73
Hasil penelitian ini sejalan dengan Fury M 2013, menyatakan adanya hubungan anatra tingkat kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan
tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Sukoharjo, dimana hasil dari penelitian Fury menunjukan bahwa sebanyak 57,3 menilai tingkat kulitas pelayanan sudah
baik dan 60,8 pasien puas dengan kulitas pelayanan KIA di Puskesmas Sukoharjo.
Hasil penelitain ini sejalan dengan Wati 2012 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kompetensi teknis dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian Amna 2012 menyatakan bahwa tidak ada hubungan faktor assurance dengan mutu pelayanan kesehatan pada poli KIA RSUD Kota
Sabang tahun 2012.
5.1.4. Hubungan antara Persepsi Empati dengan Tingkat Kepuasan Pasien
KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Hasil penelitian ini didapatkan informasi bahwa responden dengan persepsi empati baik yang menyatakan puas sebanyak 8 orang 12.2 dan yang
tidak puas sebanyak 13 orang 8.8. Persepsi empati sedang yang menyatakan puas sebanyak 34 orang 36 dan tidak puas sebanyak 28 orang 26.
sedangkan persepsi empati kurang yang menyatakan puas sebanyak 16 orang 9.9 dan yang tidak puas sebanyak 1 orang 7.1.
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.002 0.05, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara persepsi empati dengan tingkat kepuasan
pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Trimurthy 2008 dimana persepsi pasien tentang kualitas pelayanan
74
khususnya empati pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan puskesmas pandanaran Kota Semarang. Dimana menurut
Suryani 2008, dalam proses persepsi secara sadar atau tidak sadar, konsumen akan mengait- ngaitkan dengan semua informasi yang dimiliki agar mampu
memberikan makan ayang tepat.informasi tersebut baik berupa pengalaman dan kondisi psikologi konsumen seperti kebutuhan, harapan dan kepentingan.
Sehingga dalam pelayanan Puskesmas Ngesrep perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan, khususnya pada seluruh aspek empati agar pasien
puas dengan pelayanan dan minat kunjungan psien terus meningkat. Peningkatan yang dilakukan adalah meningkatkan keramahan petugas registrasi, bidan yang
memberikan salam sapaan sebelum melakukan pemeriksaan, pelayanan bidang dalam melayani psien dengan penuh perhatian serta meningkatkan keramahan.
Hal ini masih adanya persepsi pasien tentang empati yang tidak baik sebesar sedangkan untuk 17 responden yang menilai persepsi ketanggapan pada kategori
kurang sebanyak 16 9.9 responden menyatakan puas dan 1 7.1 responden menyatakan tidak puas.
Menurut Parasuraman et al 1988 dalam Muninjaya 2011, jaminan merupakan upaya perhatian individual yang diberikan pemberi pelayanan kepada
pelanggan dengan tulus seperti kemudahan untuk menghubungi pemberi pelayanan, kemampuan petugas untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan
usaha pemberi pelayanan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.
75
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produksi tersebut. Dimana empati merupakan satu dari 5 dimensi kualitas jasa yang digunkan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas jasa Parasuraman et al, 1988 dalam Lupiodi, 2008 dan Muninjaya 2011 dalam Hamidiyah 2013.
5.1.5. Hubungan antara Persepsi Bukti Langsung dengan Tingkat