Cuplikan Ketika di Haiti. Cuplikan :

Untuk membuat anak-anak itu tersenyum, aku mencoba bicara dengan cara yang lucu dan beryanyi. Mereka hanya tertawa kecil. Tetsuko Kuroyanagi : 249-250 Analisis : Cuplikan ini terlihat adanya rasa iba dan kasihan Totto chan kepada anak-anak korban perang itu. Karena Totto chan merasa sangat kasihan Totto chan pun mengambil inisiatif untuk menghibur anak itu dengan mencoba berbicara dengan cara yang lucu dan juga bernyayi, usaha Totto chan pun berhasil walupun anak-anak itu tertawa kecil. Sikap dan prilaku ini merupakan indeksikal adanya konsep Ninjõ.

3.2.12. Cuplikan Ketika di Haiti. Cuplikan :

Saat itu hampir tengah hari. Aku bertanya pada Markenson apakah mereka sudah makan sesuatu hari itu. ‘Kami belum makan apa-apa hari ini,’’ jawabnya. ‘Bagimana dengan kemarin,’’ ‘Belum makan juga’’. ‘Apa yang akan kau lakukan ?’’ ‘Ibuku sedang pergi menjual air. Jika bisa menjual cukup banyak air, ibu akan membeli sesuatu untuk kami’’. Hatiku pilu melihat anak-anak ini. Apalagi saat aku memikirkan banyaknya orang yang mengeluh karena terlalu banyak makan di Negara-negara kaya. Aku bertanya lagi, “ Apa yang paling ingin kau lakukan?” “Aku ingin sekolah. Aku mau belajar membaca dan menulis,” jawab Markenson. ‘‘Aku akan berusaha sebisa mungkin akan mewujudkan impianmu,’’ kataku. Tetsuko Kuroyanagi : 258 Analisis : Cuplikan ini merupakan dialog antara Aku Totto chan dengan seorang anak bernama Markenson. Dalam culikan ini terlihat perasaan rasa kasihan dan iba terhadap anak yang berbama Markinson ini. Kondisi Markinson yang belum makan-makan dan harus tinggal di jalanan dengan saudaranya membuat Totto chan merasa perih hatinya. Terlihat dari cuplikan Hatiku pilu melihat anak-anak ini. Apalagi saat aku memikirkan banyaknya orang yang mengeluh karena terlalu banyak makan di Negara-negara kaya. Terlihat betapa sedihnya Totto chan melihat kondisi Negara ini dan juga rakyatnya. Karena itu Totto chan pun berusaha untuk menanyakan isi hati anak itu dengan bertanya apa yang ingin dia lakukan, dan impian anak itu adalah untuk membaca dan juga menulis. Totto chan pun mengatakan bahwa dai akan berusaha mewujudkan impian Markinson. Perilaku dan tindakan Totto chan ini kepada Markinson merupakan salah satu indeksikal adanya konsep Ninjõ. Cuplikan : Yang membuatku kagum adalah saat anak-anak berlatih penjumlahan. Anak-anak kelas satu dapat menjumlahkan angka-angka besar sampai tujuh digit dengan begitu mudah Ketika aku mendengarkan dengan seksama, mereka berlatih dengan cara Afrika, sambil menyayikan sebuah lagu: “Enam tambah empat sama dengan nol, dan membawa satu,” dengan serempak mereka bernyayi. Sayang nya, hanya 26 persen anak-anak di Haiti yang masuk sekolah dasar. Bagi mereka yang bersekolah, setengahnya berhenti tengah jalan. Sekarang ini, jumlah anak yang berhenti sekolah terus bertambah. Ini karena anak-anak itu harus menjaga adik mereka, atau bekerja membantu keuangan keluarga. Tetsuko Kuroyanagi : 262 Analisis : Aku Totto chan melihat anak-anak yang sedang berlatih penjumlahan sambil bernyayi dengan sangat riang dan gembira. Walaupun anak-anak itu kondisinya sangat menyedihkan dan penuh penderitaan, anak-anak itu sangat bersemangat untuk belajar. Totto chan pun merasa sangat simpati melihat anak-anak yang sangat bersemangat untuk belajar walupun mereka hanya sedikit. Rasa simpati yang dirasakan oleh Totto chan merupakan indeksikal adanya perilaku Ninjõ terhadap anak-anak itu. Cuplikan : Tiba-tiba, bayi itu mengangkat tangan dari dadanya tempat tanganya berada sebelumnya san memasukkannya ke mulut, seolah ia ingin mengatakan sesuatu. Ia belum belajar bicara, tapi berusaha sekuat tenaga untuk mengataka sesuatu padaku. Aku mendekat wajah pada wajahnya dan berkata, “Aku tahu. Aku sangat mengerti”. Anak itu menggerakkan bibirnya yang kecil seolah ingin menceritakan kesulitanya padaku. Aku mendengarkan permohonan tanpa katanya beberapa lama. Hanya itu yang bisa kulakukan untuk bayi yang sekarat karena AIDS. Itu benar- benar masa yang penuh cobaan bagiku. Sudah waktunya kami pergi . Ketika aku berpamitan, dengan cepat pandangan anak itu beralih memandang ke jauhan lagi. Ekspresinya berubah menjadi ekspresi pasrah. Aku mau saja menemaninya di sana, selama mungkin mendengarkanya, karena saat ia berbicara denganku, matanya terlihat seperti bayi yang masih hidup. Aku berusaha berbicara dengan anak yang lain, anak permpuan yang juga terinfeksi AIDS, tapi anak ini sama sekali tidak meresponku. Tetsuko Kuroyanagi : 267 Analisis : Aku Totto chan melihat bayi mungil yang sedang sekarat di sebuah tempat tidur. Bayi ini terinfeksi AIDS dan ibunya sudah meninggal pada saat bayi itu dilahirkan. Karena melihat keadaan bayi itu Totto chan dapat merasakan penderitaan bayi itu dan juga seakan dapat membaca isyarat bayi itu. Totto chan merasa sangat kasihan dan iba melihat kondisi bayi yang sekarat itu. Sehingga timbullah suatu kebaikan dari Totto chan kepada bayi itu dengan mendekat wajah pada wajahnya dan berkata, “Aku tahu. Aku sangat mengerti”. Anak itu menggerakkan bibirnya yang kecil seolah ingin menceritakan kesulitanya pada Totto chan . Totto chan pun seakan mendengarkan permohonan tanpa katanya beberapa lama. Seakan Totto chan merasakan sekali perasaan anak itu dan memahaminya. Rasa iba dan kasih sayang yang dilakukan Totto chan kepada bayi itu sehingga menimbulkan suatu kebaikan merupakan adanya indeksikal konsep Ninjõ yang direalisasikan oleh Totto chan.

