Kepuasan Terhadap Pelayanan Tindakan Medis

sebanyak 31 responden 38,75, namun ada sebanyak 29 responden 36,25 merasa biasa-biasa saja, dan 18 responden 22,50 merasa kurang puas.

4.3.5. Kepuasan Terhadap Pelayanan Tindakan Medis

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Pelayanan Tindakan Medis Di RSUD Kota Langsa Tahun 2011 Kriteria SKP KP BBS P SP Jumlah No. Indikator f f f f f f 1. Keterampilan para dokter 0 0,00 9 11,25 26 32,50 41 51,25 4 5,00 80 100,00 2. Pengobatan yang diberikan 0 0,00 10 12,50 33 41,25 35 43,75 2 2,50 80 100,00 3. Kesungguhan dokter pada saat mengobati 0 0,00 16 20,00 23 28,75 39 48,75 2 2,50 80 100,00 4. Penjelasan rencana pengobatan 0 0,00 10 12,50 29 36,25 39 48,75 2 2,50 80 100,00 5. Sikap dokter dalam menanggapi keluhan 0 0,00 15 18,75 29 36,25 34 42,50 2 2,50 80 100,00 Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan puas terhadap pelayanan tindakan medis. Namun hanya pada keterampilan para dokter yang persentasenya lebih dari 50, sementara yang lainnya tidak. Kategori kepuasan terhadap pelayanan tindakan medis di RSUD Kota Langsa secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.21 di bawah ini. Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kepuasan Terhadap Pelayanan Tindakan Medis Di RSUD Kota Langsa Tahun 2011 No. Kepuasan terhadap Pelayanan Tindakan Medis Frekuensi Persentase 1. Sangat Puas 2 2,50 2. Puas 33 41,25 3. Biasa-Biasa Saja 34 42,50 4. Kurang Puas 11 13,75 Jumlah 80 100,00 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.21. diketahui bahwa mayoritas responden merasa biasa- biasa saja terhadap pelayanan tindakan medis di RSUD Kota Langsa yaitu sebanyak 34 responden 42,50, dan 33 responden 41,25 merasa puas. Namun ada sebanyak 11 responden 13,75 merasa kurang puas. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Mutu Pelayanan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mutu pelayanan kesehatan di RSUD Kota Langsa sudah baik, terutama dalam hal pemeriksaan oleh dokter 56,25, perawatan di ruang perawatan 53,75, pemeriksaan penunjang diagnostik 50,00, dan tindakan medis 43,75. Sementara untuk pelayanan administrasi 51,25 dan tindakan medis 53,75 sebagian besar keluarga pasien menilai kurang baik. Dari hasil diketahui bahwa mutu pelayanan yang paling rendah ada pada tindakan medis. Hal ini dikarenakan adanya persepsi pasien terhadap keterampilan tenaga medis dokter saat memberikan pelayanan masih kurang baik. Azwar 1996, menyatakan bahwa tenaga medis merupakan unsur yang memberikan pengaruh paling besar dalam menentukan kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit. Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medik kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya, menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan kepada pasien dari rumah sakit. Azwar juga menyatakan bahwa mutu pelayanan menunjuk pada kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan yang apabila berhasil diwujudkan pasti akan memuaskan pasien. Menurut Donabedian 1980, perilaku dokter dalam aspek manajemen, manajemen lingkungan sosial, manajemen psikologi dan manajemen terpadu, manajemen kontinuitas dan koordinasi kesehatan dan penyakit harus mencakup Universitas Sumatera Utara