Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian analitik dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana kerja terhadap kinerja tenaga sanitarian dalam memberikan pelayanan hygiene sanitasi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Jenis penelitian ini mempelajari aspek respon individu tertentu di suatu waktu tertentu dan tidak dilakukan pengukuran ulang kembali Dempsey Dempsey, 2002.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar. Waktu penelitian ini berlangsung selama 8 delapan bulan meliputi kegiatan- kegiatan yaitu penelusuran pustaka, konsultasi judul, persiapan proposal penelitian, kolokium, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, penyusunan hasil penelitian, seminar hasil dan ujian komprehensif. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah petugas sanitarian yang bertugas di dalam wilayah kerja Dinas Kabupaten Aceh Besar dan berjumlah 73 orang yang tersebar di 25 puskesmas. Sampel pada penelitian adalah seluruh jumlah populasi yaitu 73 atau menggunakan teknik total sampling. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Aceh Besar No Puskesmas Jumlah Tenaga Sanitarian PNS Wiyata Bakti Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Pulo Aceh Lhoong Leupung Lhoknga Peukan Bada Darul Imarah Darul Kamal Darussalam Kuta Baro Krung Barona Jaya Sukamakmur Indrapuri Kuta Cot Glie Kuta Malaka Seulimum Lembah Seulawah Mesjid Raya Baitussalam Blang Bintang Ingin jaya Simpang Tiga Montasik Jantho Lampisang Lamteuba 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 3 1 - - 1 - - 1 - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - 1 2 2 3 2 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 3 2 Jumlah 69 4 73 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar 2012

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengukuran terhadap pendidikan, usia, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana dengan cara memberikan kuesioner pada petugas sanitarian Universitas Sumatera Utara Data sekunder diperoleh dari dokumentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar berupa jumlah tenaga sanitarian yang bertugas, jumlah puskesmas dan rumah sakit, serta profil organisasi.

3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrument dalam penelitian ini direncanakan akan dilakukan kepada 30 orang responden di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau skor yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel yang ditunjukkan dengan skor item correct correlation pada analisis reliability statictics. Jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid Riduwan, 2005. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indek reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach”s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika skor r alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel dan jika skor r alpha r tabel, maka dinyatakan tidak reliabel Riduwan, 2005. Universitas Sumatera Utara 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari 1. Variabel Dependen yaitu kinerja tenaga sanitarian dalam memberikan pelayanan hygiene sanitasi 2. Variabel Independen yaitu pendidikan, usia, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel yaitu : 1. Pendidikan adalah jenjang sekolah formal yang pernah diikuti dan diselesaikan oleh tenaga sanitarian 2. UsiaUsia adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung dari sejak lahir sampai dengan pada saat pengumpulan data 3. Pengetahuan adalah kemampuan seorang sanitarian untuk memahami masalah hygiene dan sanitasi lingkungan 4. Sikap adalah Reaksi atau respon yang ditunjukkan oleh seorang sanitarian terhadap pekerjaannya dibidang pelayanan hygiene dan sanitasi lingkungan 5. Ketersediaan fasilitas adalah ketersediaan fasilitas atau sarana pendukung terlaksananya pelayanan hygiene dan sanitasi lingkungan. 6. Kinerja adalah hasil kerja tenaga sanitarian dalam memberikan pelayanan hygiene dan sanitasi lingkungan untuk peningkatan cakupan pelayanan Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Variabel Independen Tabel 3.1. Metode Pengukuran Variabel Penelitian

No Variabel Jumlah pertanyaa Alternatif jawaban dan bobot nilai Kategori Alat dan Skala ukur 1 Pendidikan 1 DI SPPH = 1 DIII Akademi Kesehatan Lingkungan=2 S1 =3 - S1S2 - D III - D I SPPH Kuesio ner Ordinal 2 Usia 1 Distribusi Frekwensi Kumulatif Kuesio ner Ordinal 3 Pengetahuan 30 Benar = 2 Salah= 1 - Baik jika total skornya 45 -60 - Buruk jika total skornya 30-44 Kuesio ner Ordinal 4 Sikap 12 Sangat setuju = 4 Setuju = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1 - Baik jika total skornya 31-48 - Buruk jika total skornya 12-30 Kuesio ner Ordinal 5 Ketersediaan sarana 8 Ya=2 Tidak=1 - tersedia jika x seluruh item dari kuesioner ada - tidak tersedia jika x ≤ salah satu item kuesioner tidak ada Observ asi Ordinal Untuk variable pengetahuan dari soal nomor 1 sampai 30 jawaban A adalah soal nomor 1,2,3,5,6,7,8,10,12,14,15,16,19,22,23,26,27,28,29,30, untuk jawaban B adalah soal nomor 4,9,13 dan jawaban C adalah soal nomor 11,17,18,20,21,24,25. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Variabel Dependen

