Tujuan dan Sasaran Pedoman Pencegahan Positif Tujuan Ruang Lingkup Pencegahan Positif: Pencegahan, Pengobatan, Dukungan dan Perawatan Berkelanjutan

5 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif

B. Tujuan dan Sasaran Pedoman Pencegahan Positif Tujuan

Pedoman pencegahan positif bagi komunitas ini bertujuan : 1. Sebagai panduan yang menginspirasi komunitas untuk mendiskusikan permasalahan Pencegahan Positif melalui partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV 2. Sebagai modul yang dapat digunakan dan dikembangkan untuk edukasi Pencegahan Positif dalam komunitas. Sasaran buku panduan pencegahan positif Sasaran pedoman ini adalah penggiat HIV dan AIDS khususnya orang yang terinfeksi HIV.

C. Ruang Lingkup Pencegahan Positif: Pencegahan, Pengobatan, Dukungan dan Perawatan Berkelanjutan

Cara yang efektif dalam penanggulangan HIV adalah melalui pendekatan komprehensif yang mengaitkan pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan PDP. Dalam implementasinya masing-masing masih berjalan sendiri. PDP memfokuskan pada orang yang terinfeksi HIV, pasangan dan keluarganya, sementara upaya pencegahan umumnya ditujukan pada orang yang belum mengetahui status HIV nya atau yang HIV negatif. Namun demikian upaya mengaitkan pencegahan dan pengobatan sudah dilaksanakan melalui strategi VCT dengan harapan mereka yang terinfeksi HIV akan mengakses pengobatan, dan mereka yang memperoleh hasil tes non reaktif negatif paling tidak akan berpikir bagaimana caranya mencegah agar tidak terinfeksi HIV. Masalahnya adalah minat sebagian besar orang untuk tes HIV relatif masih rendah. Umumnya keengganan untuk tes HIV disebabkan karena kekhawatiran bila hasil tes nya reaktif positif maka akan dikucilkan, memperoleh stigma dan diskriminasi. Di pihak lain kita dapat melihat kaitan antara pengobatan dengan dukungan dan perawatan, seperti misalnya program terapi ARV ART dan pencegahan dan pengobatan IO bagi orang yang terinfeksi HIV, program layanan dukungan termasuk dukungan untuk kepatuhan berobat saling berkaitan untuk meningkatkan kesehatan orang yang terinfeksi HIV. Kebutuhan pencegahan bagi orang yang terinfeksi HIV dalam hal ini dapat dipenuhi melalui program pencegahan positif yang meliputi bidang pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan. Jadi pencegahan positif bukan hanya meliputi pencegahan penularan HIV melainkan lebih dari itu, termasuk kesejahteraan hidup orang yang terinfeksi HIV. Kita perlu menyadari bahwa pertama, sangat sulit upaya untuk menciptakan suatu paket layanan yang dapat memenuhi kebutuhan semua orang yang terinfeksi HIV mengingat keanekaragaman orang yang terinfeksi HIV di berbagai daerah. Kedua, di samping pengobatan, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV membutuhkan dukungan psikososial yang cukup kuat. Kita mengetahui bahwa orang-orang yang terinfeksi HIV umumnya adalah 6 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif mereka yang rentan terinfeksi HIV dan terpinggirkan dalam masyarakat. Di samping itu ada faktor- faktor lain yang meningkatkan kerentanan tersebut seperti misalnya kemiskinan, pendidikan yang rendah, ketidaksetaraan gender, perbedaan orientasi seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga menjadi sulit bagi orang yang terinfeksi HIV untuk menjalankan hidup yang sehat dan sejahtera. Ketiga, Pencegahan Positif harus dikaitkan dengan upaya untuk menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV, hal mana membutuhkan kerja sama dan kemitraan dengan pasangan, keluarga, lingkungan masyarakat sekitar maupun masyarakat umum. Keempat, tidak ada hanya satu intervensi yang efektif melainkan membutuhkan intervensi dari segi biomedis, psikososial, komunitas, kebijakan dan upaya advokasi.

D. Intervensi Pencegahan Positif