dan
pengetahuan yang cukup tentang pekerjaan yang akan dilaksanakannya sehingga mampu menyesuaikan diri serta cepat menjadi bagian perusahaan
dan memberikan sumbangan bagi pencapaian pekerjaan, disamping selalu menjujung tinggi kebersamaan dan kerjasama tim dalam mencapai sesuatu
sasaran pekerjaan. b. Pelatihan penyegaran operasi kerja merupakan program pelatihan
yang disusun bagi karyawan lama dari strata kekaryawanan dengan tujuannya adalah :
Mencegah mengendornya pelaksanaan dan terutama pengawasan pekerjaan akibat pengaruh rutinitas, rasa puas diri, sikap meremehkan
atau rasa percaya diri atau mempercayai orang lain secara berlebihan. Mengingatkan kembali atau menyegarkan kembali para peserta tentang
prinsip-prinsip pelaksanaan pekerjaan yang benar dan baik. Menunjukkan penyimpangan-penyimpangan umum yang sering terjadi
dan resikonya dengan menggunakan kasus-kasus aktual. Memupuk pemahaman yang komprehensif terutama tentang
keterkaitan antara berbagai mata rantai pekerjaan. Sasaran pelatihan ini adalah para peserta diharapkan tetap waspada dalam
melaksanakan tugasnya dan mengetahui dimana penyimpangan- penyimpangan tersebut sering terjadi dan mampu mengantisipasinya.
Sehingga diharapkan pula bahwa standar kualitas pekerjaan selalu terjaga.
c. Kursus jabatan merupakan program yang ditujukan bagi para karyawan yang diproyeksikan atau direkomendasikan untuk kenaikan
jabatan promosi, kursus ini hanya diselenggarakan bagi karyawan staf grade V ke atas dengan tujuannya adalah:
Memperkenalkan kepada peserta visi dan pengetahuan lebih luas yang diperlukan pada jabatan yang lebih tinggi.
Menyegarkan dan meningkatkan pengetahuan para peserta tentang dasar-dasar manajemen yang baik.
Melengkapi para peserta dengan kemampuan yang lebih baik dalam proses pengambilan keputusan dan mengolah berbagai studi kasus.
Melengkapi para peserta dengan kemampuan yang lebih baik dalam berkomunikasi, memimpin rapat, dan membuat laporan.
Sasaran mengikuti kursus jabatan ini para peserta diharapkan dapat bersiap diri dan makin mantap dalam memegang jabatan eksekutif yang lebih
tinggi dalam perusahaan. Visinya lebih menyeluruh, kemmapuan menyatakan pendapat dan memberi ilustrasi lebih baik, teguh
mempertahankan dan menuju sasaran yang lebih ditetapkan kemudian menerapkan teknik berkomunikasi serta membuat laporan dan
pertanggung jawaban keputusannya. d. Pelatihan khusus atau lokakarya merupakan program pelatihan yang
diselenggarakan secara khusus menurut keperluan dengan tujuannya adalah memperkenalkan teknologi baru atau pendalaman subyek atau
teknologi khusus. Bidang yang dicakupnya dapat sangat bervariasi mulai dari keterampilan di bidang manjemen, teknologi terapan pada
berbagai ilmu pertanian, enginering, praktek lapang, dan sebagainya. Dilihat dari segi frekuensi pelatihan ini digolongkan tidak terjadwal
karena diselenggarakan untuk keperluan tertentu. Sedangkan dari segi waktu pelatihan ini tergolong pelatihan-pelatihan singkat dengan lama
pelatihan kurang satu hari sampai 1-2 hari. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan akan mempunyai pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang lebih baik dalam bidang yang diberikan.
Dari keempat pelatihan tersebut yang frekuensinya paling tinggi adalah pelatihan penyegaran atau operasi kerja yang biasanya diberikan kepada
karyawan pelaksana atau karyawan non-staff di PT. Gunung Madu Plantations.
PT. Gunung
Madu Plantations
memiliki LSTC
Lampung Sugar Training Centre yang memiliki tujuan memberikan segala informasi
yang berkaitan dengan kebutuhan perusahaan melalui pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dan non karyawan atau orang-orang yang bekerja
di perusahaan agar dapat bekerja secara profesional untuk peningkatan produksi gula PT. Gunung Madu Plantations. Sedangkan peranan LSTC
sendiri untuk mendidik agar peserta pelatihan dapat memahami maksud dari pelatihan dan dapat berprestasi lebih baik.
Prestasi peserta pelatihan terutama disebabkan oleh dua hal yaitu kemampuan dan motivasi. Kemampuan seseorang dipengaruhi oleh
kualifikasi yang dilmilikinya yaitu pendidikan, pengalaman, dan sifat-sifat pribadi sedangkan motivasi dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam diri
seseorang dan hal-hal lain diluar dirinya. LSTC sendiri memiliki unit-unit kerja yaitu :
1 Bagian unit kerja penyelenggara pelatihan yang bertugas untuk pelayanan pelatihan dan perawatan fasilitas pelatihan, pengelolaan pelatihan, dan
mengurus pelatihan untuk lembaga diluar PT. Gunung Madu Plantations. 2 Bagian teknisi bertugas untuk menjaga mutu pelaksanaan proses berlatih-
melatih yang baik, bagi teknisi dalam pelaksanaannya melengkapi sarana dan prasarana yang telah direncanakan yaitu membuat program pelatihan
berdasarkan pertimbangan dan tujuan yang ingin dicapai, mempersiapkan pengajar atau pelatih, menyiapkan buku pegangan, membuat jadwal
pelatihan, dan melakukan evaluasi serta pemantauan terhadap jalannya pelatihan.
3 Bagian programer bertugas untuk mengidentifikasi pekerjaan karyawan untuk pelatihan, menggali rincian pekerjaan karyawan, melakukan syarat
standar pekerjaan, melakukan identifikasi kemampuan dan pengetahuan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN