2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan merata bagi seluruh
penduduk Aceh. b.
Menjamin akses pelayanan bagi seluruh penduduk dengan mencegah terjadinya beban biaya kesehatan yang melebihi kemampuan bayar penduduk.
c. Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dari pelayanan kesehatan
primertingkat pertama sampai pelayanan rujukan yang memuaskan rakyat, tenaga kesehatan, dan Pemerintah Aceh.
d. Mewujudkan reformasi sistem pembiayaan dan pelayanan kesehatan di Aceh
secara bertahap.
2.5.3. Kebijakan Operasional
Kebijakan operasional dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Aceh, yaitu Depkes Aceh, 2010 :
1. Jaminan Kesehatan Aceh JKA adalah jaminan sosial bidang kesehatan untuk
pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Aceh secara optimal dan komprehensif.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat menjadi tanggung jawab Pemerintah,
Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten Kota, dan berkewajiban memberikan kontribusi bersama sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal.
3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada penduduk mengacu pada prinsip-
prinsip: a.
Prinsip kegotong-royongan di masa depan yang dimulai oleh bantuan iuran oleh Pemerintah Aceh. Pada tahap awal, penduduk di sektor informal akan
Universitas Sumatera Utara
mendapat bantuan iuran dari Pemerintah Aceh untuk menjadi peserta JKA. Dikemudian hari, seluruh penduduk Aceh harus bergotong-royong dengan
wajib mengiur dana untuk jaminan kesehatan bagi dirinya. Sebagaimana diatur UU SJSN, iuran wajib akan mewujudkan kegotong-royongan dari
peserta yang mampu kepada peserta yang kurang mampu; peserta yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi; dan peserta yang sehat
membantu yang sakit. b.
Prinsip Keadilan dan Jaminan yang sama. Seluruh penduduk Aceh harus mendapat jaminan kesehatan yang sama, tanpa memandang pekerjaan
penduduk Aceh, tingkat sosial ekonomi, atau latar belakang etnik, budaya, agama, jenis kelamin dan usia.
c. Prinsip nirlaba. Pengelolaan iuran dari peserta dan bantuan iuran dari
pemerintah Aceh tidak dimaksudkan untuk mencari laba nirlaba bagi Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan.
d. Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas.
Prinsip-prinsip manajemen ini diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta termasuk bantuan iuran dari
Pemerintah Aceh dan hasil pengembangannya. Seluruh pemangku kepentingan seperti pejabat Pemerintah Aceh, pejabat rumah sakit, tokoh
masyarakat, pengusaha membayar iuran dan sebagainya harus mendapat askes tentang penggunaan dana JKA.
e. Prinsip portabilitas. Jaminan kesehatan harus berkelanjutan mulai dari
lahirnya seorang penduduk Aceh sampai ia meninggal dunia, meskipun ia
Universitas Sumatera Utara
berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Aceh atau bepergian sementara ke luar Aceh, misalnya dalam menempuh pendidikan atau tugas di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. f.
Prinsip cakupan semesta. Program JKA pada prinsipnya menjamin seluruh penduduk Aceh. Pada 3 tahun pertama iuran premi dibayar oleh Pemerintah
Aceh dan KabupatenKota. Pada tahap selanjutnya penduduk Aceh yang bekerja mandiri dan memiliki kemampuan ekonomi wajib mengiur. Penduduk
miskin dan hampir miskin mendapat bantuan iuran dari Pemerintah Aceh dan Kabupaten Kota.
g. Prinsip pelayanan yang menyeluruh komprehensif sesuai dengan kebutuhan
pelayanan medis. h.
Prinsip pelayanan berkualitas sesuai dengan standar pelayanan medis dan standar pelayanan minimal SPM.
i. Prinsip pelayanan terstruktur dan berjenjang mulai dari pelayanan rawat jalan
primer sampai pelayanan tersier baik di fasilitas kesehatan publik maupun swasta yang dikontrak oleh BPJKA.
2.5.4. Ketentuan Umum Kepesertaan