Perencanaan Pelaksanaan Siklus I

39 Setiap siklus melalui 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

3.5.1 Siklus I

Siklus I merupakan siklus awal yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada siklus I ini peneliti melalui 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Empat tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

3.5.1.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan perencanaan yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Perencanaan ini dilakukan dari awal sampai akhir penelitian, dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD, langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut 1 menyusun rencana pembelajaran materi gaya magnet dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD, 2 menyiapkan media pembelajaran seperti magnet, benda yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet, dan benda yang dapat ditembus oleh kekuatan gaya magnet 3 membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, 4 menyusun LKS untuk dikerjakan oleh kelompok masing-masing , 5 menyusun lembar observasi siswa dalam proses pembelajaran, 6 menyusun lembar observasi siswa dalam kelompok, 7 menyusun APKG 1 dan APKG 2 sebagai penilaian performansi guru, 8 menyusun instrument sebagai tes tertulis untuk setiap individu. Instrumen yang 40 berupa soal pilihan ganda beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi dan performansi guru berkolaborasi dengan guru kelas V dan teman sejawat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 14.

3.5.1.2 Pelaksanaan

Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Pada tahap ini guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup . Pada kegiatan awal peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran gaya magnet dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD, mempresensi kehadiran siswa, menyampaikan apersepsi yaitu menyanyikan lagu benda-benda magnet. Kegiatan apersepsi ini adalah untuk mengantarkan siswa kepada materi pelajaran tentang benda-benda yang dapat ditarik oleh nmagnet dan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar bersemangat dan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan inti ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam eksplorasi kegiatan yang dilakukan adalah guru menjelaskan pengertian tentang gaya magnet, melakukan tanya jawab tentang pengertian gaya magnet, mendemonstrasikan benda yang dapat ditarik oleh magnet dan yang tidak dapat ditarik oeh magnet serta yang dapat ditembus dan tidak dapat ditembus oleh kekuatan gaya magnet. Selanjutnya guru membagi 41 siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen. Dalam elaborasi kegiatan yang dilakukan adalah guru memberikan LKS kepada siswa, kemudian guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan LKS. Siswa yang mempunyai yang sudah memahami tentang materi yang diberikan oleh guru harus memberikan pengetahuannya kepada teman sekelompoknya yang belum memahami materi yang diberikan. Selanjutkan masing-masing kelompok mewakilkan satu anggota kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penguatan berupa tepuk tangan dan pujian kepada masing-masing kelompok yang berani mempresentasikan hasil kelompoknya. Guru mengumpulkan hasil kerja kelompok siswa. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan tes formatif kepada masing-masing siswa. Hasil dari tes formatif tersebut merupakan nilai siswa pada siklus I. Kegiatan selanjutnya guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.

3.5.1.3 Observasi atau Pengamatan

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENDENGARKAN PENGUMUMAN MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KARANGPUCUNG PURBALINGGA

1 6 194

PENINGKATAN PEMBELAJARAN STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LANGKAP 01 BUMIAYU BREBES

1 8 248

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas V SD Negeri Taman.

0 2 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DI SDN DADIREJO 02

0 0 23