Ozon. Keefektifan dan Toleransi Jenis Tanaman Jalur Hijau Jalan dalam Mereduksi Pencemar NO2 akibat Aktivitas Transportasi

dimethyl-1,4-phenylen diamonium diklorida memben-tuk metilen blue yang berwarna biru. Intensitas warna yang terjadi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm. e Debu Metode Gravimetri. Kertas fiber filter yang akan digunakan dioven terlebih dahulu, kemudian dalam keadaan kosong ditimbang. Selanjutnya kertas fiber diletakkan di lapangan terbuka selama satu jam. Kertas filter dioven kembali. Selanjutnya kertas fiber filter yang telah berisi debu ditimbang untuk mendapatkan bobot akhir filter. Kandungan partikel debu dihitung dengan rumus: Wf – Wi x 10 6 Partikel debu = Vt Keterangan: Partikel debu μg m -3 Wf = bobot akhir filter g Wi = bobot awal filter g Vt = volume udara sampel total m 3

f. Ozon.

Contoh udara diserap larutan Neutral Buffer Potasium NBKI dan absorbansi diukur dengsn spektrofotometer pada panjang gelombang 352 nm. g. CO Aspirator. Karbon monoksida ditentukan dengan menggunakan Aspirator model kymko. Aspirator diaktifkan dengan mengatur tekanan udara sebesar 1 atm. Selanjutnya aspirator dibiarkan selama 5 menit. Pada skala terbaca kandungan CO yang terserap. h. Pb AAS . Senyawa Pb di udara dianalisis dengan metode AAS. Sampel diambil dengan menggunakan pompa vakum udara, bersamaan dengan kandungan debu di udara. Kertas saring milipore diameter 5.5 cm per filter dimasukkan ke dalam sel holder yang terhubung dengan selang ke flow meter dan pompa vakum. Sampling dilakukan selama 2 jam pada laju alir sekitar 25 lmenit. Kertas saring ditimbang dan ditambahkan 20 ml larutan pengekstrak campuran 182 ml HCL dan 65 ml HNO 3 pekat dalam 1 L air. Kemudian dipanaskan sampai larut pada suhu 100 ºC selama 50 menit. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan ditera dengan air bebas ion. Selanjutnya disaring dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan diukur absorbannya dengan AAS pada panjang gelombang 217.0 nm. Metode Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan serapan NO 2 dan distribusi 15 N adalah rancangan petak terbagi split-plot design dengan dua faktor A dan B. Model linear yang digunakan adalah: Y ijk = µ +  i +  ik + ß j + ß ij + ε ijk Keterangan: Y ij = nilai pengamatan pada taraf faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke- j dan ulangan ke k µ = rataan  i = pengaruh utama faktor A kondisi percobaan, terdiri dari kontrol tidak terpolusi dan terpolusi ß j = pengaruh utama faktor B 8 jenis tanaman, terdiri dari: 1 = P. indicus, 2 = L. speciosa, 3 = C. sumatrana, 4 = D. regia, 5 = G. arborea, 6 = C. burmanii, 7 = S. macrophylla, dan 8 = M. elengi ß ij = interaksi faktor A dan faktor B ε ijk = pengaruh acak dari anak petak Semua data parameter pertumbuhan dan parameter fisiologi tanaman diolah dengan ANOVA dan jika terdapat beda nyata dilakukan uji Duncan pada taraf  = 5. Selain itu data kandungan asam askorbat, khlorofil, pH, dan kadar air daun dihitung berdasarkan formula APTI air pollution tolerance index Singh et al., 1991 : A T + P + R APTI = 10 Keterangan: A = asam askorbat total mg g -1 T = klorofil total mg g -1 P = pH daun R = kadar air daun Pengukuran Toleransi Tanaman terhadap Pencemar Udara Toleransi tanaman diukur berdasarkan laju pertambahan luas daun RGR yang diolah dengan ANOVA, dan jika terdapat beda nyata dilakukan uji Duncan pada taraf  = 5. Selanjutnya dilakukan pemberian skor berdasarkan hasil uji Duncan tersebut modifikasi Dahlan, 1995. Skor 1 jika terdapat beda nyata dan rerata tanaman terpolusi lebih rendah dari kontrol tidak terpolusi. Skor 2 diberikan jika rerata tanaman kontrol dan terpolusi tidak berbeda nyata; skor 3 jika terdapat beda nyata dan rerata tanaman terpolusi lebih tinggi dari kontrol; Penggolongan toleransi tanaman ditentukan berdasarkan skor RGR yaitu termasuk toleran jika skor 3; toleransi sedang jika skor = 2; tidak toleran jika skor =1. Sebagai pembanding, dilakukan juga penentuan toleransi tanaman berdasarkan metode APTI. Nilai APTI tiap jenis tanaman dalam kondisi terpolusi dibandingkan dengan tabel kriteria Sensitifitas dan Toleransi Tanaman Singh et al ., 1991 Tabel 5. Untuk memperoleh informasi mengenai mekanisme fisiologi yang mempengaruhi toleransi tanaman, maka dilakukan pembandingan tingkat toleransi dan perubahan kondisi fisiologi. Pendugaan Kemampuan Tanaman Menyerap NO 2 . Nilai kemampuan tanaman menyerap NO 2 di lapang dihitung berdasarkan luas daun tanaman kondisi terpolusi pada akhir pengamatan minggu ke-14 dikalikan dengan kemampuan jenis tanaman menyerap 15 N per luasan daun. Tabel 5. Kriteria sensitivitas dan toleransi tanaman menurut Singh et al., 1991 Kriteria Deciduous Evergreen Sensitif 14 12 Sedang 15-19 13-16 Cukup Toleran 20-24 17-20 Toleran 24 20

