32
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
D. Modul Pencegahan Positif 3
kePatUhan minUm obat
Modul ini berisikan diskusi dalam kelompok besar dan kecil tentang isu tantangan kepatuhan minum obat dan upaya mengatasinya.
Kepatuhan minum obat dalam modul ini difokuskan pada kepatuhan minum obat dalam rangka pengobatan antiretroviral ARV dan pencegahan infeksi oportunistik IO. Ada banyak faktor yang
menentukan keberhasilan terapi antiretroviral ART dan pencegahan IO, salah satunya adalah kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat ARV menyangkut berbagai hal di antaranya
dosis obat yang tepat, cara mengonsumsi yang benar, waktu yang tepat, dan keberlanjutan minum obat.
Tujuan Sesi:
Melalui modul ini diharapkan orang yang terinfeksi HIV mempunyai kesempatan untuk: 1. Membahas pemahaman dasar mengenai kepatuhan minum obat
2. Dapat saling berbagi informasi dan pengalaman tentang tantangan dalam kepatuhan minum
obat 3. Membahas hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut
4. Membuat rencana tindakan untuk mengatasi permasalahan pribadi dalam kepatuhan minum obat
Alat dan Bahan:
1. Lembar kertas Flipchart 2. Spidol berwarna
Waktu:
90 menit
Isi Modul:
1. Pemahaman dasar mengenai kepatuhan minum obat. 2. Mengenali tantangan-tantangan dalam kepatuhan minum obat.
3. Pembagian tingkat kesulitan dalam kepatuhan minum obat. 4. Membuat rencana tindakan apa yang dapat dilakukan dan di mana bisa menerima
dukungan.
Metode:
Curah pendapat, diskusi
33
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
Proses Kegiatan:
kegiatan 1: Pemahaman dasar dan sUmber tantangan kePatUhan
minUm obat
1. Fasilitator menjelaskan pentingnya kepatuhan minum obat bagi orang terinfeksi HIV yang akan, sedang, dan mulai kembali meminum obat ARV, karena berhubungan langsung
dengan efektivitas pengobatan. Ketidakpatuhan minum obat akan mengakibatkan virus berkembang cepat dan akan menjadi resisten kebal terhadap obat, gangguan kekebalan
tubuh dan munculnya IO.
2. Peserta bercurah pendapat tentang apa yang maksud dengan kepatuhan minum obat. Pendapat peserta ditulis pada lembar lipchart dan hasil curah pendapat disimpulkan
fasilitator dengan menekankan bahwa kepatuhan minum obat berkaitan dengan petunjuk minum obat yang meliputi dosis yang tepat, cara minum obat yang benar, dan waktu minum
obat yang tepat. Kepatuhan minum obat dalam modul ini ditekankan pada obat ARV dan obat untuk pencegahan infeksi oportunistik.
3. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil 5 orang dan bertugas membuat gambar orang yang terinfeksi HIV berukuran kecil yang diberi nama di tengah-tengah lembar kertas lipchart.
Kualitas gambar tidak perlu bagus karena yang penting adalah diskusinya, dan nama yang diberikan pada gambar jangan sama dengan nama orang yang terinfeksi HIV yang ada dalam
kelompok atau komunitas.
4. Peserta mengidentiikasi tantangan yang paling utama dalam kepatuhan minum obat ditulis dengan warna HIJAU dan tantangan-tantangan lain ditulis dengan warna BIRU.
5. Pada lembar lipchart lain peserta membuat bagan tiga kolom. Pada kolom pertama diberi judul kategori 1 untuk keterangan orang terinfeksi HIV yang tidak mampu mengatasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi, kategori 2 pada kolom kedua untuk keterangan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat diatasi tetapi tidak mampu melakukannya sendiri dan kategori 3 pada
kolom ketiga untuk keterangan tidak ada yang bisa dilakukan dalam mengatasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi orang yang terinfeksi HIV lihat contoh bagan di bawah ini.
Badu adalah contoh nama orang yang terinfeksi HIV seperti di gambar kelompok. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok berbagi
hasil kerja mereka dengan kelompok lain dengan difasilitasi oleh fasilitator.
Kategori 1 Badu mampu mengatasi
sendiri kesulitan-kesulitan berikut
Kesulitan……………… Kesulitan ……………
Kategori 2 Kesulitan-kesulitan
berikut dapat diatasi tetapi Badu tidak mampu
melakukannya sendiri Kesulitan…………......
Kesulitan ……………… Kategori 3
Tidak ada yang bisa dilakukan dengan
kesulitan-kesulitan ini Kesulitan ……………
Kesulitan ……………
34
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
kegiatan 2: rencana tindakan
1. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini peserta akan kembali ke dalam kelompok kecil dan berdiskusi tentang tindakan apa saja yang dapat dilakukan dalam menghadapi
tantangan kepatuhan minum obat.
2. Peserta diminta memilih beberapa kesulitan yang ada pada setiap kolom kemudian mendiskusikan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh orang yang terinfeksi HIV dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan di mana bisa memperoleh dukungan. Dukungan bisa berasal dari perorangan, kelompok atau organisasi.
3. Hasil diskusi kelompok ditulis pada lembar lipchart, dan masing-masing kelompok berbagi hasil kerja mereka dengan kelompok lain, dengan difasilitasi oleh fasilitator.
4. Kegiatan selanjutnya adalah membuat rencana tindakan pribadi yang konkret dan bisa dilakukan dalam rangka mengatasi tantangan kepatuhan minum obat.
5. Setiap peserta secara bebas menentukan pasangan yang dirasakan paling cocok dan nyaman untuk mendiskusikan rencana tindakan pribadi.
6. Setelah semua pasangan selesai berdiskusi peserta berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian fasilitator menghimbau beberapa peserta secara sukarela untuk mempresentasikan
rencana tindakannya dan berdiskusi untuk mendapatkan masukkan.
Kegiatan-kegiatan dalam modul kepatuhan minum obat diakhiri dengan suatu rangkuman oleh fasilitator dan evaluasi mengenai pembelajaran apa yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan
tersebut. Peserta akan memperoleh lembar informasi tentang kepatuhan minum obat ARV sebagai materi bacaan yang dapat dibawa pulang.
CATATAN UNTUK FASILITATOR:
• Topik ini bisa berkembang menjadi diskusi yang sangat medis-klinis, oleh karena itu fasilitator diharapkan tidak menggunakan istilah-istilah medis dan senantiasa merujuk pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat medis-klinis ke dokter.
• Bila peserta mengalami kesulitan dalam mengenali tantangan kepatuhan minum obat dan cara mengatasinya, fasilitator dapat membantunya dengan memberikan ide yang tertera dalam
lampiran modul ini. Bantu peserta mengenali tindakan praktis, dan tekankan bahwa langkah awal sekecil apapun yang diambil membuktikan bahwa ada sesuatu yang dapat dilakukan.
35
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
• Fasilitator akan memberikan dukungan kepada peserta bila menghadapi kesulitan dalam menyusun rencana tindakan, misalnya dengan membagikan daftar referensi kelompok
dukungan bagi orang yang terinfeksi HIV, daftar LSM, dan daftar referensi layanan konseling dukungan psikososial
36
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
E. Modul Pencegahan Positif 4