c. pH ekstrak daun. Derajat keasaman pH ekstrak daun diukur dengan pH
meter Apriyantono et al.,1989. Sampel daun segar yang telah dihaluskan sebanyak 5 g ditambah air bebas ion sebanyak 50 ml dan pH suspensi diukur
dengan pH meter. d.
Kadar air. Kadar air daun ditetapkan dengan metode oven Apriyantono
et al ., 1989. Sampel daun sebanyak 5 g dioven pada suhu 80º C selama 2 x
24 jam dan bobot keringnya konstan.
Parameter Kualitas Udara
Pengukuran konsentrasi udara ambien meliputi gas NO
2
, NH
3
, H
2
S, SO
2
, CO, Pb, dan debu sesuai dengan Lodge 1988. Metode dan prinsip pengukuran
ketujuh parameter tersebut ditetapkan sebagai berikut :
a Nitrogen dioksida Metode Griess-saltzman. Nitrogen dioksida di udara
ambien diserap dalam larutan penyerap yang mengandung asam sulfanilat dan N-1-naphtyl-ethylene diamin dihydro chloride membentuk senyawa
berwarna merah muda. Intensitas warna yang terjadi diukur pada panjang
gelombang 550 nm. b
Amonia Metode Indofenol. Amonia di udara diserap dengan larutan
penyerap H
2
SO
4
0.1 N. Amonia akan bereaksi dengan asam sulfat membentuk garan amonium. Garam amonium yang terbentuk bereaksi
dengan fenol dan hipoklorit membentuk senyawa indofenol yang berwarna biru. Intensitas warna yang terjadi diukur dengan spektro fotometer pada
panjang gelombang 640 nm. c
Sulfur dioksida Metode Pararosanilin. Sulfur dioksida di udara diserap
oleh kalium tetrachloro mercurate TCM akan membentuk senyawa kompleks dichlorosulfito mercurate. Selanjutnya senyawa yang terbentuk
direaksikan dengan pararosanilin dan formaldehide yang akan membentuk senyawa kompleks pararosanilin methylsulfonat yang berwarna merah ungu.
Intensitas warna yang terjadi diukur dengan spektro fotometer pada panjang
gelombang 548 nm. d
Hidrogen sulfida Metode Metilen blue. Hidrogen sulfida di udara
diserap oleh Zn-asetat 5. Reaksi dengan larutan diamin 0.15 N,N-
dimethyl-1,4-phenylen diamonium diklorida memben-tuk metilen blue yang berwarna biru. Intensitas warna yang terjadi diukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 670 nm. e
Debu Metode Gravimetri. Kertas fiber filter yang akan digunakan dioven
terlebih dahulu, kemudian dalam keadaan kosong ditimbang. Selanjutnya kertas fiber diletakkan di lapangan terbuka selama satu jam. Kertas filter
dioven kembali. Selanjutnya kertas fiber filter yang telah berisi debu
ditimbang untuk mendapatkan bobot akhir filter.
Kandungan partikel debu dihitung dengan rumus: Wf
– Wi x 10
6
Partikel debu = Vt
Keterangan: Partikel debu μg m
-3
Wf = bobot akhir filter g Wi = bobot awal filter g
Vt = volume udara sampel total m
3
f. Ozon.