4. PENDANAAN BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SETDAPROVSU

90

IV. 4. PENDANAAN BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SETDAPROVSU

Menurut hasil wawancara dengan para informan, dalam menjalankan program kegiatannya, Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu ini mendapatkan dana dari APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumatera Utara Wawancara Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, Maret-April 2008. Jumlah dana yang diberikan tersebut berbeda-beda setiap tahunnya, sesuai dengan kemampuan APBD Sumatera Utara, dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Selain dari APBD, mereka juga mendapat dana stimulan APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang diserahkan dan diawasi langsung oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Berikut ini peneliti menyajikan tabel yang menunjukkan jumlah dana APBD Provinsi Sumatera Utara yang telah diterima Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, sejak berdirinya biro ini. Tabel Dana APBD Provinsi Sumatera Utara yang Diterima oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu Tahun 2002-2008 TAHUN ANGGARAN DANA BPP SETDAPROVSU 2002 Rp 400.000.000,- 2003 d at a t id ak t er sed ia 2004 d at a t id ak t er sed ia 2005 Rp 1.454.350.000,- 2006 Rp 1.555.000.000,- 2007 Rp 1.544.018.500,- 2008 Rp 1.489.616.650,- Keterangan: Data yang tidak tersedia disebabkan oleh pengarsipan data yang tidak administratif dalam Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu. Sumber: Penelitian Lapangan, 2008 Biro ini juga memiliki otoritas untuk mencari bantuan dari luar, dalam arti dari pemerintah maupun non-pemerintah. Tetapi bantuan ini sifatnya tidak boleh mengikat. Dibandingkan dengan dana yang pernah mereka dapatkan, biro ini lebih sering mengadakan Universitas Sumatera Utara 91 kerjasama dengan pihak-pihak lain. Jadi secara tidak langsung, mereka telah terbantu untuk menjalankan suatu program. Meski sebenarnya, tidak menjadi masalah apabila biro ini menerima langsung dalam bentuk dana, sepanjang hal itu tidak mengikat. Kerjasama yang dimaksud tersebut dicontohkan melalui adanya bantuan swasta dalam mencetak kaus sewaktu memperingati 100 Tahun Hari Kebangkitan Wanita pada tanggal 31 Mei-1 Juni 2008 yang lalu. Selain mencetak kaus, ada juga yang memberi bantuan dalam bentuk makanan ringan snack. Tetapi ada juga yang berbentuk dana langsung. Jumlahnya juga beragam sesuai dengan kemampuan pihak yang bersangkutan Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 03 Juni 2008. Hal tersebut juga diamati langsung oleh peneliti, ketika ada sebuah spanduk di salah satu persimpangan jalan di pusat kota, yang mensosialisasikan peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Wanita tersebut. Spanduk tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh salah satu perusahan produk minuman di Indonesia. Hasil pengamatan inilah yang memperkuat pernyataan Kepala Biro tersebut.

IV. 5. PENCAPAIAN BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SETDAPROVSU