76
Gambar Diagram Mekanisme Koordinasi Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu dengan
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia
Keterangan: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia akan mengirimkan
Surat Keputusan beserta dengan lampiran yang berisikan pedoman mengenai penyelenggaraan suatu kegiatan. Kemudian Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu
akan menyusun suatu rangkaian kegiatan sesuai dengan Surat Keputusan yang telah diterima dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia
tersebut. Sumber: Putri, 2008
Peringatan Se-Abad Kebangkitan Perempuan yang baru saja selesai diselenggarakan pada tanggal 31 Mei-01 Juni 2008 yang lalu oleh Biro Pemberdayaan Perempuan
Setdaprovsu, merupakan salah satu contoh kegiatan yang tidak termasuk dalam APBD. Tapi dengan adanya swadaya biro ini untuk menggalang kerja sama dengan pihak swasta dan
pihak-pihak lainnya, penyelenggaraan hari peringatan ini dapat dilangsungkan secara akbar. Adapun kegiatan-kegiatan yang diadakan pada kesempatan ini, antara lain
wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 11 Juni 2008:
1. Talkshow, yang diadakan di Radio Prapanca dan Stasiun TVRI Medan ini, merupakan
rangkaian sosialisasi acara Peringatan Se-Abad Kebangkitan Perempuan tersebut. Dalam talkshow ini, pendengar ataupun pemirsa, diberi kesempatan untuk mendaftarkan diri, jika
ingin mengikuti kegiatan Se-Abad Kebangkitan Perempuan ini. BIRO PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN SETDAPROVSU
KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
REPUBLIK INDONESIA melalui
Surat Keputusan
KEGIATAN
Universitas Sumatera Utara
77
2. Seminar Se-Abad Kebangkitan Perempuan, yang diadakan di Aula Martabe, Kantor
Gubernur Sumatera Utara Lantai 2. Seminar yang bertemakan “Keadaan, Harapan, dan Tantangan” ini turut mengundang seluruh komponen masyarakat, antara lain organisasi
mahasiswa, organisasi perempuan, kelompok adat, organisasi agama, organisasi profesi, aparat pemerintah, pejabat, bahkan sampai Kementerian Negara Pemberdayaan
Perempuan. Seminar ini tidak tertutup bagi kaum laki-laki
3. Gerak Jalan Massal, yang melibatkan hampir 10.000 perempuan dari seluruh Provinsi
Sumatera Utara ini, memang dikhusukan bagi kaum perempuan saja. Garis “start” dan “finish” gerak jalan ini bertempat di Lapangan Benteng Medan.
4. Bazzaar, yang diadakan bersamaan dengan Gerak Jalan Massal di Lapangan Benteng
Medan. Dalam kegiatan ini terdapat stand-stand yang menjual beraneka ragam makanan, baik juga hasil kreasi kaum perempuan dari seluruh Provinsi Sumatera Utara. Biro
Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu berkoordinasi dengan Dinas Usaha Kecil Menengah UKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprovsu, khusus untuk
kegiatan bazzaar ini.
5. Jamuan Makan Malam dengan Pemerintah Daerah, merupakan acara puncak dari
rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Seluruh komponen yang ikut dalam kegiatan seminar Se-Abad Kebangkitan Perempuan juga turut menghadiri acara ini. Khusus untuk
acara puncak ini Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu berkoordinasi dengan Biro Umum Setdaprovsu.
Menurut penilaian peneliti, tujuan rangkaian kegiatan untuk memperingati Se-Abad Kebangkitan Perempuan ini pada dasarnya kurang berkaitan dengan pemberdayaan
perempuan. Namun dibalik itu semua, ternyata ada maksud yang ingin disampaikan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, yang dapat dilihat melalui kutipan wawancara
berikut.
Universitas Sumatera Utara
78 “…kegiatan ini sengaja kita adakan secara besar-besaran, maksudnya supaya
seluruh masyarakat bisa melihat bahwa sekarang-sekarang ini, sudah banyak kegiatan yang melibatkan perempuan. Rangkaian kegiatan seperti yang
kemarin itu ‘kan sudah termasuk ruang publik juga. Jadi tujuan kita ingin mengadakan semua perayaan besar adalah untuk menyadarkan kembali
masyarakat umum mengenai masalah pemberdayaan perempuan ini. Supaya mereka lebih antusias di kemudian hari…”
Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 11 Juni 2008
Kegiatan evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender yang mengacu pada
CEDAW, Beijing Platform, MDGs, dan Inpres No. 9 Tahun 2000, oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, juga menunjukkan adanya koordinasi yang baik antara biro ini
dengan seluruh tim koordinasi PUG, baik di dinas-dinas, maupun di kantor-kantor pemerintahan. Karena untuk melaksanakan evaluasi tersebut, dibutuhkan data yang akurat
dari masing-masing tim PUG. Tanpa adanya koordinasi yang baik, arus informasi data tersebut akan tersendat-sendat. Namun data-data mengenai evaluasi ini tidak berhasil
didapatkan oleh peneliti karena adanya kendala dalam hal pengarsipan data di Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu ini.
Selain mengadakan koordinasi dengan dinas atau pun kantor pemerintahan, Biro Pemberdayaan Perempuan juga aktif terlibat dalam setiap Rapat Koordinasi Pemberdayaan
Perempuan di tingkat nasional, maupun regional. Bentuk-bentuk lain dari koordinasi ini, dapat dilihat dari beberapa laporan target dan
realisasi program kerja Biro Pemberdayan Perempuan Setdaprovsu data terlampir, yang diantaranya:
1. Terlaksananya rapat operasional gugus tugas provinsi penghapusan perdagangan