Tantangan dalam Pencegahan Positif

9 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif • Penularan di kalangan orang yang terinfeksi HIV danatau pemakai ARV mempunyai kemungkinan membawa penularan HIV yang resisten ARV • Persediaan jenis ARV tertentu terbatas • Penularan HIV yang resistan terhadap ARV membawa tantangan baru dalam pencegahan

G. Tantangan dalam Pencegahan Positif

Tantangan yang dihadapi dalam Pencegahan Positif antara lain : a. Tantangan yang berkaitan dengan informasi dan pengetahuan tentang HIV AIDS yang tidak merata di semua lapisan masyarakat, maupun pemahaman mengenai PP yang terbatas dari tim medis berdampak berkurangnya kesadaran mengenai PP. Hal ini terjadi karena masih belum banyak dilakukan sosialisasi Pencegahan Positif. b. Tantangan yang berkaitan dengan kebijakan dan peraturan daerah yang tidak mendukung program penanggulangan HIV dan AIDS maupun kebijakan pemerintah dan kebijakan rumah sakit yang belum mendukung ODHA. c. Tantangan yang berkaitan dengan ketersediaan dan akses ke layanan yang terkait HIV AIDS belum merata dengan prosedur administratif yang berbeda, ketersediaan dan pemenuhan jaminan kesehatan. d. Tantangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan tinggi di mana masih ada perguruan tinggi yang tidak mau menerima isu HIV , padahal penting isu ini diintegrasikan ke dalam pendidikan. e. Tantangan yang berkaitan dengan kesejahteraan yang tidak merata sehingga tidak ada posisi tawar seperti misalnya posisi tawar pekerja seks terhadap klien biasanya rendah. f. Tantangan yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab. Petugas penjangkau, konselor, dan manajer kasus masih memberikan pemahaman yang kurang berimbang kepada Odha mengenai tanggung jawab untuk tidak menularkan HIV. Tidak mengherankan kalau masih ada rasa dendam dalam diri orang yang terinfeksi HIV sehingga menularkan kepada orang lain. g. Tantangan yang berkaitan dengan Stigma dan diskriminasi HIV-AIDS yang masih kuat sehingga selalu memosisikan Odha pada posisi sulit. h. Tantangan yang berkaitan dengan isu membuka status HIV kepada pasangan maupun keluarga dan relasi pasangan yang serodiskordan pasangan dimana salah satu terinfeksi HIV sering membuat mereka menemui kesulitan dalam mengambil keputusan pilihan kesehatan reproduksi yang tepat dalam rangka menegakan hak reproduksi. Di samping itu pengetahuan yang terbatas tentang reinfeksi HIV dengan galur virus yang berbeda membuat pasangan 10 Pedoman dan Modul Pencegahan Positif yang konkordan pasangan dimana keduanya terinfeksi HIV tidak melakukan pencegahan seperti misalnya mengabaikan seks aman. i. Tantangan yang berkaitan dengan fasilitas pelayanan yang kurang memperhatikan kualitas seperti misalnya pencegahan umum universal precaution belum maksimal dilaksanakan. Konidensialitas yang dapat dibagi menurut kebutuhan dan kesepakatan dan informed consent persetujuan setelah mendapatkan penjelasan kurang diperhatikan atau bahkan tidak dilaksanakan. Di samping itu masih adanya pembebanan ganda double burden baik Odha dan konselor. j. Tantangan yang berkaitan dengan masalah diri pribadi Odha seperti misalnya pengingkaran status diri sebagai Odha membuatnya mengabaikan upaya pencegahan positif, hilangnya kepatuhan menjalankan pola hidup sehat maupun kesadaran diri untuk peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. k. Tantangan yang berkaitan dengan dukungan, misalnya dukungan pemerintah yang sangat lambat atas modul yang telah ada, sistem perawatan dukungan dan pengobatan CST setelah VCT yang belum mendukung proses penerimaan diri dengan pesan-pesan yang positif, dan tidak ada dukungan berdasarkan kebutuhan spesiik Odha GWL atau Odha Pekerja Seks, sehingga pesan-pesan pencegahan positif tidak mengenai sasaran komunitas tertentu. l. Tantangan yang berkaitan dengan dukungan kepada orang yang terinfeksi HIV seperti misalnya dukungan psikososial dari lingkungan masih sangat minim pendidikan, masyarakat dll m. Tantangan lainnya adalah persepsi pemahaman tentang pencegahan positif yang bervariasi sehingga agak sulit untuk disosialisasikan dan diterapkan.

H. Prinsip Panduan Umum Pencegahan Positif