3.3.3. Percobaan Pengurangan Gas NO

2 oleh Vegetasi Percobaan ini terdiri dari dua unit percobaan yang berbeda. Percobaan pertama mengkaji sebaran gas NO 2 pada tiga ketinggian dan tiga jarak dari sumber emisi. Percobaan ke dua adalah mengkaji pengaruh vegetasi serta jarak dari sumber emisi terhadap pengurangan konsentrasi gas NO 2 akibat aktivitas transportasi. Pengukuran k di dan 10.4. Metode Pengumpulan Data Pengukuran konsentrasi NO 2 udara ambien dilakukan di tempat terbuka tepi Jalan Tol Jagorawi km 10.4 dan bervegetasi tepi jalan tol Jagorawi pada km 12.8. Pada percobaan pertama, pengukuran konsentrasi NO 2 dilakukan pada tiga jarak yang berbeda yaitu 5, 15, dan 25 m dari sumber emisi serta ketinggian yang berbeda yaitu 1.5, 3, dan 10 m di atas permukaan tanah. Titik pengambilan sampel NO 2 udara ambien di tempat terbuka dan bervegetasi serta profil vegetasi dari masing-masing lokasi dapat dilihat pada Gambar 14 dan Lampiran 1. Pada percobaan ke dua, dilakukan pengukuran konsentrasi gas NO 2 udara ambien pada tempat terbuka dan bervegetasi pada tiga jarak dan tiga waktu pengukuran yang berbeda yaitu 5, 15, serta 25 m dari sumber emisi pada pagi, siang, dan sore hari. Pengukuran pada tempat terbuka dan bervegetasi dilakukan pada saat yang bersamaan, pagi pukul 9.00-10.00, siang pukul 12.00-13.00, dan sore hari pukul 15.00-16.00 dengan 3 kali ulangan. Sebagai pelengkap dilakukan juga pengukuran suhu udara, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin, serta kepadatan kendaraan pada saat pengukuran konsentrasi gas NO 2 . km10.4____________Cibubur_km12.8__________________________Bogor Jalan tol Jagorawi Arah ke Jakarta _______________________________________________________________ 5m 5m Vegetasi G. arborea 10 m 10 m Tempat terbuka 10m Kebun singkong 10m Kebun penduduk Gambar 14. Titik pengambilan sampel NO 2 udara ambien di tempat terbuka dan bervegetasi Metode Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan sebaran konsentrasi gas NO 2 pada berbagai ketinggian dan jarak dari sumber emisi adalah rancangan faktorial acak lengkap. Model linier yang digunakan adalah : Y ij =  + α i + β j + αβ ij + ε ijk Keterangan: Y ij = nilai pengamatan µ = rataan α i = pengaruh faktor ketinggian taraf ke-i tiga ketinggian di atas permukaan tanah yaitu 1.5, 3, dan 10 m β j = pengaruh faktor jarak taraf ke-j tiga jarak dari sumber emisi, yaitu jarak 5, 15, dan 25 m dari bahu jalan αβ ij = pengaruh interaksi faktor ketinggian dari permukaan tanah dan jarak dari sumber emisi ε ijk = galat percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan pengurangan konsentrasi gas NO 2 oleh vegetasi adalah rancangan faktorial acak kelompok dengan perlakuan adalah lokasi, jarak dari sumber pencemar yaitu 5, 15, dan 25 m, dan waktu pengukuran pagi, siang, sore hari, dengan 3 ulangan. Model linier yang digunakan adalah: Y ij =  + α i + β j +  k + αβ ij + β jk + α ik + αβ ijk + ε ijkl Keterangan: Y ij = nilai pengamatan  = rataan α i = pengaruh faktor lokasi ke-i dua lokasi β j = pengaruh faktor jarak emisi taraf ke-j tiga jarak dari sumber emisi yaitu jarak 5, 10, dan 15 m dari bahu jalan  k = pengaruh faktor waktu ke-k tiga waktu pengukuran, yaitu pagi, siang, dan sore hari αβ ij = pengaruh interaksi lokasi ke-i dan jarak ke-j β jk = pengaruh interaksi lokasi ke-i dan waktu pengukuran ke-k α ik = pengaruh interaksi lokasi ke-i dan waktu pengukuran ke-k αβ ijk = pengaruh interaksi lokasi ke-i, jarak ke-j, dan waktu ke-k ε ijkl = galat percobaan Selanjutnya data konsentrasi gas NO 2 dan pengurangan gas NO 2 oleh vegetasi diolah dengan ANOVA dan jika terdapat beda nyata dilakukan uji selang berganda Duncan pada taraf  =5. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Percobaan Kemampuan Serapan NO