13
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
III. BAGIAN KEDUA
modUL Pencegahan Positif
A. Bagaimana Memfasilitasi Modul Pencegahan Positif: Panduan Umum Fasilitator
1. Memfasilitasi Sesi
Sebelum menggunakan pedoman fasilitator ini, para fasilitator sebaya harus dilatih tentang topik yang dicakup dalam modul-modul “Pencegahan Positif untuk Komunitas”. Pedoman
fasilitator ini memberi ide dan latihan bagaimana memfasilitasi modul pencegahan positif bagi kelompok dukungan sebaya orang yang terinfeksi HIV dengan cara yang partisipatoris.
Informasi yang terdapat dalam masing-masing modul mencakup sejumlah butir-butir penting untuk diingat berkaitan dengan memfasilitasi secara partisipatoris. