91 kerjasama dengan pihak-pihak lain. Jadi secara tidak langsung, mereka telah terbantu untuk
menjalankan suatu program. Meski sebenarnya, tidak menjadi masalah apabila biro ini menerima langsung dalam bentuk dana, sepanjang hal itu tidak mengikat.
Kerjasama yang dimaksud tersebut dicontohkan melalui adanya bantuan swasta dalam mencetak kaus sewaktu memperingati 100 Tahun Hari Kebangkitan Wanita pada tanggal 31
Mei-1 Juni 2008 yang lalu. Selain mencetak kaus, ada juga yang memberi bantuan dalam bentuk makanan ringan snack. Tetapi ada juga yang berbentuk dana langsung. Jumlahnya
juga beragam sesuai dengan kemampuan pihak yang bersangkutan Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 03 Juni 2008.
Hal tersebut juga diamati langsung oleh peneliti, ketika ada sebuah spanduk di salah satu persimpangan jalan di pusat kota, yang mensosialisasikan peringatan 100 Tahun Hari
Kebangkitan Wanita tersebut. Spanduk tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh salah satu perusahan produk minuman di Indonesia. Hasil pengamatan inilah yang
memperkuat pernyataan Kepala Biro tersebut.
IV. 5. PENCAPAIAN BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SETDAPROVSU
Hasil dari usaha sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu selama ini memang menunjukkan hasil yang positif, seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc., selaku Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu berikut ini.
“…kalau kita sih melihatnya lebih kepada progresnya. Kayak dulu, belum ada tim PUG-nya, sekarang sudah ada. Terus kita ada pembekalan, dari sini kita
harapkan mereka untuk membuat program-program pemberdayaan. Nanti ini semua ‘kan terukur dari masalah perempuan yang semakin naik. ‘Kan
mengukurnya ke situ. Misalnya, trafficking juga berkurang. Nah, kita sih melihatnya dari situ. Atau misalnya kemiskinan, semakin turun. Karena itu
merupakan salah satu permasalahan perempuan ya. Agak berat mengukur indikator itu ya. Dari budget juga kita bisa lihat. Kalau semakin besar
budgetnya, berarti mereka semakin sadar. Dari situ terlihat komitmen mereka
Universitas Sumatera Utara
92 memberdayakan perempuan. Dan juga bagaimana masyrakat sudah semakin
mengerti.” Wawancara Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, 03 Juni
2008 Dari tabel berikut ini dapat dilihat perubahan jumlah korban trafiking di Provinsi
Sumatera Utara.
Tabel Jumlah Korban Trafiking di Provinsi Sumatera Utara Sejak Tahun 2004 sd Bulan
Maret 2008
NO. LEMBAGA
JUMLAH KORBAN YANG DI TANGANI KETERANGAN
2004 2005
2006 2007
s d Maret 2008
1
BI RO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
SETDAPROVSU 1
3 11
6 78
2
POLDA SUMATERA UTARA
- 9
36 7
21
3
POLTABES MEDAN 9
6 4
1 77
4 PUSAKA I NDONESI A
37 30
21 19
18
5
PUSAT KAJI AN DAN PERLI NDUNGAN ANAK
PKPA 42
43 38”
25 80
26” KORBAN RUJUKAN DARI
POLDA SU
6 KKSP
12 2
- BELUM
MENANGANI
7
KOMI SI PERLI NDUNGAN ANAK I NDONESI A
DAERAH SUMATERA UTARA KPAI D-SU
10 3
1 BELUM
MENANGANI
8
CAHAYA PEREMPUAN 2
43 36
47 15
Sumber: Penelitian Lapangan, 2008 Namun perlu digarisbawahi bahwa data korban di atas per tahun, tidak dapat
dijumlahkan besarannya karena ada beberapa korban yang merupakan data korban, yang penanganannya dilakukan 2 dua kali atau lebih dan dicatat oleh kedua atau lebih lembaga
yang menanganinya. Penanganan dilakukan secara menyeluruh, sementara kewenangan lembaga terbatas, sehingga korban tersebut ditangani secara bersama-sama Biro
Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu, Penelitian Lapangan 2008. Pencapaian yang dihasilkan dari aktifnya koordinasi Biro Pemberdayaan Perempuan
Setdaprovsu terlihat dari terbentuknya tim koordinasi pengarusutamaan gender di sejumlah badan, dinas ataupun kantor pemerintahan. Berikut ini datanya beserta landasan hukum dan
tanggal pembentukan tim koordinasi pengarusutamaan gender tersebut.
