42
3.5.1.4 Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan aspek-aspek yang diamati pada siklus I. Kemudian peneliti merefleksikan hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan berikutnya.
3.5.2 Siklus II
Setelah melakukan evaluasi pada siklus I, peneliti mengambil strategi pada siklus II. Prosedur tindakan pada siklus II terdiri atas: 1 perencanaan, 2
tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.5.2.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan penyempurnaan pada siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan
siklus I adalah 1 menyusun rencana pembelajaran matri gaya magnet dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD,
2 menyiapkan media pembelajaran seperti magnet, benda yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet, benda yang dapat ditembus oleh kekuatan gaya
magnet, sifat-sifat istimewa gaya magnet, dan cara membuat magnet, 3 membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, 4 menyusun
LKS untuk dikerjakan oleh kelompok masing-masing , 5 menyusun lembar observasi siswa dalam proses pembelajaran, 6 menyusun lembar observasi siswa
dalam kelompok, 7 menyusun APKG 1 dan APKG 2 sebagai penilaian performansi guru, 8 menyusun instrument sebagai tes tertulis untuk setiap
43
individu. Instrumen yang berupa soal pilihan ganda beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi dan performansi guru berkolaborasi
dengan guru kelas V dan teman sejawat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 23.
3.5.2.2 Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah tindakan yang merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan
dan perilaku-perilaku yang menjadi penghambat kegiatan pembelajaran siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
STAD peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan penutup. Pada kegiatan awal peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk
mengikuti pembelajaran gaya magnet dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
STAD, mempresensi kehadiran siswa, menyampaikan apersepsi yaitu dengan mengingatkan kembali materi pada siklus
I. Kemudian memperlihatkan gambar-gambar benda yang memanfaatkan magnet dalam kehidupan sehari-hari misalnya kulkas, kompas, dan barang elektronik
lainnya, serta melakukan tanya jawab kepada siswa tentang benda yang memanfaatkan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan apersepsi ini
adalah untuk mengantarkan siswa kepada materi pelajaran tentang gaya magnet. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar
bersemangat dan ikut aktif dalam proses pembelajaran.
44
Pada kegiatan inti ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam eksplorasi kegiatan yang dilakukan adalah guru
menjelaskan tentang sifat-sifat istimewa magnet dan pembuatan magnet buatan. Guru melakukan tanya jawab, kemudian guru membagi siswa menjadi 6
kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa secar heterogen. Dalam elaborasi kegiatan yang dilakukan adalah guru memberikan LKS kepada siswa, kemudian
guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan LKS. Siswa yang mempunyai yang sudah memahami tentang materi
yang diberikan oleh guru harus memberikan pengetahuannya kepada teman sekelompoknya yang belum memahami materi yang diberikan. Selanjutkan
masing-masing kelompok mewakilkan satu anggota kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing. Setelah itu, guru
memberikan penguatan berupa tepuk tangan dan pujian kepada masing-masing kelompok yang berani mempresentasikan hasil kelompoknya. Guru
mengumpulkan hasil kerja kelompok siswa. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Guru memberikan tes formatif kepada masing-masing siswa. Hasil dari tes formatif tersebut merupakan nilai siswa pada siklus II. Kegiatan
selanjutnya guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.
3.5.2.3 Observasi atau Pengamatan