abuse position, perilaku yang menyalahgunakan kekuasaan abuse power, perilaku yang menyalahgunakan sumber daya organisasi abuseresources,
serta perilaku yang tidak berbuat apa-apa no action.
2.7 Kultur Organisasi
2.7.1 Definisi Kultur Organisasi
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kultur organisasi: 1. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar
2001:263, budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau
yang ada pada bagian-bagian organisasi. 2. Menurut Robbins 1996:289, budaya organisasi adalah suatu persepsi
bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu. 3. Menurut Dr. Djokosantoso Moeljono, kultur organisasi sistem nilai-nilai
yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem
perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
4. Menurut Schein 1992:12 Budaya Organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah,
membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan
kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kultur organisasi merupakan norma, nilai dan konsep dasar yang dianut oleh
anggota organisasi kepada pemimpin yang dapat mempengaruhi perilaku dan cara kerja anggota organisasi.
Menurut Lako 2002, sebenarnya peran kultur organisasi sangat penting, yaitu sebagai penentu arah, mana yang boleh dilakukan dan mana
yang tidak boleh dilakukan, bagaimana mengelola dan mengalokasikan sumber daya organisasi serta sebagai alat untuk menghadapi masalah dan
peluang dari lingkungan internal dan eksternal.
2.7.2 Fungsi Kultur Organisasi
Fungsi kultur organisasi menurut Robbins 2003 adalah : 1. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
2. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
3. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
4. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
5. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
2.8 Komitmen Organisasi