menyampaikan arah dan tujuan yang diinginkan. Sehingga tidak semua pegawai dapat memahami apa yang menjadi tujuan pemimpin untuk instansi tersebut.
3. Deskripsi Variabel Kesesuaian Kompensasi
Pada penelitian ini kesesuaian kompensasi merupakan persepsi pegawai instansi pemerintah mengenai kesesuaian kompensasi gaji yang diterima oleh
pegawai didalam sebuah instansi. Kesesuaian kompensasi ini diukur dengan indikator refleksif yang dijabarkan ke dalam 5 item pertanyaan.
Tabel 4.4 Statistik deskriptif Variabel Kesesuaian Kompensasi
N Range
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
KK1 118
4,00 1,00
5,00 3,1441
1,0563 KK2
118 4,00
1,00 5,00
2,9237 0,8786
KK3 118
4,00 1,00
5,00 3,4322
1,0580 KK4
118 4,00
1,00 5,00
3,0339 0,9690
KK5 118
4,00 1,00
5,00 3,4237
1,0493 TOTAL
118 19,00
5,00 24,00 15,9576
4,0412 KK = Kesesuaian Kompensasi
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi sebesar 4,041 lebih kecil dari nilai mean. Artinya, nilai sampel dominan berkumpul di
sekitar nilai rata-rata hitungnya sebesar 15,957. Dari hasil tersebut kemudian disesuaikan dengan Tabel kategori, sehingga dapat dikatakan bahwa kesesuaian
kompensasi di sektor pemerintahan di Kabupaten Kudus cenderung dalam kondisi atau kategori cukup puas.
Nilai rata-rata jawaban terendah ditunjukkan oleh indikator KK2 dengan pertanyaan “Di instansi tempat saya bekerja, memberikan kompensasi bonus
lebih atas keberhasilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik ”.
Hal tersebut dapat mengartikan bahwa pelaksanaan kinerja pegawai yang baik tidak diimbangi dengan pendapatan bonus lebih dari pemerintah sebagai
penghargaan.
4. Deskripsi Variabel Perilaku Tidak Etis
Perilaku tidak etis merupakan persepsi pegawai instansi pemerintahan mengenai perilaku para pegawai instansidalam proses pencapaian tujuan
perusahaannya. Variabel ini diukur dengan 5 indikator yang bersifat refleksif, yang dijabarkan dalam 5 pernyataan.
Tabel 4.5 Statistik deskriptif Variabel Perilaku Tidak Etis
N Range
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
PTE1 118
4,00 1,00
5,00 1,9492
0,7718 PTE2
118 2,00
1,00 3,00
1,4492 0,5327
PTE3 118
4,00 1,00
5,00 1,9576
0,7778 PTE4
118 2,00
1,00 3,00
1,4407 0,5154
PTE5 118
4,00 1,00
5,00 1,9915
0,8112 TOTAL
118 14,00
5,00 19,00
8,7881 2,8189
PTE= Perilaku Tidak Etis Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi sebesar
2,818 lebih kecil dari nilai mean. Artinya, nilai sampel dominan berkumpul di sekitar nilai rata-rata hitungnya sebesar 8,788. Dari hasil tersebut kemudian
disesuaikan dengan Tabel kategori, Sehingga dapat dikatakan bahwaperilaku tidak etis di sektor pemerintahan di Kabupaten Kudus cenderung dalam kondisi atau
kategori etis.
Nilai rata-rata jawaban tertinggi ditunjukkan oleh indikator PTE4 dengan pertanyaan “Di instansi tempat saya bekerja, saya sering tidak masuk kerja tanpa
alasan yang jelas ”. Hal tersebut mengartikan para pegawai menyalahgunakan
kesempatan yang diberikan instansi untuk tidak masuk kerja, tetapi tidak memberikan keterangan yang jelas.
5. Deskripsi Variabel Kultur Organisasi