62
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2013, metode penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen True Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Design. Terdapat dua kelompok dalam desain ini
yang masing – masing dipilih secara random. Kelompok pertama yang diberi
perlakuan pembelajaran dengan model discovery learning disebut kelas eksperimen dan kelompok lain yang tidak diberi perlakuan pembelajaran dengan
model STAD disebut kelas kontrol. Penelitian ini masing
– masing kelompok diambil nilai pre test T
1
dan T
3
untuk mengetahui keadaan kemampuan awal matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda, pada
kedua kelas diberikan post test T
2
dan T
4
dengan materi yang sama untuk mengetahui kemampuan representasi matematik pada kedua kelas tersebut.
Adapun desain penelitian ini dibuat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Awal
pretest Perlakuan
Tes posttest Eksperimen
T
1
X T
2
Kontrol T
3
Y T
4
Keterangan: X
: Model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan mathematics circuit.
Y : Model pembelajaran STAD
T
1
dan T
3
: Kemampuan awal matematika siswa diambil dari hasil pre test T
2
dan T
4
: Tes kemampuan representasi matematik materi luas dan keliling
segiempat belah ketupat, layang – layang dan trapesium kelas VII.
Adapun langkah – langkah yang akan dilakukan peneliti pada saat
penelitian adalah sebagai berikut. 1 Menentukan populasi penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1
Mungkid. 2 Mengambil data nilai ulangan akhir semester gasal siswa kelas VII.
3 Menganalisis data awal yang telah diambil dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Anava.
4 Mengambil secara acak sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian menentukan kelas uji coba soal di luar sampel penelitian,
tetapi masih dalam populasi penelitian. 5 Menyusun kisi
– kisi tes uji coba, indikator kemandirian belajar dan indikator keterampilan proses siswa.
6 Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat,
angket kemandirian belajar sesuai dan lembar pengamatan keterampilan proses sesuai indikator yang telah dibuat..
7 Mengujicobakan instrumen tes uji coba pre test dan post test pada kelas uji coba dua kelas.
8 Menganalisis data hasil tes uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda tes.
9 Memvalidasi angket kemandirian belajar
dan lembar pengamatan keterampilan proses kepada ahli dosen pembimbing.
10 Menentukan soal – soal yang memenuhi syarat untuk menjadi soal pre test dan
post test berdasarkan analisis data hasil uji coba instrumen. 11 Menentukan pernyataan angket yang memenuhi syarat untuk menjadi angket
kemandirian belajar siswa berdasarkan validitas ahli dosen pembimbing. 12 Menentukan indikator yang memenuhi syarat untuk menjadi pengamatan
keterampilan proses siswa berdasarkan validasi ahli dosen pembimbing. 13 Menyusun RPP pada kelas eksperimen dengan model discovery learning
dengan pendekatan saintifik berbantuan mathematics circuit dan RPP pada kelas kontrol dengan model STAD.
14 Melaksanakan pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang representasi matematik.
15 Menganalisis nilai pre test siswa. 16 Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
17 Melakukan pengamatan keterampilan proses ketika pembelajaran pada kelas eksperimen.
18 Melaksanakan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 19 Memberikan angket untuk mengetahui kemandirian belajar siswa pada kelas
eksperimen. 20 Menganalisis data hasil tes akhir, angket dan lembar pengamatan.
21 Menyusun dan melaporkan hasil penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel