Kerangka Konsep Jenis dan Rencana Penelitian Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data 1.

40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori, maka dibuat kerangka konsep sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut; Gambar 3.1 3.2. Variabel Penelitian Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2010 : 4. Variabel bebas dari penelitian ini adalah persepsi dimensi mutu pelayanan yang meliputi persepsi keandalan, persepsi ketanggapan, persepsi jaminan, persepsi empati, persepsi bukti langsung. Variabel Bebas Persepsi Dimensi Mutu Pelayanan Kepuasan Pasien KIA Persepsi Bukti Langsung Persepsi Empati Persepsi Jaminan Persepsi Ketanggapan Persepsi Keandalan Variabel Terikat 41 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010 : 4. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Variabel Perancu yaitu kareakteristik pasien umur, pekerjaan tingkat pendidikan, sosial ekonomi, budaya.

3.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atas pertanyaan peneliti yang telah dirumuskan didalam perencanaan penelitian Notoatmojo, 2005 : 72. Hipotesis penelitian ini adalah :

3.3.1. Hipotesisi Mayor

Ada hubungan antar persepsi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.

3.3.2. Hipotesis Minor

Adapun hipotesis minor dalam penelitian ini adalah : 1 Ada hubungan antar persepsi keandalan mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 2 Ada hubungan antar persepsi ketanggapan mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 3 Ada hubungan antar persepsi jaminan mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 4 Ada hubungan antar persepsi empati mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 42 5 Ada hubungan antar persepsi bukti langsung mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Alat dan Cara Ukur Kategori Skala 1 2 3 4 5 6 1. Persepsi Keandalan Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, Misalya : pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat, jadwal pelayanan dijalankan secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit. Wawancara Kuesioner Skor 5 : Sangat Setuju, skor 4 : Setuju, skor 3 : Biasa, skor 2 : Kurang Setuju, skor 1 : Tidak Setuju Skala Likert a. Kurang : skor 5-11 b. Sedang : skor 12- 18 c. Baik : skor 19- 25 Ordinal 2. Persepsi Ketanggapan Kemampuan untuk membantu pelanggan misalnya; kemampuan dokter, bidanperawat untuk tanggap menyelesaikan keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan. Wawancara Kuesioner Skor 5 : Sangat Setuju, skor 4 : Setuju, skor 3 : Biasa, skor 2 : Kurang Setuju, skor 1 : Tidak Setuju a. Kurang : skor 6-13 b. Sedang : skor 14- 22 c. Baik : skor 23- 30 Ordinal 43 Skala Likert 3. Persepsi Jaminan Kesopanan petugas serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan kenyakinan, misalnya; diagnosa, keterampilan petugas dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah, jaminan keamanan, kepercayaan status social Wawancara Kuesioner Skor 5 : Sangat Setuju, skor 4 : Setuju, skor 3 : Biasa, skor 2 : Kurang Setuju, skor 1 : Tidak Setuju Skala Likert a. Kurang : skor 7-15 b. Sedang : skor 16- 25 c. Baik : skor 26- 35 Ordinal 4. Persepsi Empati Rasa peduli, memberikan perhatian pribadi kepada pasien, misalnya; memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien, kepedulian terhadap keluhan pasien, pelayanan kepada semua pasien tanpa membedakan status Wawancara Kuesioner Skor 5 : Sangat Setuju, skor 4 : Setuju, skor 3 : Biasa, skor 2 : Kurang Setuju, skor 1 : Tidak Setuju Skala Likert a. Kurang : skor 7-15 b. Sedang : skor 16- 25 c. Baik : skor 26- 35 Ordinal

5. Persepsi

Bukti Langsung Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi, misalnya; kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, penataan Wawancara Kuesioner Skor 5 : Sangat Setuju, skor 4 : Setuju, skor 3 : Biasa, a. Kurang : skor 10- 22 b. Sedang : skor 23- 36 c. Baik : skor 37- 50 Ordinal 44 interior dan eksterior ruangan, kelengkapan, persiapan dan kebersihan alat, penampilan, kebersihan penampilan petugas skor 2 : Kurang Setuju, skor 1 : Tidak Setuju Skala Likert

6. Kepuasan

Pasien KIA Tingkat perasaan seseorang pelanggan setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan pelayanan yang diterima dan dirasakan dengan yang diharapkannya, di poli KIA dalam memberikan pelayanan Wawancara Kuesioner Skor 3: Puas Skor 2 : Cukup Puas Skor 1 : Tidak Puas a. Tidak Puas : 10- 25 b. Puas : skor 26- 50 Ordinal

3.5. Jenis dan Rencana Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survey observasional. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu persepsi tentang mutu pelayanna yang meliputi dimensi mutu dijelaskan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. 3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 45 dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2010 : 117. Populasi penelitian ini adalah pasien KIA aktif tahun 2014 sejumlah 4.767 pasien.

