pereduksi pencemar udara dapat berjalan baik dengan tetap mempertahankan kondisi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimum.
Penelitian Singh et al. 2001 dan Udayana 2004 menunjukkan toleransi berbagai jenis tanaman terhadap pencemar udara yang diukur berdasarkan respon
fisiologi. Kekurangan dari metode ini adalah tidak menyertakan parameter pertumbuhan vegetatif untuk menguji toleransi tanaman. Dengan demikian perlu
dilakukan penelitian mengenai toleransi tanaman terhadap pencemar udara berdasarkan respon pertumbuhan vegetatif. Selanjutnya nilai toleransi
berdasarkan pertumbuhan vegetatif dibandingkan dengan kondisi fisiologi untuk mendapatkan kesesuaian respon dari kedua kriteria tersebut.
1.2. Kerangka Pemikiran
Di atmosfer, gas NO
2
terutama terbentuk dari NO yang berasal dari aktivitas antropogenik yaitu proses pembakaran pada suhu tinggi di antaranya adalah
aktivitas transportasi dan industri. Di Indonesia, seiring dengan meningkatnya aktivitas transportasi diperkirakan juga akan meningkatkan pencemar NO
2
yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungannya.
Penggunaan tanaman sebagai alternatif mengurangi pencemar NO
2
perlu dikembangkan karena keragaman tanaman di Indonesia yang tinggi. Dengan
demikian penggunaan jenis tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah dan jenis yang dimiliki.
Penelitian mengenai kemampuan tanaman menyerap pencemar NO
2
cukup banyak dilakukan walaupun sebagian besar penelitian masih dilakukan pada fase
bibit tanaman semusim Shimazaki et al., 1992; Gupta Narayanan, 1992; Srivastava Ormord, 1998. Penelitian yang dilakukan pada bibit tanaman
tahunan masih terbatas. Selain itu, sebagian besar penelitian dilakukan pada kondisi terkontrol ditempatkan dalam gas chamber.
Rowland 1986 membuktikan bahwa NO
2
yang diserap oleh daun memberikan kontribusi sebesar 5-6 dari nitrogen yang dibutuhkan tanaman.
Nitrogen dibutuhkan tanaman terutama untuk mendukung pertumbuhan vegetatif, diantaranya adalah laju pertumbuhan daun Lambers et al., 1998. Berdasarkan
penelitian dalam kondisi terkontrol Nugrahani, 2005 diketahui bahwa sebagian
besar nitrogen yang berasal dari NO
2
tetap berada dalam daun dan hanya sebagian kecil yang didistribusikan ke batang dan akar. Untuk memperoleh informasi
kemampuan tanaman dalam kondisi lapang menyerap NO
2
dan mengetahui distribusi nitrogen yang berasal dari NO
2
, maka perlu dilakukan penelitian semi lapang.
Dalam kondisi terkontrol, kemampuan tanaman menyerap NO
2
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah intensitas cahaya, kerapatan stomata
Patra, 2002, daya hantar stomata, laju fotosintesis Nugrahani, 2005, serta sensitivitas jenis tanaman terhadap NO
2
Saxe, 1986. Untuk beragam jenis tanaman tropis, belum ada informasi faktor yang mempengaruhi kemampuan
tanaman menyerap NO
2
pada kondisi semi lapang. Selain mampu menyerap NO
2
, sifat lain yang harus dimiliki oleh tanaman jalur hijau jalan adalah toleran terhadap pencemar udara. Pengukuran toleransi
tanaman terhadap pencmar udara dapat dilakukan melalui analisis parameter fisiologi atau pengukuran pertumbuhan vegetatif tanaman.
Pertumbuhan vegetatif tanaman dapat menggambarkan respon tanaman terhadap pencemar udara. Tanaman yang toleran terhadap pencemar diduga dapat
mempertahankan laju pertumbuhan optimumnya walaupun dalam kondisi terpapar bahan pencemar. Pertumbuhan vegetatif tanaman dapat diukur berdasarkan
pertambahan relatif relatif tinggi tanaman atau pertambahan relatif total luas daun. Dengan demikian luas total daun tanaman terpolusi dapat digunakan untuk
menghitung kemampuan tanaman menyerap NO
2.
Selanjutnya kemampuan tanaman menyerap NO
2
dan toleransi tanaman terhadap pencemar udara digunakan untuk memilih tanaman sebagai elemen jalur hijau jalan.
Percobaan untuk melihat peranan vegetasi mengurangi konsentrasi NO
2
akibat aktivitas transportasi dilakukan di tepi jalan tol Jagorawi, dengan
mengukur pengurangan konsentrasi NO
2
udara ambien pada tiga jarak dari sumber emisi pada daerah yang bervegetasi dan tidak bervegetasi serta
pengukuran konsentrasi NO
2
udara ambien pada tiga ketinggian di atas permukaan tanah dan tiga jarak dari sumber emisi. Kerangka pemikiran
penelitian secara lengkap disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan alir kerangka pemikiran penelitian
Dampak negatif terhadap manusia, tumbuhan, hewan, dan lingkungannya
Pencemaran udara: NO
x
, SO
x
, CO, HC, partikel
Pencemar dari transportasi: CO, HC, SO
x
, Pb, NO
x
NO
2
+ NO Kepadatan lalu
lintas Pengaruh faktor
lingkungan
Peraturan perundangan,
Aspek ekologis Aspek ekonomis
Upaya mereduksi pencemar NO
2
Peranan tanaman jalur hijau jalan
Pemilihan jenis tanaman
Jenis toleran terhadap pencemar
udara Percobaan serapan
dan translokasi NO
2
Percobaan toleransi jenis tanaman terhadap
pencemar udara Percobaan
pengurangan NO
2
oleh vegetasi di
jalan tol
Jenis efektif menyerap NO
2
Keefektifan vegetasi mengurangi
konsentrasi NO
2
Rekomendasi jenis tanaman jalur hijau jalan Percobaan pendahuluan
Perbaikan secara teknis
1.3. Perumusan Masalah