Pengukuran variabel dependen yang akan diukur dijabarkan menjadi aitem pernyataan, dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberikan skornilai, dengan cara 1. Jika responden menjawab kuesioner dengan jawaban sangat baikpernah 5 dari total 10 pernyataan maka responden tersebut mempunyai kinerja buruk. 2. Jika responden menjawab kuesioner dengan jawaban sangat baik pernah ≥ 5 dari total 10 pernyataan maka responden tersebut mempunyai kinerja baik Tabel 3.2. Metode Pengukuran Variabel Penelitian No Variabel Jumlah pertanyaan Alternatif jawaban dan bobot nilai Kategori Alat dan Skala ukur 1 Kinerja 10 Ya=2 Tidak=1 - Baik bila total skor 11 - 20 - Kurang baik bila total skor 1 – 10 Observ asi Ordinal

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data diperoleh dengan menggunakan perhitungan uji statistik memakai bantuan program komputer. Analisa data yang digunakan meliputi : a. Analisis data univariat, untuk melihat gambaran dan karakteristik setiap variabel independen yaitu pendidikan, usia, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas dan kinerja petugas sanitarian dalam memberikan pelayanan hygine dan sanitasi b. Analisa data bivariat. Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel penelitian dalam hal ini adalah variabel pendidikan, usia, pendidikan, usia, pengetahuan, Universitas Sumatera Utara sikap, ketersediaan fasilitas dengan variabel kinerja petugas sanitarian dalam memberikan pelayanan hygine dan sanitasi. Analisa ini menggunakan uji Chi square dengan tingkat kepercayaan 95, penggunaan uji Chi square digunakan karena skala pengukuran dari variabel independen dan dependen penelitian adalah ordinal. Berikut adalah persamaan uji Chi square : ∑ − = E E O X 2 2 Dimana : X 2 = Nilai Chi square O = Nilai observasi E = Nilai ekpektansi harapan Jika salah satu sel tabel terdapat nilai E ≤ 5 maka dipakai rumus koreksi Yates: ∑ − − = E E O X 2 2 } 5 . { Penilaian dilakukan sebagai berikut : a. Jika p value ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. b. Jika p value 0,05, maka disimpulkan tidak ada hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. c. Analisa multivariat, untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen digunakan uji regresi logistis berganda. Regresi ganda logistik terhadap variabel Universitas Sumatera Utara yang memenuhi syarat pada analisis bivariat dengan nilai p 0,25. Regresi logistik berganda merupakan jenis analisis statistik yang lazim digunakan pada studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel independen, baik yang bersifat numerik maupun yang nominal, dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotom seperti iya-tidak. Keistimewaan analisis regresi ganda logistik dibanding dengan analisis ganda linier adalah kemampuannya mengkonversi koefisien regresi bi menjadi Odds Ratio OR Murti, 2003 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Aceh Besar merupakan sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat daya Provinsi Aceh, dengan ibukotanya Kota Jantho. Kabupaten ini merupakan titik awal dari Banda Aceh menuju daerah Aceh dan Sumatera lainnya. Sebelum dimekarkan di akhir tahun 70-an, ibukota Aceh Besar adalah kota Banda Aceh, kemudian kota Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya sehingga ibukota Aceh Besar pindah ke daerah Jantho di pegunungan seulawah. Kabupaten ini secara geografis terletak pada posisi 5,2º - 5,8º LU sampai 95,0º - 95,8º BT dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Utara dengan Selat Malaka dan Kota Banda Aceh 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Jaya 3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Pidie 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia Kabupaten Aceh Besar memiliki luas wilayah ± 2.974,12 km² yang terdiri dari 23 Kecamatan, 4 Kelurahan, 68 Mukim dan 600 Desa. Kabupaten Aceh Besar memiliki 25 puskesmas yang terletak di 23 Kecamatan. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 73 orang tenaga sanitarian di Kabupaten Aceh Besar diperoleh hasil bahwa umumnya tenaga sanitarian berusia 30- Universitas Sumatera Utara