70 dengan sosialisasi pengarusutamaan gender sampai kepada masyarakat umum
di tingkat pemerintah terendah ini. Kita tidak mungkin sampai ke situ. Jadi harapan kita, setelah kita mengadakan sosialisasi ataupun pelatihan kepada
aparat pemerintah di kabupatenkota, mereka yang kemudian akan meneruskannya kepada level-level yang lebih rendah…”
Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 11 Juni 2008
Beberapa kegiatan lain yang masih merupakan bagian dari sosialisasi ini, dapat dilihat
dari beberapa laporan target dan realisasi program kerja Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu data terlampir, yang antara lainnya adalah:
1. Terlaksananya seminar Dampak Pestisida terhadap Kesehatan Reproduksi Perempuan
dengan peserta 70 orang pakarpemerhatiLSM kesehatan dan lingkungan.
2. Terfasilitasinya penyuluhan pemberdayaan perempuan bagi 60 kader PKK pada Desa
Binaan TP PKK Provsu.
3. Terfasilitasi penyuluhan Kesetaraan dan Keadilan Gender kepada masyarakat oleh tokoh
agama dan tokoh masyarakat, sebanyak 10 sepuluh kali lima kali pada agama Hindu dan lima kali pada agama Budha dengan peserta 400 orang.
4. Terlaksananya pembinaan peran serta masyarakat dalam pemberdayaan perempuan
kepada aparat unit kerja pemberdayaan perempuan di 25 kabupatenkota.
5. Penyuluhan ke kabupatenkota di Mandailing Natal dan Asahan.
b. Koordinasi
Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu juga aktif melaksanakan koordinasi
dengan berbagai instansibadankantor pemerintah, secara langsung ataupun tidak langsung. Contoh koordinasi yang secara langsung dapat dilihat dari kutipan hasil wawancara berikut.
“…kita selalu mengkoordinasikan supaya tim-tim PUG itu segera dibentuk di setiap kantor pemerintahan, tanpa terkecuali. Seperti baru-baru ini di Serdang
Bedagai, saya sudah tiga kali datang untuk memberikan pembekalan kepada mereka karena mereka mau membentuk tim PUG-nya. Sebelum terbentuk kita
diminta datang, dan sesudah terbentuk mereka akan kirimkan surat, misalnya SK bupatinya, dan meminta kami lagi datang untuk memberikan pembekalan
Universitas Sumatera Utara
71 lagi. Artinya, supaya setelah kita minta untuk dibentuk, kita berikan lagi
pembekalan supaya mereka paham apa yang harus mereka kerjakan selanjutnya. Jadi artinya, itu kan masih di tingkat bupatinya. Nanti setelah itu,
di masing-masing kantor mereka pun masih harus dibentuk lagi tim PUG-nya tadi. Supaya apa? Supaya orang di dinas itu pun semakin banyak mengerti apa
itu PUG…” Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 03 Juni
2008 Secara tidak langsung, koordinasi Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu
dengan pihak pemerintah dilakukan melalui tim koordinasi pengarusutamaan gendernya masing-masing, dalam arti tim koordinasi pengarusutamaan gender-nya sudah dibentuk
sebelumnya. Tujuan koordinasi ini adalah agar fungsi tim-tim pengarusutamaan gender yang telah dibentuk dapat berjalan dengan efektif. Adapun fungsi utama dari tim koordinasi
pengarusutamaan gender ini, yang pertama adalah membantu mengkoordinasikan kegiatan
pembangunan pemberdayaan perempuan lintas sektorprogram yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat agar terintegrasi dalam mekanisme pembangunan daerah yang
lebih efektif dan efisien; kedua adalah mendorong terlaksananya proses konsultasi dan
jaringan kerja dalam pengintegrasian strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan pemberdayaan perempuan di Provinsi Sumatera Utara
Adapun tim yang dimaksud terdiri dari Komite Pengarah, Sekretariat Tetap, dan Kelompok Kerja. Yang dimaksud dengan Kelompok Kerja tersebut pun akan terbagi lagi ke
dalam beberapa bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan perlindungan, serta sosial budaya dan agama. Masing-masing tim koordinasi pengarusutamaan gender ini
bertanggung jawab kepada kepala dinasbadan teknis masing-masing bila tim tersebut berada pada dinasbadan teknis pemerintahan atau pun kepada kepala daerahnya langsung bila tim
tersebut berada pada kantor pemerintahan provinsi atau pun tingkat kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
72
Gambar Diagram Mekanisme Informasi Tim Koordinasi Pengarusutamaan Gender PUG
dalam Pemberdayaan Perempuan
Arah Timbal Balik
Keterangan: 1.
Arah Pertama garis penuh: dari Anggota Pokja - Pokja - Settap - Komite Pengarah - Anggota Komite Pengarah
2. Arah Kedua garis putus-putus: