sudah Viet harus masih harus berbaring di tempat tidur, tapi reaksinya sudah mengalami kemajuan dan ia sudah bisa menangis. Mereka juga mengatakan bahwa berat badan Viet naik 3
kilogram. “Cepatlah sembuh” kataku, sambil memberikan boneka tangan panda dan boneka kucing yang bisa bergerak untuk kedua anak laki-laki itu. Meskipun pihak rumah sakit berkata
reaksi Viet lambat, ia tersenyum ketika aku menggerak-gerakan padanya. Tetsuko Kuroyanagi : 124
Analisis :
Viet merupakan anak kembar siam yang baru saja di pisahkan, selain itu mereka juga korban dari racun perang oleh tentara Amerika. Kondisinya sangat buruk bila di bandingkan
dengan kembaranya yang bernama Duc. Dalam cuplikanini terlihat Totto chan merasa kasihan dan iba melihat Viet yang berbaring sakit di tempat tidur. Terlihat dari Totto chan memberikan
semangat dan juga menghibur Viet dengan memberikan hadiah boneka panda dan kucing. Perasaan ini merupakan indeksikal konsep dari Ninjõ yang direalisasikan oleh Totto chan
kepada Viet.
3.2.6. Cuplikan ketika di Angola. Cuplikan :
Seorang anak-anak yang tidak berhasil lari cukup cepat diikat pada sebatang pohon. Kedua lenganya dipotong dari bahu. Anak itu menceritakan kejadianya secara rinci. Mungkin
tentara Gerilya melakukan hal ini untuk menakuti orang-orang dan memamerkan kekuasaan mereka. Anak-anak yang malang itu, yang sama sekali tidak bersalah, dipaksa menghabiskan
sisa hidup dengan tubuh cacat. Menjadi yatim piatu karena orangtua mereka dibantai. Dan anak-anak terus dilahirkan kedalam situasi mengerikan ini.
Aku berdoa sepenuh hati agar kedamaian segera tiba di Anggola dan Negara itu bisa diperbaiki sepenuhnya.
Tetsuko Kuroyanagi : 142
Analisis :
Dalam cuplikan ini terlihat Aku Totto chan merasa sangat iba dan sangat kasihan kepada anak-anak yang ada di Negara Anggola ini, banyak anak menjadi yatim piatu karena
perang untuk mendapatkan kekuasaan. Sehingga Totto chan merasa sangat kasihan dan berharap Negara ini akan mendapat kedamaian agar anak-anak ini hidup dengan sepantasnya tanpa adanya
perang dan kematian. Karena rasa iba dan rasa kasihan Totto chan sehingga menyebabkan suatu kebaikan yaitu pengharapan akan adanya kedamaian di Anggola, ini merupakan indeksikal
adanya konsep Ninjõ yang direalisasikan oleh Totto chan.
Cuplikan :
Dalam kunjunganku sejauh ini ke Afrika, aku melihat kerumunan anak yang bahkan tak punya tenaga lagi untuk menagis. Senang sekali rasanya menemukan anak-anak yang sehat dan
tulus. Mereka juga sangat menarik, dengan wajah yang manis dan polos, tidak takut dengan kondisi mengerikan di sekitar mereka. Ketika aku menanyakan pada anak-anak di berbagai
bagian di Angola yang kukunjungi, apa yang paling mereka butuhkan, tidak seorang pun menyebutkan makanan. Mereka semua menjawab “Kebebasan.” Jelas jawaban itu bukan hanya
untuk pamer keberanian ataupun karena mereka disuruh menjawab demikian. Melihat anak-anak
yang begitu muda menari-nari dan dengan tegas menjawab “Kebebasan,” membuatku sungguh- sungguh ingin memberikan harapan kepada mereka.
Tetsuko Kuroyanagi : 146
Analisis :
Aku Totto chan menanyakan sebuah pertanyaan kepada anak-anak itu, Apa paling mereka butuhkan untuk saat ini. Semua anak-anak itu menjawab kebebasan. Terlihat sekali
dengan jawaban anak itu Totto chan merasa sangat simpati karena anak-anak itu dengan rasa percaya diri dan tegas mengatakan kebebasan, walaupun meraka sangat menderita dan
menyedihan sekali kehidupanya namun mereka masih mempunyai semangat untuk mendapatkan kebebasan. Oleh sebab itu Totto chan pun ingin memberikan harapan kebebasan untuk anak-
anak itu. Rasa simpati dan harapan ini merupakan indeksikal adanya konsep Ninjõ yang direalisasikan oleh Totto chan.
3.2.7. Cuplikan Ketika di Bangladesh. Cuplikan :