Biota-biota yang berasosiasi dengan terumbu karang ditemukan sebanyak 23 spesies yang tersebar pada lokasi penelitian. Data jenis karang dan biota yang
berasosiasi dapat dilihat pada Lampiran 5.
5.3.2.7 Analisis kesesuaian zona potensial wisata bahari
Zona potensial wisata bahari didapat melalui proses overlay beberapa peta tematik yaitu kedalaman perairan, tutupan terumbu karang hidup, jenis terumbu
karang dan biota yang berasosiasi, jenis ikan karang, substrat dasar perairan, kecepatan arus dan kecerahan perairan. Pemberian bobot pada setiap parameter
didasarkan pada tingkat kepentingan untuk kegiatan wisata bahari. Kecerahan perairan diberikan bobot paling tinggi karena keberadaannya dianggap sangat
berpengaruh bagi berlangsungnya kegiatan wisata tersebut. Kecerahan yang tinggi dapat memberikan jarak pandang yang jelas bagi penyelam, juga
menentukan dengan baik pertumbuhan ekologi terumbu karang. Kedalaman perairan merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan terumbu karang, tetapi
terdapat pengecualian bagi perairan jernih. Perairan yang jernih dapat menunjukkan sampai sejauh mana penetrasi cahaya matahari dapat menembus
kolom perairan, yang dibutuhkan oleh terumbu karang dalam proses fotosintesis. Kedalaman perairan dan kecepatan arus diberikan bobot paling kecil karena
dapat ditutupi oleh parameter lain, juga dapat diatasi oleh para pelaku wisata. Kecepatan arus tidak menjadi kendala bagi para penyelam profesional yang ingin
menikmati keindahan alam bawah laut. Parameter tutupan terumbu karang hidup, jenis terumbu karang dan biota yang
berasosiasi, jenis ikan karang dan substrat dasar perairan diberikan bobot yang sama karena keberadaannya dianggap sama-sama penting dalam menentukan
keindahan alam bawah laut. Hasil overlay ketujuh parameter tersebut menghasilkan 4 kelas kesesuaian yaitu kelas sangat sesuai S
1
, sesuai S
2
, sesuai bersyarat S
3
dan tidak sesuai N. Zona sangat sesuai tidak mempunyai faktor pembatas khusus yang
menghambat kegiatan wisata bahari, seluruh parameter fisik membuat daerah ini sangat ideal dijadikan sebagai lokasi wisata bahari. Zona sangat sesuai terletak di
sepanjang pantai timur, Jaboi, Paya Keunekei, pantai barat, Pulau Rubiah dan Pulau Klah.
Zona sesuai mempunyai faktor pembatas yang agak serius untuk mempertahankan kegiatan wisata bahari. Faktor pembatas yang ditemukan dalam
hubungannya dengan penentuan lokasi wisata bahari adalah tutupan terumbu karang hidup, jenis ikan karang, jenis terumbu karang dan biota yang berasosiasi
kurang. Wilayah yang termasuk dalam zona ini adalah sebagian pantai timur, Jaboi, Paya Keunekei, Lhong Angen, Pulau Rubiah dan Teluk Lho Pria Laot.
Zona sesuai bersyarat mempunyai faktor pembatas serius untuk pengembangan kegiatan wisata. Faktor pembatas daerah ini antara lain
kedalaman perairan, substrat dasar perairan, tutupan terumbu karang hidup, jenis ikan karang, jenis terumbu karang dan biota yang berasosiasi kurang. Zona sesuai
bersyarat terlihat di pantai timur, Jaboi, Paya Keunekei, Lhong Angen, Teluk Balohan dan Teluk Sabang.
Zona tidak sesuai mempunyai faktor pembatas yang permanen, semua parameter memiliki keterbatasan untuk pengembangan zona potensial wisata
bahari. Zona ini terletak di sekitar Pantai Iboh, Pantai Gapang, Pulau Klah, Teluk Sabang, Pantai Kasih, Teluk Balohan dan Jaboi. Luasan dari tiap-tiap kelas
kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 13 dan peta kesesuaian pariwisata pesisir bagian darat dapat dilihat pada Gambar 25.
Tabel 13. Luas kesesuaian zona potensial wisata bahari Kelas kesesuaian
Jumlah sel Luas Hektar
Tidak sesuai N 4.423
398,07 Sesuai bersyarat S3
6.104 549,36
Sesuai S2 6.253
562,77 Sangat sesuai S1
5.036 453,24
5.4 Sarana dan prasarana pariwisata