38
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III. 1. SEJARAH SINGKAT BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
SETDAPROVSU
Cikal bakal pembentukan Biro Pemberdayaan Perempua di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah ada sejak lama. Biro ini sebenarnya berasal dari Sub Bagian
Peranan Wanita yang terdapat dalam Biro Bina Sosial, sampai akhirnya diberlakukan Undang-Undang Otonomi Daerah pada tahun 2001.
Otonomi daerah memberi peluang kepada pemerintahan daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, termasuk struktur organisasi pemerintahannya, sesuai dengan
kebutuhan daerah yang bersangkutan. Demikianlah Sub Bagian Peranan Wanita ini berubah menjadi Biro Pemberdayaan Perempuan.
Di beberapa daerah lain, Biro Pemberdayaan Perempuan ini bukan berbentuk, melainkan badan. Hal tersebut dianggap wajar dalam otonomi daerah. Karena semuanya itu
tergantung kebutuhan dan kondisi daeraht tersebut. Pembentukan biro ini diatur dalam Perda Sumatera Utara No. 2 Tahun 2001. Sehingga pada bulan Desember 2001, dilantiklah pegawai
yang akan ditempatkan pada biro ini. Adapun latar belakang pengalaman kerja pegawai Biro Pemberdayaan Perempuan ini adalah:
a. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Badan Ketahanan Pangan
d. Biro Sosial
e. Biro Pemerintah Desa
f. Kantor Sosial Politik
Universitas Sumatera Utara
39
g. Kantor Pembantu Gubernur
h. Dinas Pertambangan
i. Dinas Sosial
j. Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan
k. Dinas Pertanian
Biro Pemberdayaan Perempuan Setdaprovsu yang semula berasal dari Subbag Peranan Wanita inin memang sengaja ditetapkan dalam bentuk biro, dan bukan badan, karena
memang berdirinya biro ini dimaksudkan untuk menjalankan fungsi-fungsi perumusan kebijakan saja, sedang pelaksanaan teknis masing-masing diserahkan langsung kepada badan-
badaninstansi yang bersangkutan. Selain menyusun konsep kebijakan dalam rangka pemberdayaan perempuan, biro ini
juga menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi perempuan di daerah, apabila ingin melakukan penyuluhan bagi kaum perempuan di daerah Sumatera Utara.
III. 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN