Uji Validitas Uji Reliabilitas

d. Pemeriksaan penunjang diagnostik adalah persepsi responden terhadap kelengkapan perawatan dan kecanggihan peralatan medis yang dipakai dalam memeriksa pasien. e. Tindakan medis adalah persepsi responden terhadap pelayanan yang diberikan dokter dalam meberikan pengobatan dan pertolongan untuk meningkatkan kepulihan pasien. 2. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa responden yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap pelayanan dengan harapan yang dimiliki selama pasien dirawat inap.

3.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1. Uji Validitas

Kuesioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data diuji terlebih dahulu dan uji validitas internal yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan. Pengujian validitas penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Umar 2004 mengatakan bahwa jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang agar distribusi skor nilai akan mendekati kurva normal. Pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi pearson pearson’s product moment coefficient of correlation yang diolah dengan menggunakan program SPSS 13.0. Dasar keputusan uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan p-value kurang dari alpha 0,05 maka item pertanyaan dikatakan valid, sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha 0,05 maka item pertanyaan tidak Universitas Sumatera Utara valid. Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi dengan angka kritis r-tabel=0,361. Jika koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari r-tabel maka item pernyataan tidak valid.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak. Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik reliable atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel Riduwan, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Untuk Mutu Pelayanan dan Kepuasan Pelayanan Mutu Pelayanan Corrected Item-Total Correlation Kriteria Cronbachs Alpha if Item Deleted Kriteria Kepuasan Pelayanan Corrected Item-Total Correlation Kriteria Cronbachs Alpha if Item Deleted Kriteria P1 .756 Valid .942 reliabel P1 .872 Valid .967 reliabel P2 .769 Valid .942 reliabel P2 .645 Valid .969 reliabel P3 .779 Valid .941 reliabel P3 .842 Valid .967 reliabel P4 .800 Valid .941 reliabel P4 .801 Valid .968 reliabel P5 .670 Valid .943 reliabel P5 .768 Valid .968 reliabel P6 .638 Valid .944 reliabel P6 .833 Valid .967 reliabel P7 .622 Valid .944 reliabel P7 .775 Valid .968 reliabel P8 .750 Valid .942 reliabel P8 .828 Valid .967 reliabel P9 .610 Valid .944 reliabel P9 .808 Valid .967 reliabel P10 .718 Valid .942 reliabel P10 .822 Valid .967 reliabel P11 .718 Valid .942 reliabel P11 .720 Valid .968 reliabel P12 .670 Valid .943 reliabel P12 .732 Valid .968 reliabel P13 .725 Valid .943 reliabel P13 .780 Valid .968 reliabel P14 .747 Valid .942 reliabel P14 .773 Valid .968 reliabel P15 .574 Valid .945 reliabel P15 .602 Valid .969 reliabel P16 .686 Valid .943 reliabel P16 .813 Valid .967 reliabel P17 .574 Valid .945 reliabel P17 .761 Valid .968 reliabel P18 .375 Valid .949 reliabel P18 .535 Valid .970 reliabel P19 .453 Valid .947 reliabel P19 .652 Valid .969 reliabel P20 .642 Valid .944 reliabel P20 .712 Valid .968 reliabel P21 .567 Valid .945 reliabel P21 .707 Valid .968 reliabel P22 .636 Valid .944 reliabel P22 .841 Valid .967 reliabel 3.7 Aspek Pengukuran Pengukuran persepsi responden terhadap mutu pelayanan pelayanan administrasi, pemeriksaan oleh dokter, perawatan di ruang perawatan, pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medis, dan pemberian obat standar dan kepuasan pasien peserta JKA adalah dengan menggunakan instrumen kuesioner yang disusun dengan pertanyaan yang bersifat tertutup. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut Riduwan, 2008 : Universitas Sumatera Utara Mutu Pelayanan Kepuasan Terhadap Pelayanan 1 = Sangat kurang baik 2 = Kurang baik 3 = Bisa-biasa saja 4 = Baik 5 = Sangat baik 1 = Sangat kurang puas 2 = Kurang puas 3 = Bisa-biasa saja 4 = Puas 5 = Sangat puas

3.8 Pengolahan dan Analisis Data