3.6.2. Sampel Penelitian

Metode pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2010 : 68. Prosedur pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010 : 68.

3.6.2.1. Kriteria Inklusi Untuk Penentuan Sampel

Kriteria inklusi adalah syarat-syarat subyek masuk ke dalam penelitian Dahlan, 2010: 26. 1. Pasien telah berkunjung ke poli KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang minimal 3 kunjungan. 2. Bersedia menjadi responden.

3.6.2.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria subyek tidak disertakan ke dalam penelitian bagi subyek yang sudah memenuhi kriteria inklusi Dahlan, 2010: 26. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien yang tinggal di luar wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.

3.6.3. Jumlah Sampel

Banyaknya sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sopiyudin Dahlan 46 2005 : 15. Untuk jenis penelitian analitik yang menguji hubungan antar-varibel, maka perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus berikut : Pengambilan sampel secara proporsional dihitung dengan mengunakan uraian sebagai berikut : Rumus : Keterangan : n : Jumlah sampel yang dibutuhkan N : Jumlah populasi 4767 Z : Derajat Kepercayaan 95 = 1,96 P : Proporsi Kunjungan pasien = 0,5 D : Presisi absolute yang digunakan yaitu sebesar 10 = 0,1 Dengan menggunakan rumus tersebut, jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung sebagai berikut : Rumus : 1,96 2 x 0,5 0,5 x 4767 0,1 2 4.767x1 + 1,96 2 x 0,5 1-0,5 3.8416 x 0,5 x0,5 x 4767 0,01 x 4.767 + 3.8416 x 0,25 4.578,2268 48,6204 n = n = n = n = 94,16267 n = 95 47 Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Sampel diambil dengan cara purposive sampling dimana subjek penelitian diambil secara kebetulan bertemu dan sesuai dengan criteria yang telah ditentukan penelitian Notoatmodjo, 2010 : 30.

3.7. Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tidak hanya mengambil dari satu sumber, namun dari berbagai sumber yang relevan, meliputi data dari sumber referensi dan data yang diambil secara langsung. Untuk lebih jelasnya, berbagai sumber data yang digunakan untuk keperluan penelitian dibedakan menjadi 2 data:

3.7.1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara langsung oleh peneliti terhadap responden di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.

3.7.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah dalam bentuk dokumen yang diperoleh dari puskesmas. Data yang diperoleh dari Puskesmas Ngesrep Kota Semarang berupa jumlah kunjungan KIA dan data geografis wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. 48 3.8. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data 3.8.1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat- alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir- formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sabagainya Notoatmodjo, 2010 : 87. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan untuk penlitian in bersifat tertutup dengan jawaban yang sudah disediakan.

3.8.1.1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam jenis kuesioner wawancara yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui wawancara. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dimana responden dan interview wawancara tinggal memberikan jawaban Sugiyono, 2009 : 142. 3.8.2. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data- data yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan beberapa instrumen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu meliputi :

3.8.2.1. Wawancara

Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara terpimpin structured interview menggunakan kuesioner Notoatmodjo, 2010 : 141. Pelaksanaan pengambilan data menggunakan kuesioner dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 49 1. Menyusun kuesioner dengan berpedoman pada indikator definisi operasional persepsi mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien KIA. 2. Melakukan pengujian instrumen kuesioner dengan uji coba pada calon responden 3. Melakukan uji validitas dengan reliabilitas dari hasil percobaan kuesioner, menggunakan program komputer. 4. Memperbanyak instrument kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. 5. Melakukan wawancara ke masing- masing responden 6. Pelaksanaan wawancara secara terpimpin yaitu sesuai dengan yang telah tercantum dalam kuesioner, tidak berkembang kepada pertanyaan lain. 7. Wawancara dilakukan pada pasien KIA atau yang mengasuh dan merawat balita.

3.9. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Mutu Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Adenin Adenan Medan

5 76 117

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Konsultasi Gizi Di Poliklinik Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Zaineol Abidin Banda Aceh

2 47 79

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PENUMPING KOTA SURAKARTA

0 3 6

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN PASIEN DENGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS Hubungan Tingkat Pendidikan dan Penghasilan Pasien dengan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baki Kabupaten

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN PASIEN DENGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU Hubungan Tingkat Pendidikan dan Penghasilan Pasien dengan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN TENAGA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP Hubungan Antara Mutu Pelayanan Tenaga Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap Puskesmas Wonosegoro I Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Mutu Pelayanan Tenaga Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap Puskesmas Wonosegoro I Boyolali.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN TENAGA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP Hubungan Antara Mutu Pelayanan Tenaga Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap Puskesmas Wonosegoro I Boyolali.

0 0 16

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Penumping Kota Surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Penumping Kota Surakarta.

0 2 6