mengaplikasikan model discovery learning di kelas, ada prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum yaitu pemberian
rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan.
1.7.3 Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip. Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan melalui langkah
– langkah, meliputi menggali informasi melalui pengamatan observing, bertanya questioning, pengumpulkan
data experimenting,
mengasosiasi associating
atau menalar,
dan mengkomunikasikan Hosnan, 2014.
1.7.4 Mathematics Circuit
Mathematics circuit
Sirkuit Matematika
merupakan hasil
pengembangan dari permainan ular tangga yang dikembangkan oleh Yusuf dan Auliya 2009. Aturan permainannya hampir mirip dengan ular tangga dengan
beberapa modifikasi untuk menyisipkan muatan pembelajaran.
1.7.5 Representasi Matematik
Representasi matematik yang dimunculkan oleh siswa merupakan ungkapan
– ungkapan dari gagasan – gagasan atau ide matematika yang ditampilkan siswa dalam upayanya untuk memahami suatu konsep matematika
ataupun dalam upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya Hutagaol, 2013. Istilah representasi menunjuk pada proses
ataupun hasil produk dalam tindakan – tindakan yang dilakukan untuk
menangkap suatu konsep hubungan matematis di dalam suatu bentuk matematika itu sendiri. Bentuk representasi ada tiga yaitu representasi visual, persamaan
matematik, dan teks tertulis. Indikator representasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya, membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan, menuliskan interpretasi dari
suatu representasi, menuliskan langkah – langkah penyelesaian masalah
matematis dengan kata – kata, dan menyusun cerita yang sesuai dengan suatu
representasi yang disajikan. 1.7.6
Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar sebagai usaha individu siswa yang bersifat otonomis untuk mencapai kompetensi tertentu. Apabila siswa memiliki sikap mandiri, maka
kegiatan belajar mereka bertumpu pada aktifitas dan tanggung jawab siswa, tidak bergantung dengan orang lain. Kemandirian belajar dicirikan sebagai berikut: 1
ketidak tergantungan dengan orang lain; 2 memiliki kepercayaan diri; 3 berperilaku disiplin; 4 memiliki rasa tanggung jawab; 5 berperilaku
berdasarkan inisiatif sendiri; 6 melakukan kontrol diri Hidayati Listyani, 2010.
1.7.7 Keterampilan Proses