Universitas Sumatera Utara
93
Tabel Tim Koordinasi Pengarusutamaan Gender yang Telah Dibentuk di BadanDinas Teknis
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara NO.
BADAN DI NAS TEKNI S PEMERI NTAHAN PROVI NSI
SUMATERA UTARA
LANDASAN PEMBENTUKAN
TANGGAL PEMBENTUKAN
1
Badan I nvestasi dan Promosi SK NO. 080 2108-
SK 2007 17 Desember 2007
2
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
SK NO. 143 HK- 008 H.I . 2008
28 Januari 2008
3
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
SK NO. 54 BPDL- SU S 2008
16 Januari 2008
4
Dinas Jalan dan Jembatan SK NO. 260 DJJ-
UP 625 2008 25 Pebruari 2008
5
Dinas Pertanian d at a b elu m t er sed i a
6
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
SK NO. 050 715 RP 15 Agustus 2007
7
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kep. No. 143A-7 DTK- TR 2007
27 Nopember 2007
8
Dinas Pendidikan d at a b elu m t er sed i a
9
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
SK NO. 556 4607- BLBP 2007
12 DesemPAber 2007
10
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
SK NO. 260 1151 BPAD 2008
11 Maret 2008
Keterangan: Data- data yang belum tersedia disebabkan karena keterlambatan
dinas badan teknis ataupun kantor pemerintahan yang bersangkutan dalam mengirimkan berkas- berkas pembentukan tim koordinasi
pengarusutamaan gender- nya kepada Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu.
Sumber: Penelitian Lapangan, 2008
Tabel Tim Koordinasi Pengarusutamaan Gender yang Telah Dibentuk di Pemerintahan
KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara NO.
PEMERI NTAHAN KABUPATEN KOTA PROVI NSI
SUMATERA UTARA
LANDASAN PEMBENTUKAN
TANGGAL PEMBENTUKAN
1
Kantor Pemerintahan Kabupaten Langkat
d at a b elu m t er sed i a
2
Kantor Pemerintahan Kabupaten Asahan
d at a b elu m t er sed i a
3
Kantor Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara
d at a b elu m t er sed i a
4
Kantor Pemerintahan Kabupaten Madina
d at a b elu m t er sed i a
Universitas Sumatera Utara
94
5
Kantor Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang
SK NO. 98 260 2008 11 Maret 2008
6
Kantor Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai
d at a b elu m t er sed i a
7
Kantor Pemerintahan Kabupaten Nias
SK NO. 260.05 1235 K 2004
30 Nopember 2004
8
Kantor Pemerintahan Kota Binjai
d at a b elu m t er sed i a
9
Kantor Pemerintahan Kota Tebing Tinggi
d at a b elu m t er sed i a
10
Kantor Pemerintahan Kota Tanjung Balai
d at a b elu m t er sed i a
11
Kantor Pemerintahan Kota Sibolga
d at a b elu m t er sed i a
Keterangan: Data- data yang belum tersedia disebabkan karena keterlambatan
dinas badan teknis ataupun kantor pemerintahan yang bersangkutan dalam mengirimkan berkas- berkas pembentukan tim koordinasi
pengarusutamaan gender- nya kepada Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu.
Sumber: Penelitian Lapangan, 2008 Dengan keberhasilan program pengarusutamaan gender yang telah dilaksanakan oleh
Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu bekerja sama dengan instansi terkait, kepolisian, kejaksaan, LSM, organisasi perempuan, organisasi masyarakat dan lain sebagainya serta
dukungan dari Komisi E DPRD-SU, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menerima Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Pratama tingkat pertama atau
dasar pada tahun 2004 dan tahun 2005. Namun pada tahun 2006 dan tahun 2007, biro ini berhasil meraih Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Utama tingkat tertinggi. Penghargaan
ini diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada mantan Gubernur Sumatera Utara, Drs. Rudolf M. Pardede Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu,
Penelitian Lapangan, 2008. Adapun anugerah ini adalah bentuk penghargaan bagi Kepala Daerah yang dinilai
memiliki komitmen tinggi dalam upaya pemberdayaan perempuan di daerah masing-masing, dengan indikator yang digunakan untuk penilaian keberhasilan meliputi aspek kelembagaan,
Universitas Sumatera Utara
95 komitmen, dukungan forum, pemampuan pengarusutamaan gender dan ketersediaan data
gender Waspada, diakses pada tanggal 06 Juni 2008.
IV. 6. HAMBATAN-HAMBATAN