P. indicus C. sumatrana D. regia

Gambar 19. Pertambahan tinggi relatif tanaman kontrol  dan terpolusi Tinggi tanaman dapat menjadi salah satu indikator respon tanaman terhadap bahan pencemar udara seperti yang dilaporkan Pandey dan Agrawal 1994 yang menunjukkan terjadinya reduksi tinggi tanaman, diameter batang, biomassa tanaman, dan jumlah daun dari tanaman-tanaman di lingkungan urban. Namun demikian parameter pertambahan tinggi tanaman saja tidak cukup untuk menduga respon tanaman terhadap pencemar udara. Pertumbuhan tanaman berdasarkan pertambahan luas daun relatif merupakan indikator yang lebih baik sebagai respon terhadap pencemar udara. Jika pada kondisi terpolusi tanaman mempunyai pertambahan luas daun yang tinggi, maka kemampuan untuk menyerap pencemar udara diharapkan juga lebih besar.

4.2.2.2. Pertambahan Luas Daun

Hasil penelitian ini memperlihatkan laju pertumbuhan relatif berdasarkan pertambahan luas daun RGR bervariasi antar jenis tanaman. Nilai RGR tanaman terpolusi dibandingkan RGR tanaman kontrol dapat menggambarkan respon tanaman terhadap pencemar udara.

1. P. indicus

Pterocarpus indicus pada perlakuan kontrol di Sindangbarang K menghasilkan RGR maksimum sebesar 0.14, sementara pada kondisi terpolusi di Jagorawi P sebesar 0.11. Laju pertumbuhan relatif P. indicus kontrol selalu lebih tinggi daripada kondisi terpolusi. Laju pertumbuhan relatif P. indicus di Jagorawi maupun Sindangbarang selama 12 minggu cenderung meningkat kemudian menurun hingga minggu ke-14 Gambar 20. Gambar 20. Laju pertumbuhan relatif berdasarkan pertambahan luas daun P. indicus kontrol ฀ dan terpolusi  2.

L. speciosa

Lagerstoemia speciosa pada perlakuan kontrol menghasilkan RGR maksimum sebesar 0.14, sementara pada tanaman terpolusi sebesar 0.17. Pada awal pengamatan hingga minggu ke-8, RGR L. speciosa kontrol terlihat menurun, kemudian meningkat hingga minggu ke-14. Pada L. speciosa terpolusi, RGR menurun mulai minggu ke-8 hingga minggu ke-14 Gambar 21.

3. C. sumatrana

Dalam penelitian ini RGR berdasarkan pertambahan luas daun dari C. sumatrana tidak dihitung karena kesulitan dalam menentukan luas daun. Berdasarkan pengamatan di lapang diketahui bahwa cemara laut merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap suhu tinggi, yang ditandai dengan ranting- ranting yang mengering. Pertumbuhan ranting baru juga relatif lambat. Laju pertumbuhan tanaman relatif meningkat pada bulan November 2006 mulai minggu ke 10 yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan. Adanya hujan menjamin kecukupan air untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Gambar 21. Laju pertumbuhan relatif berdasarkan pertambahan luas daun L. speciosa kontrol  dan terpolusi .

4. D. regia

Laju pertumbuhan relatif D. regia kondisi kontrol pada minggu ke-4 sebesar 0.08 dan mencapai nilai 0.12 pada minggu ke-8. Laju pertumbuhan relatif D. regia kontrol dari minggu ke 8 -12 menurun mencapai 0.09 dan tetap berlanjut sampai minggu ke-14. Pada D. regia terpolusi, RGR pada minggu ke-4 sebesar 0.10, kemudian cenderung turun sampai minggu ke-14 dengan nilai 0.87 Gambar 22 . Gambar 22. Laju pertumbuhan relatif berdasarkan pertambahan luas daun D.regia kontrol ฀ dan terpolusi 

5. G. arborea