Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
2.12 Perumusan Hipotesis
Pada penjelasan kerangka berfikir di atas ada 7 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :
H1 : Sistem Pengendalian Internal berpengaruh negatif terhadap fraud di sektor pemerintahan.
H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan.
H3 : Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan.
H4 : Perilaku tidak etis berpangaruh positif terhadap Fraud di sektor pemerintahan.
H5 : Kultur organisasi berpangaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAYA KEPEMIMPINAN
KESESUAIAN KOMPENSASI PERILAKU TIDAK ETIS
KULTUR ORGANISASI KOMITMEN ORGANISASI
PENEGAKAN HUKUM FRAUD
H6 : Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan.
H7 : Penegakan hukum berpengaruh negatif terhadap Fraud disektor pemerintahan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan pengambilan data tersebut menggunakan kuesioner.
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai instansi pemerintahan se- Kabupaten Kudus.
Tahap penentuan sampel yaitu dengan menentukan sampel responden menggunakan teknik convenience sampling, yaitu pengumpulan
informasi dari anggota populasi dengan senang hati bersedia memberikannya. Teknik convenience sampling hanya mengumpulkan informasi dan elemen
populasi yang tersedia saat dilakukannya penelitian untuk memberikan informasi yang dibutuhan dalam penelitian.
Dari 12 dinas yang terdapat di Kabupaten Kudus, hanya 7 dinas yang memberi ijin penelitian. Peneliti mengambil sampel pegawai negeri untuk
masing – masing dinas. Sehingga jumlah sampel adalah 126 pegawai.
Kuisioner yang akan diolah adalah kuisioner yang kembali dalam keadaan tidak rusak.
Berikut adalah Tabel sampel instansi pemerintah di Kabupaten Kudus:
49