17
infrastruktur  lainnya,  merupakan  bahan  pertimbangan  dalam  menentukan  wilayah kerja  puskesmas.  Puskesmas  merupakan  perangkat  pemerintahan  daerah  tingkat  II,
sehingga  pembagian  wilayah  kerja  puskesmas  ditetapkan  oleh  bupati  dan memperhatikan  sarana  teknis  dari  Kantor  Wilayah  Departemen  Kesehatan  Provinsi.
Untuk  kota  besar,  wilayah  kerja  puskesmas  bisa  satu  kelurahan,  sedangkan puskesmas  di  ibukota  kecamatan  merupakan  puskesmas  rujukan  yang  berfungsi
sebagai  pusat  rujukan  dari  puskesmas  kelurahan  serta  mempunyai  fungsi  sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan serta mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran
penduduk  yang  dilayani  oleh  sebuah  puskesmas  rata-  rata  30.000  penduduk  setiap puskesmas Mubarak, 2012: 189.
2.1.2. Program  Kesehatan  Terkait  Peningkatan  Status  Kesehatan  Ibu  dan
Anak 2.1.2.1.   Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Anak  merupakan  tumpuan  masa  depan  bangsa  dan  Negara  serta  merupakan sumber  daya  manusia  yang  tak  ternilai  harganya.  Balita  adalah  yang  berusia  0-5
tahun. Pada masa ini, anak mengalamai proses pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, serta sangat peka untuk peletakan dasar kepribadian. Oleh karenanya, periode
ini  perlu  dimanfaatkan  sebaik-baiknya  karena  masa  ini  snagat  mennetukan  kualitas manusia di masa mendatang.
Kondisi  yang  mendukung  tumbuh  kembang  anak  secara  baik  antara  lain lingkungan  keluarga  yang  baik,  hubungan  8ayah-ibu  berjalan  serasi,  keadaan  fisik
anak  baik,  makanan  yang  cukup  dan  gizi  berimbang,  lingkungan  yang  merangsang
18
perkembangan  anak,  ada  kegiatan  yang  sesuai  dan  menarik  minat  anak  dengan permainan  yang  merangsang  perekembangan  anak.  Bidan  mempunyai  tanggung
jawab  dan  kewajiban  merawat  bayi  yang  ditolong  atau  mengunjuni  bayi  yang ditolongnya  oleh  dukun  di  bawah  pengawasan  baidan  di  rumah.  Kunjungan  dapat
dilakukan  pada  minggu  pertama  setelah  persalinana.  Anak  berumur  5  bulan diperiksakan  setiap  bulan,  kemudian  pemeriksaan  dilakukan  setiap  2  bulan  samapi
anak  berumur  12  bulan.  Setelah  itu,  pemeriksaan  dilakukan  setiap  6  bulan  samapi anak  berusia  24  bulan.  Di  samping  itu  diperlukan  pemantauan  perkembangan  anak
yang ditekankan kepada kemampuan gerak kasar, gerak halus, kemampuan berbicara, bahasa, kecerdasan, kemmapuan bergaul, serta kemandirian anak, di bawah ini adalah
beberapa upaya yang dapat diberikan dalam pelayanan kesehatan pada anak balita. 1.  Pemantauan pertumbuhan balita dengan Kartu Menuju Sehat KMS. KMS untuk
balita  adalah  alat  yang  sederhana  dan  murah  serta  dapt  digunakan  untuk memanatau  kesehatan  dan  pertumbuhan  anak.  Oleh  karenanya,  KMS  harus
disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selau dibawa setiap kali mengunungi posyandu atau fasilitas pelayana kesehatan, termasuk bidan dan dokter Mubarak
2012:  313.  KMS  berisi  catatan  penting  tentang  pertumbuhan,  perkembangan anak,  imunisasi,  penanggulangan  diare,  pemberian  kapsul  vitamin  A,  kondisi
kesehatan  anak,  pemebri  ASI  ekskluisf  dan  makanan  pendamnping  ASI, pemberian makan anak dan rujukan ke puskesmas rumah sakit. KMS juga berisi
pesan-pesan  penyuluhan  kesehatan  dan  gizi  bagi  orangtua  balita  tentang kesehatan anakanya Depkes RI, 2000 dalam Mubarak 2012: 313.
19
2.  Pemberian  kapsul  vitamin  A.  Vitamin  A  adalah  salah  satu  zat  gizi  golongan vitamin  yang  sangat  diperlukan  oleh  tubuh  yang  berguna  untuk  kesehatan  mata
agar  dapat  melihat  dengan  baik  serta  untuk  kesehatan  tubuh  yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jarang epitel, untuk melawan penyakit misalnya
campak, diare, dan infeksi lain. Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa  sasaran  yang  diperkirakan  banyak  mengalami  kekurangan  terhadap
vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi  dan balita  yang diberikan sebnayak dua kali dalam satu  tahun Depkes RI,
2007. Vitamin A terdiri atas dua jenis, yaitu kapsul vitamin A biru 100.000 UI diberikan  pada  bayi  yang  berusia  6-11  bulan  satu  kali  dalam  satu  tahun.,  dan
kapsul  vitamin  A  merah  200.000  IU  diberikan  pada  balita  Mubarak  2012: 314.
3.  Pelayanan  imunisasi.  Imunisasi  adalah  upaya  pencegahan  penyakit  infeksi dengan  menyuntikan  vaksin  kepada  anak  sebelum  anak  terinfeksi.  Anak  yang
diberikan  imunisasi  akan  terlindung  dari  infeksi  poli,  campak,  dan  hepatitis  B. dengan  imunisasi,  anak  akan  terhindar  dari  penyakit  dan  kecacatan  akibat
penyakit  misalnya  lumpuh  karena  poli,  bahkan  dapat  terhindar  dari  kematian. Imunisasi  dapat  diperoleh  di  posyandu,  puskesmas,  puskesmas  pembantu,
puskesmas  keliling,  praktek  dokter  atau  bidan,  dan  di  rumah  sakit.  Selain  itu, pelayanan imunisasi pada balita dapat disesuaikan dengan jadwal pemberiannya.
4.  Konseling  pada  keluarga  balita.  Konseling  yang  dapat  diberikan  adlah  sebagai berikut :
20
a.  Pemberian makan bergizi pada bayi dan balita. b.  Pemberian makanan bayi.
c.  Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun. d.  Pemeriksaan rutin berkala terhadap bayi dan balita.
e.  Peningkatan  kesehatan  pola  tidur  dan  bermain.  Peningkatan  pendidikan seksual dimulai sejak balita sejak  anak mengenal  identitasnya sebagai  laki-
laki atau perempuan Mubarak 2012: 315.
2.1.3. Mutu Pelayanan Kesehatan