34
puzzle, dan peserta didik mengamati hasil pekerjaan temannya dalam menyusun sebuah cerita pendek sudah tepat atau belum.
2.2.6 Sikap Religius dan Sikap Sosial
Dalam kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia, selain untuk membentuk manusia yang terampil juga bertujuan untuk membentuk manusia
yang mempunyai guruan karakter dan berkepribadian positif. Hal tersebut terdapat di dalam Kompetensi Inti KI pada KI-1 yang mengacu pada sikap religius dan
KI-2 yang mengacu pada sikap sosial. Adanya
guruan karakter
dilingkungan sekolah
bertujuan untuk
meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan
hasil guruan
disekolah yangmengarahpada pencapaian pembentuk karakter dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui guruan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya,
mengkaji, dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
2.2.6.1 Sikap Religius
Sikap religius dalam kurikulum 2013 terdapat pada KI-1 yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menurut Indah dalam Kurniawan,
2013: 127 religius berarti sikap dan perilaku religius merupakan sikap dan perilaku yang dekat dengan hal-hal spiritual. Seseorang disebut religius ketika ia
merasa perlu dan berusaha mendekatkan dirinya dengan Tuhan sebagai pencipta, dan patuh melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Lain halnya dengan
35
pendapat yang dikemukakan oleh Suseno dalam Kurniawan 2013: 128 bahwa sikap religius adalah sikap atau perilaku religius yang akan menuntun peserta
didik di sekolah untuk bertindak sesuai moral dan etika. Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil simpulan bahwa sikap religius
adalah sikap atau perilaku religius yang akan ditanamkan pada peserta didik guna meningkatkan keimanan kepada Tuhan agar peserta didik tidak melanggar moral
dan etika yang diberlakukan. Kegiatan religius yang dapat diajarkan kepada peserta didik disekolah dan
dapat dijadikan sebagai pembiasaan, diantaranya: 1
Berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. 2
Melaksanakan kegiatan di mushalla. 3
Merayakan hari raya keagamaan sesuai dengan agamanya. 4
Mengadakan kegiatan keagamaan sesuai dengan agamanya. Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan akan tumbuh
toleransi beragama saling menghargai perbedaan sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis, tenteram, dan damai. Penanaman nilai religius pada peserta didik
di sekolah dapat mendukung tumbuhnya semangat toleransi beragama, saling menghargai perbedaan, dan lain-lain.
2.2.6.2 Sikap Sosial