Kesesuaian Kompensasi Perilaku Tidak Etis

2. Gaya Kepemimpinan

Pada Tabel 4.3 nilai rata-rata jawaban terendah ditunjukkan oleh indikator GK3 dengan pertanyaan “Di instansi tempat saya bekerja, pemimpin menyampaikan dengan jelas arah dan tujuan yang diinginkan kepada bawahannya ”. Hal tersebut berarti bahwa pemimpin di instansi pemerintahan tersebut masih kurang jelas saat menyampaikan arah dan tujuan yang diinginkan. Sehingga tidak semua pegawai dapat memahami apa yang menjadi tujuan pemimpin untuk instansi tersebut. Gaya Kepemimpinan GK di sektor pemerintahan Kabupaten Kudus termasuk ke dalam kategori efektif. Keberhasilan penerapan gaya kepemimpinan di instansi pemerintah dikarenakan oleh hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan, dimana pemimpin telah menyampaikan pembagian tugas dengan baik sehingga proses komunikasi yang baik dalam suatu instansi mengakibatkan proses penyampaian informasi baik dari atasan kepada bawahan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Robbin 2003 yaitu, komunikasi memelihara motivasi dengan memberi penjelasan kepada bawahan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Sehingga terjalin kerjasama untuk mencapai tujuan instansi yang telah ditetapkan.

3. Kesesuaian Kompensasi

Pada Tabel 4.4 nilai rata-rata jawaban terendah ditunjukkan oleh indikator KK2 dengan pertanyaan “Di instansi tempat saya bekerja, memberikan kompensasi bonus lebih atas keberhasilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik ”. Hal tersebut dapat mengartikan bahwa pegawai instansi pemerintahan memiliki persepsi bahwa akan mendapatkan bonus lebih jika melakukan pekerjaan dengan baik di instansi tersebut. Kesesuaian Kompensasi KK di sektor pemerintahan Kabupaten Kudustermasuk ke dalam kategori cukup puas. Hal tersebut dikarenakan kompensasi keuangan pegawai di instansi Kabupaten Kudus sudah sesuai dalam PP No. 9 Tahun 2007 tentang pengadaan pegawai negeri sipil, yang dalam lampirannya memuat daftar gaji pokok pegawai negeri sipil berdasarkan golongan dan masa kerja. Demikian juga untuk aturan penerimaantunjangan keluarga 10 dari gaji pokok untuk istri dan 2 dari gaji pokok untuk anak, maksimal 2 orang anak maupun tunjangan – tunjangan yang lainnya. Dengan adanya PP No. 9 Tahun 2007 pegawai instansi pemerintah memahami bahwa kompensasi atau gaji yang mereka terima didasarkan pada golongan dan lamanya masa kerja. Selain itu tujuan utama para aparatur pemerintahbekerja adalah melayani masyarakat.

4. Perilaku Tidak Etis

Pada Tabel 4.5 nilai rata-rata jawaban tertinggi ditunjukkan oleh indikator PTE4 dengan pertanyaan “Di instansi tempat saya bekerja, saya sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas ”. Hal tersebut merupakan perilaku manajemen yang menyalahgunakan fasilitas instansi para pegawai boleh tidak masuk bila ada kepentingan mendadak atau terencana dengan surat ijin. Perilaku Tidak Etis PTE di sektor pemerintahan Kabupaten Kudus termasuk ke dalam kategori etis. Perilaku etis seorang pegawai juga dipengaruhi oleh budaya organisasi yang baik. budaya organisasi akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaanatau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuaidengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan danjuga kebijakan-kebijakan instansi tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan produktivitas para pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

5. Kultur Organisasi