Modul Pencegahan Positif 4 BAGIAN KEDUA

36 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif

E. Modul Pencegahan Positif 4

Penerimaan diri dan PenoLakan LingkUngan Modul ini berisikan diskusi dalam kelompok besar dan kecil tentang mengenal sumber dan tingkat kesulitan penerimaan diri dan penolakan lingkungan serta tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Penerimaan diri dan penolakan lingkungan sangat beragam dari segi sumber dan tingkat kesulitan. Seorang yang terinfeksi HIV perlu mempertimbangkan bagaimana untuk mengatasi kesulitan dalam hal penerimaan diri dan menjalankan hidupnya dengan HIV secara tenang dan damai. Tujuan Sesi: Melalui modul ini diharapkan orang yang terinfeksi HIV : 1. Dapat saling berbagi informasi dan pengalaman tentang sumber penerimaan diri dan penolakan lingkungan 2. Membahas hal-hal apa saja yang dapat dilakukan orang yang terinfeksi HIV dalam menghadapi persoalan penerimaan diri dan penolakan lingkungan serta kemana mereka bisa mendapatkan dukungan. 3. Mengenali dan menganalisa sumber-sumber dukungan dalam persoalan penerimaan diri dan penolakan lingkungan. 4. Membuat rencana tindakan pribadi untuk mengatasi permasalahan penerimaan diri dan penolakan lingkungan. Alat dan Bahan: 1. Lembar kertas Flipchart 2. Spidol berwarna Waktu: 90 menit Isi Modul: 1. Mengenali kesulitan-kesulitan penerimaan diri berdasarkan tingkat prioritasnya 2. Pengelompokan tingkat kesulitan penerimaan diri dan penolakan lingkungan 3. Memetakan sumber penerimaan diri dan penolakan lingkungan terhadap orang yang terinfeksi HIV 4. Mengenali dan menganalisa sumber-sumber dukungan untuk penerimaan diri dan penolakan lingkungan. 5. Membuat rencana tindakan secara pribadi ke depan Metode : Curah pendapat, diskusi, 37 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif Proses Kegiatan: Penerimaan diri orang yang terinfeksi HIV kegiatan 1: sUmber Penerimaan diri 1. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini peserta akan berdiskusi tentang sumber penerimaan diri, dan tingkat kesulitan yang dihadapi dalam penerimaan diri. 2. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil 5 orang dan bertugas membuat gambar orang yang terinfeksi HIV berukuran kecil yang diberi nama di tengah-tengah lembar kertas lipchart. Kualitas gambar tidak perlu bagus karena yang penting adalah diskusinya, dan nama yang diberikan pada gambar jangan sama dengan nama orang yang terinfeksi HIV yang ada dalam kelompok atau komunitas. 3. Peserta akan mengenali dan menganalisa faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penerimaan diri orang yang terinfeksi HIV, kemudian menuliskan mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 4. Peserta kemudian mengenali dan menganalisa orang, kelompok, organisasi atau lembaga, perusahaan perorangan atau lainnya yang menerima orang yang terinfeksi HIV dan menuliskannya mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 5. Peserta selanjutnya mengidentiikasi kesulitan penerimaan diri menurut tingkat kesulitan sebagai berikut: a kesulitan yang bisa saya atasi sendiri, b kesulitan yang tidak bisa saya atasi sendiri, dan c kesulitan yang tidak akan terselesaikan. Selanjutnya peserta menuliskan mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV dengan spidol berwarna merah, hijau atau biru untuk masing-masing tingkat kesulitan. 6. Peserta mengenali dan menganalisa sumber-sumber dukungan dalam persoalan penerimaan diri. Sumber dukungan dapat berasal dari perorangan, kelompok, lembaga atau organisasi yang ada di masing-masing wilayah. Peserta kemudian menuliskannya berpasangan dengan kesulitan penerimaan diri, faktor yang berkaitan penerimaan diri, dan orang, kelompok, organisasi dsb. mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 7. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok berbagi hasil kerja mereka dengan kelompok lain dengan difasilitasi oleh fasilitator. 38 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif kegiatan 2: rencana tindakan 1. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini peserta akan kembali ke dalam kelompok kecil dan berdiskusi tentang tindakan apa saja yang dapat dilakukan terhadap kesulitan dalam penerimaan diri. 2. Peserta diminta memilih beberapa kesulitan yang ada pada gambar kemudian mendiskusikan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh orang yang terinfeksi HIV dalam mengatasi kesulitan- kesulitan tersebut. dan di mana bisa memperoleh dukungan. Dukungan bisa berasal dari individu, kelompok atau organisasi. 3. Hasil diskusi kelompok ditulis pada lembar lipchart, dibagi kepada kelompok lain dalam diskusi kelompok besar. Sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya sebaiknya dilakukan permainan yang bertujuan untuk melepaskan ketegangan emosi yang mungkin muncul dalam kegiatan ini. 4. Kegiatan selanjutnya adalah membuat rencana tindakan perorangan yang konkret dan bisa dilakukan dalam rangka mengatasi persoalan penerimaan diri. 5. Setiap peserta secara bebas menentukan pasangan yang dirasakan paling cocok dan nyaman untuk mendiskusikan rencana tindakan perorangan. 6. Setelah semua pasangan selesai berdiskusi peserta berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian fasilitator menghimbau beberapa peserta secara sukarela untuk mempresentasikan rencana tindakannya dan berdiskusi untuk mendapatkan masukkan. Penolakan Lingkungan terhadap orang yang terinfeksi HIV kegiatan 3: sUmber PenoLakan LingkUngan 1. