- Ninjõ juga muncul ketika ada cinta.
- Ninjõ berhubungan dengan perasaan suka kepada orang lain.
- Ninjõ muncul tanpa tendesi apapun, tulus berasal dari hati tanpa di buat-buat.
2.1.2 Konsep Ninjõ
Dari paparan sebelumnya maka Ninjõ secara umum merupakan perasaan kemanusiaan yang merupakan perasaan kasih sayang, perasaan cinta, perasaan belas kasih, rasa simpati, rasa
iba hati yang dirasakan terhadap orang lain. Ninjõ timbul dari hati yang paling dalam dan tidak dibuat-buat karena adanya perasaan kemanusiaan itu sendiri sehingga menyebabkan munculnya
suatu kebaikan. Seperti yang dikatakan oleh Befu dalam Suyana 1994 : 27 Ninjõ adalah rasa keinginan dan rasa kasih sayang yang dipunyai manusia secara alami dan tidak dibuat-buat.
Perasaan ini timbul dari hati yang paling dalam karena rasa iba atau kasihan sehingga ia mengeluarkan kebaikan dan kasih sayang. Menurut Salecha 1981:13 bahwa Ninjõ dilakukan
oleh seseorang terutama bila ia melihat orang lain sedang dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan.
Menurut Takie Sugiama 1978:46 mengatakan dengan Ninjõ, oraang Jepang mengartikannya menjadi dua sikap tanpa membedakanya secara sadar yaitu :
a. Kecendrungan dalam menunjukkan Ego dan keinginan secara natural dalam hal Giri kewajiban sosial.
b. Perasaan mengerti dan mentoleransi keinginan yang lain dimana hal tersebut melawan Ego.
Menurut Wahyuliana 2005:24 mengatakan orang Jepang selalu mengukur sesuatu atau berusaha mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan perasaan manusiawi. Hal itu
disebabkan manusia mempunyai kecendrungan sifat lahirilah berupa perasaan yang muncul dari hati setiap individu dalam hubungan sosial maupun kehidupan bermasyarakat.
Ninjõ merupakan perasaan yang muncul tanpa adanya maksud tertentu dan memperhatikan adanya ketulusan dari hati manusia itu sendiri. Semua orang di belahan bumi
manapun mempunyai perasaan tersebut, hanya istilahnya saja yang berbeda. Di Jepang perasaan manusiawi tersebut disebut dengan Ninjõ.
Ninjõ ini berlaku bagi setiap orang dalam semua hubungan di berbagai lingkup kehidupan, baik antara ayah dan anaknya, hubungan sepasang kekasih, maupun hubungan antar
sesama manusia.
2.2 Konsep Novel 2.2.1 Novel Sebagai Salah Satu Genre Sastra