antara 8.64 – 13.34 mg g
-1
daun merupakan tanaman yang tidak toleran terhadap pencemar udara.
Teklemarian dan Sparks 2006 membuktikan bahwa kandungan asam askorbat mempengaruhi kemampuan tanaman menyerap NO
2
. Tanaman dengan asam askorbat tinggi mempunyai kapasitas tinggi untuk bereaksi dengan NO
2
dan segera diasimilasi untuk dapat dimanfaatkan tanaman. Hasil pengukuran
menunjukkan konsentrasi NO
2
di lokasi terpolusi relatif rendah 16.21 µg m
-3
dan belum memperlihatkan pengaruh nyata pada kandungan asam askorbat tanaman.
4.3. Pendugaan Total Serapan NO
2
oleh Tanaman
Pertumbuhan relatif tanaman berdasarkan luas daun dapat digunakan untuk memproyeksikan kemampuan tanaman menyerap NO
2
seperti tercantum pada Tabel 25. Pertambahan luas daun relatif dapat menggambarkan efisiensi
fotosintesis Larcher, 1995. Tabel 25 memperlihatkan rerata laju pertambahan luas daun tertinggi pada tanaman terpolusi dihasilkan pada L. speciosa 0.15.
Pertambahan luas daun relatif yang lebih rendah dihasilkan pada G. arborea 0.13. Swietenia macrophylla, dan P. indicus masing-masing mempunyai nilai
RGR sebesar 0.11 dan 0.10. Pertambahan luas daun relatif 0.10 dihasilkan
pada D. regia 0.09, C. burmanii 0.06, dan M. elengi 0.02. Hasil ini menunjukkan L. speciosa merupakan jenis yang paling mampu beradaptasi
terhadap kondisi di Jagorawi. Kemampuan adaptasi dapat menggambarkan efisiensi tanaman dalam fotosintesis.
Perhitungan berdasarkan hasil kali antara total luas daun pada kondisi terpolusi dan kemampuan serapan
15
N tiap jenis tanaman, memperlihatkan serapan total gas
15
N tertinggi selama satu jam dihasilkan pada D. regia 457.80 µgtan. Urutan selanjutnya adalah M. elengi 270.84 µgtan, G. arborea 259.19
µgtan, dan P. indicus 221.35 µgtanjam Tabel 25. Berdasarkan Tabel 25, M. elengi, G. arborea, dan P. indicus berpotensi
digunakan sebagai penyerap gas NO
2
. Delonix regia mempunyai nilai total serapan
15
N tertinggi namun jenis ini tidak disarankan untuk elemen tanaman jalur hijau jalan karena termasuk jenis gugur daun yang lebih rentan terhadap
ketersediaan air dibandingkan jenis gugur daun lainnya seperti L. speciosa dan S.
macrophylla . Pengamatan selama penenelitian menunjukkan umur daun L.
speciosa dan S. macrophylla lebih dari 4 bulan, sedangkan umur daun D. regia
relatif lebih pendek 2 bulan. Dengan demikian, penggunaan D. regia sebagai
jalur hijau jalan perlu dipertimbangkan karena pada musim kemarau tanaman akan menggugurkan daunnya sehingga tidak dapat berfungsi menyerap pencemar
NO
2
. Tabel 25. Nilai kemampuan serapan total
15
N berdasarkan luas daun
tanaman terpolusi dan serapan
15
N tiap jenis tanaman
Jenis tanaman Luas daun
minggu ke -14 dm
-2
Rerata nilai RGR
Kemampuan serapan
15
N µg dm
-2
daun Nilai total
serapan
15
N µgtanjam
P. indicus 76.49
0.10
2.92
223.35 L. speciosa
88.14 0.15
2.13
187.74 D. regia
75.92 0.09
6.03
457.80 G. arborea
132.92 0.12
1.95
259.19 C. burmanii
29.29 0.06
2.49
72.93 S. macrophylla
71.73 0.11
2.26
162.11 M. elengi
65.90 0.02
4.11
270.84
4.4. Percobaan Kemampuan Vegetasi Mereduksi Pencemar NO