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini peserta akan berdiskusi tentang sumber penolakan lingkungan, dan tingkat kesulitan yang dihadapi dalam penolakan lingkungan. 2. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil 5 orang dan bertugas membuat gambar orang yang terinfeksi HIV berukuran kecil yang diberi nama di tengah-tengah lembar kertas lipchart. Kualitas gambar tidak perlu bagus karena yang penting adalah diskusinya, dan nama yang diberikan pada gambar jangan sama dengan nama orang yang terinfeksi HIV yang ada dalam kelompok atau komunitas. 3. Peserta akan mengenali dan menganalisa faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penolakan lingkungan, kemudian menuliskan mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 39 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif 4. Peserta kemudian mengenali dan menganalisa orang, kelompok, organisasi atau lembaga, perusahaan perorangan atau lainnya yang menolak orang yang terinfeksi HIV dan menuliskannya mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 5. Peserta selanjutnya mengidentiikasi kesulitan dalam menghadapi penolakan lingkungan menurut tingkat kesulitan sebagai berikut: a kesulitan yang bisa saya atasi sendiri, b kesulitan yang tidak bisa saya atasi sendiri, dan c kesulitan yang tidak akan terselesaikan. Selanjutnya peserta menuliskan mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV dengan spidol berwarna merah, hijau atau biru untuk masing-masing tingkat kesulitan. 6. Peserta mengenali dan menganalisa sumber-sumber dukungan dalam persoalan penolakan lingkungan. Sumber dukungan dapat berasal dari perorangan, kelompok, lembaga atau organisasi yang ada di masing-masing wilayah. Peserta kemudian menuliskannya berpasangan dengan kesulitan penolakan lingkungan, faktor yang berkaitan penolakan lingkungan, dan orang, kelompok, organisasi dsb. mengelilingi gambar orang yang terinfeksi HIV. 7. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok berbagi hasil kerja mereka dengan kelompok lain dengan difasilitasi oleh fasilitator. 8. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok berbagi hasil kerja mereka dengan kelompok lain dengan difasilitasi oleh fasilitator. kegiatan 4: rencana tindakan 1. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini peserta akan kembali ke dalam kelompok kecil dan berdiskusi tentang tindakan apa saja yang dapat dilakukan terhadap kesulitan dalam penolakan lingkungan. 2. Peserta diminta memilih beberapa kesulitan yang ada pada gambar kemudian mendiskusikan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh orang yang terinfeksi HIV dalam mengatasi kesulitan- kesulitan tersebut. dan di mana bisa memperoleh dukungan. Dukungan bisa berasal dari individu, kelompok atau organisasi. 3. Hasil diskusi kelompok ditulis pada lembar lipchart, dibagi kepada kelompok lain dalam diskusi kelompok besar. Sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya sebaiknya dilakukan permainan yang bertujuan untuk melepaskan ketegangan emosi yang mungkin muncul dalam kegiatan ini. 4. Kegiatan selanjutnya adalah membuat rencana tindakan perorangan yang konkret dan bisa dilakukan dalam rangka mengatasi persoalan penolakan lingkungan. 40 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif 5. Setiap peserta secara bebas menentukan pasangan yang dirasakan paling cocok dan nyaman untuk mendiskusikan rencana tindakan perorangan. 6. Setelah semua pasangan selesai berdiskusi peserta berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian fasilitator menghimbau beberapa peserta secara sukarela untuk mempresentasikan rencana tindakannya dan berdiskusi untuk mendapatkan masukkan. Kegiatan-kegiatan dalam modul penerimaan diri dan penolakan lingkungan diakhiri dengan suatu rangkuman oleh fasilitator dan evaluasi mengenai pembelajaran apa yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan tersebut. Peserta akan memperoleh lembar informasi tentang penerimaan diri dan penolakan lingkungan sebagai materi bacaan yang dapat dibawa pulang. CATATAN UNTUK FASILITATOR: • Topik ini bisa sangat emosional bagi peserta, misalnya ada menangis. Oleh karena itu fasilitator diharapkan siap menghadapi dan telah memiliki pedoman tindakan praktis untuk mengatasi situasi demikian. • Harus disadari bahwa orang yang terinfeksi HIV mengalami berbagai tingkatan penolakan dari lingkungan dan penerimaan diri, jadi fasilitator diharapkan mampu menyesuaikan diri dan mempertimbangkan isu-isu mana saja yang paling sesuai untuk difokuskan. • Penolakan lingkungan membawa dampak yang berbeda-beda pada orang yang terinfeksi HIV. Mis. Seorang GWL merasa lebih terdiskriminasi karena seksualitasnya daripada status HIV atau penasun merasa dirinya sebagai sampah masyarakat karena perilakunya. Oleh karena itu sangatlah penting fasilitator menciptakan suasana yang aman dan nyaman serta memberi kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan isu ini. • Kemungkinan ada beberapa orang bisa menjadi sangat emosional saat merasa dirinya tidak berdaya dalam melawan penolakan lingkungan. Sangatlah penting bagi fasilitator untuk memberi dukungan kepada mereka agar dapat mengenali tindakan praktis, dan menekankan bahwa langkah awal sekecil apapun yang diambil membuktikan bahwa ada sesuatu yang dapat dilakukan. • Fasilitator akan memberikan dukungan kepada peserta bila menghadapi kesulitan dalam menyusun rencana tindakan, misalnya dengan membagikan daftar rujukan kelompok dukungan bagi orang yang terinfeksi HIV dan daftar rujukan layanan konseling dukungan psikososial. 41 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif

