Fraud di sektor pemerintahan Faktor Penyebab Terjadinya Fraud

bekerja sama menikmati keuntungan simbiosis mutualisma. Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang konflik kepentingan conflict of interest, penyuapan bribery, penerimaan yang tidak sahillegal illegal gratuities, dan pemerasan secara ekonomi economic extortion.

2.2.3 Fraud di sektor pemerintahan

Secara umum semua jenis fraud dapat terjadi di sektor pemerintahan, akan tetapi yang paling sering terjadi adalah korupsi. Secara harfiah korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

2.2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Fraud

Menurut teori Fraud Triangle Cressey 1953 dalam Tuanakotta 2007, kecurangan fraud disebabkan oleh 3 faktor 1. Tekanan Pressure adalah motivasi dari individu karyawan untuk bertindak fraud dikarenakan adanya tekanan baik keuangan dan non keuangan dari pribadi maupun tekanan dari organisasi. 2. Peluang Opportunity adalah peluang terjadinya fraud akibat lemahnya atau tidak efektivenya kontrol sehingga membuka peluang terjadinya fraud. Faktor penyebab fraud yang disebabkan adanya kelemahan di dalam sistem dimana seorang karyawan mempunyai kuasa atau kemampuan untuk memanfaatkan sehingga perbuatan curang dapat dilakukan. 3. Rasionalisasi Rationalization adalah Fraud terjadi karena kondisi nilai- nilai etika lokal yang mendorong „membolehkan‟ terjadinya fraud. Pertimbangan perilaku kecurangan sebagai konsekuensi dari kesenjangan integritas pribadi karyawan atau penalaran moral yang lain. Rasionalisasi terjadi dalam hal seseorang atau sekelompok orang membangun pembenaran atas kecurangan yang dilakukan. Pelaku fraud biasanya mencari alasan pembenaran bahwa yang dilakukannya bukan pencurian atau kecurangan. Penyebab fraud menurut Bologna 1993 juga dapat dijelaskan dengan GONE Theory, terdiri dari 4 empat faktor yang mendorong seseorang berperilaku menyimpang dalam hal ini berperilaku fraud. Keempat faktor tersebut adalah : 1. Greed atau keserakahan, berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang; 2. Opportunity atau kesempatan, berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan terhadapnya; 3. Needs atau kebutuhan, berkaitan dengan faktor ‐faktor yang dibutuhkan oleh individu ‐individu untuk menunjang hidupnya yang menurutnya wajar; dan 4. Exposure atau pengungkapan, berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.

2.3 Sistem Pengendalian Internal