Aksebilitas Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya

kepadatan penduduk pada Kecamatan Sukajaya sebesar 181 jiwakm 2 . Data jumlah kepala keluarga menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah kepala keluarga menurut mata pencaharian Kecamatan No Uraian Sukajaya Sukakarya Jumlah Persentase 1 Pertanian 521 1.646 2.167 29.49 2 Perikanan 510 196 706 9.61 3 Buruh 310 218 528 7.18 4 Perdagangan 269 165 434 5.91 5 Jasa 198 53 251 3.42 6 Angkutan 246 57 303 4.12 7 Pegawai 324 1.259 1.583 21.54 8 Lainnya 452 925 1.377 18.74 Jumlah 2.830 4.519 7.349 100.00 Sumber: BPS, 2003 Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat sebagian besar penduduk Pulau Sabang bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebesar 29,49 dari jumlah penduduknya. Profesi kedua adalah sebagai pegawai sebesar 21,54, dan profesi lain secara berturut-turut adalah perikanan sebesar 9,61, buruh sebesar 7,18, perdagangan sebesar 5,91, angkutan sebesar 4,12, dan lainnya sebesar 18,74.

4.4.3 Aksebilitas

Pelabuhan Balohan merupakan pelabuhan penyeberangan sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sabang. Pelabuhan Balohan menyediakan kapal ferry sebagai kapal penyeberangan, dilengkapi dengan areal parkiran, terminal penumpang, dan gerbang untuk kendaraan menuju kapal penyeberangan. Pelabuhan khusus penumpang di Balohan berkonstruksi beton, gang away 155 m, 3 unit Dholpin 40 m serta memiliki gedung operasional seluas 400 m 2 . Pada jalur Balohan – Malahayati pp terdapat 2 KMP Kapal Motor Perintis yaitu KMP Poncan Moale dan KMP Tanjung Burang dengan daya angkut penumpang masing-masing 300 orang. Sementara itu untuk jalur Balohan – Ulee Lheu pp terdapat 2 KM Kapal Motor yaitu KM Baruna Duta dan KM Pulau Rondo dengan daya angkut penumpang 315 orang dan 300 orang BPKS, 2005. Pulau Sabang memiliki satu bandara udara bernama lapangan udara Maimun Saleh yang terletak di Kelurahan Cot Ba’u dengan status masih milik TNI AU dan sipil. Di kawasan Sabang tidak terdapat angkutan umum darat yang mempunyai rute tetap, tetapi banyak dijumpai angkutan pratransit seperti mobil sewaan. Prasarana transportasi darat yang terdapat di Pulau Sabang berupa jalan raya. Kondisi jalan dari Pelabuhan Balohan sampai pusat kota sudah baik sedangkan kondisi jalan yang menghubungkan pusat kota dengan daerah wisata Iboh dan Gapang cukup baik, namun sangat berpotensi terjadinya longsor melihat kondisi jalan yang berada di lereng bukit BPKS, 2005. Pelayanan komunikasi di Pulau Sabang sudah mencapai daerah wisata Iboih yaitu disediakan fasilitas warung internet untuk melayani wisatawan domestik maupun mancanegara. Sumber daya energi listrik di Pulau Sabang sudah bisa terpenuhi dengan baik, bahkan untuk daerah wisata Iboh dan Gapang sudah dapat memanfaatkan energi selama 24 jam.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengolahan awal citra image pre-processing

5.1.1 Substrat perairan dangkal

Pemetaan terumbu karang memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik pada daerah spektrum sinar tampak. Spektrum sinar tampak dapat menembus air sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi terumbu karang Susilo, 2006. Penentuan terumbu karang dapat dilihat dengan menggunakan kombinasi komposit RGB 321 dan akan semakin jelas dengan komposit RGB 421. Langkah selanjutnya dilakukan penajaman histogram sehingga didapatkan gambaran umum mengenai substrat perairan dangkal yang ditunjukkan dengan warna cyan biru tegas. Kedua kombinasi tersebut hanya memberikan gambaran secara umum tentang keberadaan substrat perairan dangkal seperti terumbu karang, pasir dan lamun. Penampakan substrat dasar perairan dangkal akan semakin maksimal dengan metode penajaman multiimage yaitu mengkombinasikan kanal 1 dan kanal 2 berdasarkan penurunan algoritma ”Standard Exponential Attenuation Model”. Pada metode penajaman multiimage ini, nilai digital dari kanal 1 dan kanal 2 harus diekstrak untuk memperoleh nilai rasio koefisien attenuasi k i k j . Pada saat pengolahan data citra untuk terumbu karang diperoleh nilai koefisien attenuasi k i k j sebesar 1,082328 perhitungan disertakan pada Lampiran 2. Dengan demikian persamaan algoritma yang digunakan untuk penajaman citra adalah Y= ln TM 1 + 1.082328ln TM 2 . Rentangan perbedaan warna hasil transformasi algoritma Lyzenga menunjukkan kelas-kelas substrat dasar perairan. Banyaknya kelas tersebut