Analisis Data Syarat Penelitian

Berdasarkan analisis hasil uji coba soal pre test pada Tabel 3.3 diperoleh butir soal dengan kriteria mudah adalah butir soal nomor 2, butir soal dengan kriteria sedang adalah butir soal nomor 1, 3, 4 dan butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 5 dan 6. Sedangkan analisis hasil uji coba soal post test pada Tabel 3.4 diperoleh butir soal dengan kriteria mudah adalah butir soal nomor 1, butir soal dengan kriteria sedang adalah butir soal nomor 3 dan butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 2, 4, 5, dan 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24.

3.7 Teknik Analisis Data

Pada suatu penelitian analisis data menjadi bagian yang utama karena berfungsi untuk mengumpulkan hasil penelitian sehingga diperoleh kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan tersebut. Adapun tahap – tahap dalam analisis data meliputi sebagai berikut.

3.7.1 Analisis Data Syarat Penelitian

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sampel. Data yang dianalisis diperoleh dari data nilai ulangan akhir semester gasal mata pelajaran matematika tahun pelajaran 20142015. Data nilai tersebut diambil dari dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Analisis data nilai ini meliputi uji normalitas, uji homogentitas, dan uji kesamaan rata – rata. 3.7.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel dengan distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Tes ini mencakup perhitungan distribusi frekuensi kumulatif yang akan terjadi di bawah distribusi teoretisnya dan membandingkannya dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi Siegel, 1990:59. Siegel 1990:63 mengemukakan bahwa uji Kolmogorov-Smirnov memiliki keunggulan – keunggulan, antara lain: 1 tidak memerlukan data yang terkelompokkan; 2 dapat digunakan untuk sampel berukuran kecil; 3 lebih fleksibel jika dibandingkan dengan uji yang lain. Hipotesis yang diujikan adalah: : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal; : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Langkah – langkah pengujian adalah sebagai berikut. 1 Menetapkan , yaitu distribusi kumulatif teoretis yang diharapkan di bawah ; 2 Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval dengan interval yang sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi dari suatu sampel random dengan N observasi. Dimana adalah sembarang skor yang mungkin. , dimana k = banyaknya observasi yang sama atau kurang dari . 3 Untuk tiap-tiap jenjang, dihitung . Di bawah , diharapkan bahwa untuk setiap harga harus jelas mendekati . Artinya, dibawah diharapkan selisih antara dan kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random; 4 Menghitung D deviasi dengan rumus | |; 5 Melihat tabel E untuk menemukan kemungkinan dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah . Jika √ , dimana adalah peserta tes, maka ditolak Siegel, 1990: 59-63. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan Karena maka diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. 3.7.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu dengan menyelidiki apakah kedua kelas eksperimen mempunyai varians yang sama atau tidak. Jumlah data dalam kelompok penelitian ini tidak sama maka uji homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlett dengan hipotesis sebagai berikut. H : semua varians sama atau homogen H 1 : tidak homogen. Rumus uji Bartlett: 1. Varians gabungan dari semua sampel 2. Harga satuan B ∑ 3. Uji Bartlett dengan statistik chi kuadrat { ∑ } Selanjutnya harga dibandingkan dengan harga dengan derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf signifikan α = 0,05. diterima jika Sudjana, 2005: 263. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan Karena , maka diterima, yang berarti sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. 3.7.1.3 Uji Kesamaan Rata – Rata Uji analisis varians digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa keenam kelompok sampel memiliki kemampuan representasi matematik yang sama secara statistik. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan. Rumus perhitungan anava dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7. Rumus Perhitungan Anava Sudjana, 2005:305 Sumber Variasi Rata-rata 1 Antar Kelompok Dalam Kelompok Total - - Keterangan: : data ke : jumlah data kelompok ke : banyak data kelompok ke – Kriteria pengujian adalah ditolak jika dengan � dan untuk α yang dipilih Sudjana, 2005: 305. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan software SPSS 20 diperoleh , sehingga diterima yang berarti keempat sampel memiliki rata – rata kemampuan representasi matematik yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.7.2 Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) terhadap kemampuan Representasi matematis siswa: penelitian kuasi eksperimen di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

9 68 187

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

1 44 410

KOMPARASI KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN INDEX CARD DAN WORKSHEET

8 56 387

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA Peningkatan Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII E MTs Muhammadiyah Blimbing ( PTK Siswa

0 2 17

PENDEKATAN PENGAJUAN MASALAH SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL MATEMATIK SISWA SMP.

0 1 37

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PMRI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA

0 0 61

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN GEOGEBRA DI LINGKUNGAN PESANTREN

0 0 10