37
3
Toleransi
Toleransi merupakan sikap di mana peserta didik diajari untuk menghargai adanya perbedaan. Sikap toleransi ini sangat penting untuk
dimiliki oleh peserta didik. Cara untuk dapat menanamkan sikap toleransi ke dalam diri peserta didik yaitu membiasakan dan melatih peserta didik
untukmenghargai perbedaan dan membuat kelompok-kelompok belajar yang heterogen.
2.2.7 Kerangka Berpikir
Pembelajaran keterampilan menyusun teks cerita pendek melalui model Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC merupakan salah satu
bentuk pembelajaran berbahasa dan bersastra. Pembelajaran ini bertujuan agar peserta didik terampil dalam menuangkan imajinasi dan menyampaikan idenya
secara detail serta dapat mengembangkan kreativitasnya dalam keterampilan menyusun sebuah teks cerita pendek yang menarik.
Pembelajaran menyusun teks cerita pendek dilakukan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks cerita pendek karena permasalahan
yang banyak dihadapi oleh guru adalah cara mengatasi rendahnya keterampilan menyusun khususnya pada teks cerita pendek. Peneliti menggunakan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC karena dengan ini peserta didik mampu mengembangkan daya imajinasinya dengan
menyusun atau mengurutkan gambar dan membuatnya menjadi sebuah tulisan berbentuk teks cerita pendek.
38
2.2.8 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan menyusun teks cerita pendek pada peserta didik kelas VII SMP akan meningkat
dengan diimbangi peningkatan tingkah laku siswa secara positif, jika dalam pembelajarannya digunakan model Cooperative Integrated Reading and
Composition CIRC sehingga memberikan dampak positif pula pada perubahan sikap, dan tingkah laku peserta didik. Selain itu, juga akan menanamkan sikap
religius dan sikap sosial peserta didik di dalam proses pembelajaran.
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru atau calon
guru di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif atau partisipatif untuk memperbaiki kinerja guru menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, melalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus Tampubolon 2013:
19. Tujuan dari penelitian tindakan kelas PTK adalah untuk memperbaiki
kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistem mutu guruan dalam satuan guruan juga meningkat. Penelitian
tindakan kelas PTK pertama kali dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. Konsep inti penelitian tindakan kelas PTK yang dikembangkan oleh Kurt
Lewin bahwa dalam satu siklus terdiri dari 4 langkah, yaitu: 1 perencanaan tindakan planning, 2 pelaksanaan tindakan acting, 3 observasi observing,
dan 4 refleksi reflecting dalam bentuk siklus. Desain penelitian tindakan kelas PTK model Kurt Lewin dapat digambarkan seperti berikut.