14
Perbedaannya pada penelitian Novi Amurwani ini subyeknya adalah siswa kelas IV SDN Pulowetan 2 Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk, sedangkan
peneliti subyeknya adalah siswa kelas V SDN 02 Loning Kabupaten Pemalang. Rahmawati Hilyatul Mahsun 2012 melakukan penelitian
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV semester ganjil TA 2011 oleh 2012 MI Miftahul Hidayah Gogourung Kademangan Blitar oleh Hilyatul Mahsun Rahmawati. Sebelum
pelaksanaan tindakan, siswa yang mencapai KKM sejumlah 11 siswa atau 45,83 dari 24 siswa dan rata-rata kelas 70,83. Sedangkan pada siklus 2 siswa yang
mencapai KKM sejumlah 21 siswa atau 87,50 dari 24 siswa dan rata-rata kelas 83,08. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilaksanakan
oleh peneliti yaitu sama-sama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati Hilyatul
Mahsun subyeknya adalah siswa kelas IV sedangkan peneliti subyeknya adalah siswa kelas V SDN 02 Loning Kabupaten Pemalang.
2.2 Kerangka Teori
Peneliti menerapkan beberapa teori dalam penelitian ini yaitu pengertian belajar, pengertian pembelajaran, motivasi belajar, hasil belajar, hakekat ilmu
pengetahuan alam, pembelajaran kooperatif, dan model kooperatif tipe STAD.
2.2.1 Pengertian Belajar
Gagne dan Berliner dalam Anni 2006 : 2 belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
15
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2010:2.
Morgan dalam Suprijono 2011:3 Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience.
Definisi tersebut adalah belajar merupakan perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu untuk menjadi lebih baik karena mendapatkan ilmu dari lingkungan berdasarkan pengalamannya. Siswa
dalam melaksanakan belajar juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Dua faktor tersebut akan dibahas di bawah ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan ektern Slameto, 2010:54.
1. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi: faktor
kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis meliputi: intelegensi, perhatian, minat, dan bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
Sedangkan faktor kelelahan kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
2. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi
3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor keluarga meliputi: cara orangtua mendidik, relasi antaranggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi:
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan guru, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
16
standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas rumah. Sedangkan faktor masyarakat meliputi: kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.2.2 Pengertian Pembelajaran