chan kepada bayi itu sehingga menimbulkan suatu kebaikan merupakan adanya indeksikal konsep Ninjõ yang direalisasikan oleh Totto chan.
3.2.13. Cuplikan Ketika di Bosnia-Herzegovina. Cuplikan :
Anak-anak sedang membuat berbagai benda dan menggambar. Kegiatan ekspresif ini diharapkan dapat membantu memunculkan pikiran-pikiran menggangu ke permukaan sehingga
bisa meringankan ingatan-ingatan mengerikan dalam benak mereka. Tidak terlihat wajah yang tersenyum di antara anak-anak itu.
Tanpa persiapan aku memainkan pertunjukan boneka dengan beberapa boneka kain, dan itu berhasil membuat anak-anak tertawa sedikit.
Tetsuko Kuroyanagi : 286
Analisis :
Aku Totto chan sangat merasa iba melihat anak-anak korban perang ini karena banyak pikiran-pikran yang membuat trauma terhadap beban psikologis mereka sehingga Totto chan
membuat satu kegiatan kepada anak-anak korban perang ini dengan membuat suatu kegiatan menggambar agar pikiran-pikiran yang mengganggu anak ini akan di tuangkan kedalam gambar,
sehingga pikiran yang buruk itu dapat meringankan mereka. Selain menggambar Totto chan pun melakukan suatu pertunjukan boneka dengan beberapa boneka kain. Walupun persiapaan Totto
chan memainkan boneka itu hanya sedikit namun Totto chan berhasil membuat anak-anak itu tersenyum walupun hanya sesikit. Rasa kasihan dan iba yang diraskan oleh Totto chan sehingga
Totto chan pun menggibur anak-anak yang menyedihkan itu dengan permainan seadanya merupakan adanya indeksikal konsep Ninjõ yang direalisasikan kepada anak itu.
Cuplikan :
Aku berkata kepadanya, “Sayang, tidak ada gunanya mengecat meja tulismu seperti itu, kan?”. Dengan malu-mali anak itu tertawa tertahan, meskipun para guru mengatakan anak-anak
hampir tidak pernah tersenyum. “Kanapa tidak pakai warna merah? Pasti bagus”, kataku. Tapi ia segera menjawab, “Aku tidak suka merah. Aku suka hitam,” dan melanjutkan menggambar
dengan cat hitam. Anak-anak itu berumur delapan atau sembilan tahun. Aku bertanya, “Berapa umurmu?”
namun ia menjawab tidak tahu. Rupanya anak ini tidak ingat apa-apa. Banyak anak seperti itu di negara ini. Mungkin kengerian dan pengalaman menakutkan terus-menerus terjadi, dengan baik
hati Tuhan menyediakan amnesia sebagai jalan menghapus ingatakm itu dari pikiran mereka. Tapi cara itu pun sangat mengerikan.
Tetsuko Kuroyanagi : 290
Analisis :
Aku Totto chan melihat salah seorang anak laki-laki yang sedang menggambar sebisanya di atas lembaran kertas gambar berwarna oranye. Anak itu menggunakan cat hitam. Ia
menggambar dengan begitu semangat hingga goresanya melewati kertas dan mengenai meja tulis. Ia juga mewarnai wajahnya dengan cat hitam itu. Sehingga Totto chan pun mengajari anak
itu cara menggambar yang baik dan benar. Cara Totto chan mengajarinya sangat halus dan dengan rasa cinta dan kasih sayang terlihat dengan perkataan yang di katak Totto chan kepada
anak itu. Totto chan merasakan iba karena betapa ngerinya keadaan anak ini karena dia menderita insomnia akibat kengerian perang di Negara itu. Salah satunya untuk melupaan
memori perang adalah insomnia namun cara ini juga sangat mengerikan menurut Totto chan. Rasa iba, cinta dan belas kasih yang dirasakan oleh Totto chan ini dan juga perlakuan baik yang
direalisasikan oleh Totto chan kepada anak itu merupakan indeksikal adanya konsep Ninjõ.
BAB IV KESIMPUAN DAN SARAN