IV. LAMPIRAN

LamPiran 1. formULir a: Lembar data Peserta DATA PESERTA Sebelum mengikuti sesi “Pencegahan Positif Bagi Orang yang Terinfeksi HIV”, mohon menjawab pertanyaan berikut dengan cara mencontreng √ jawaban yang tersedia atau menuliskan informasi tentang diri Anda dan menyerahkan lembar ini kepada fasilitator yang bertugas. 1. Apakah jenis kelamin Anda? ฀ Perempuan ฀ Laki-laki 2. Berapa usia Anda? Usia saya : ______ tahun 3. Sebutkan nama kelompok Anda dan lokasinya Nama Kelompok: ___________________ Lokasi : ____________________ 4. Apakah Anda mengikuti sesi dengan modul ini untuk pertama kali? ฀ Ya, ฀ Tidak 5. Apakah Anda pernah mengikuti modul-modul berikut ini? ฀ Modul 1. MODUL PILIHAN PENCEGAHAN HIV DAN INFEKSI LAINNYA ฀ Modul 2. MODUL MEMBUKA STATUS ฀ Modul 3 KEPATUHAN MINUM OBAT ARV ฀ Modul 4. PENERIMAAN DIRI DAN PENOLAKAN LINGKUNGAN ฀ Tidak pernah mengikuti modul-modul tersebut di atas.