3.2.13. Cuplikan Ketika di Bosnia-Herzegovina. Cuplikan :

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima (Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku)

3 36 58

ANALISIS PERKEMBANGAN MORAL YANG TERCERMIN PADA TOKOH TOTTO-CHAN DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI (MELALUI METODE PENDEKATAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN)

10 60 26

TOKOH TOTTO-CHAN DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI; TINJAUAN STRUKTURAL.

0 1 30

PROBLEMATIKA KEPRIBADIAN DALAM PROSES PENDIDIKAN DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI; TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 3 2

NOVEL MADOGIWA NO TOTTO CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI DI KALANGAN PENDIDIK TINJAUAN RESEPSI SASTRA.

0 0 6

SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI TOMOE GAKUEN SEBELUM PERANG DUNIA II DALAM NOVEL MADO GIWA NO TOTTO CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI : TINJAUAN MIMESIS.

0 1 7

The influence of the Seven Principles of Bushido on Totto-chan`s personality, in Tetsuko Kuroyanagi`s Totto-chan : The Little Girl at the Window.

0 0 88

ANALISIS MATERI KURIKULUM DALAM NOVEL AUTOBIOGRAFI TOTTO-CHAN GADIS CILIK DI JENDELA KARYA TETSUKO KUROYANAGI DAN IMPLIKASINYA PADA PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR KELAS 1 - iainska repository

0 5 136

Nilai-nilai pendidikan dalam novel Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi - USD Repository

0 15 136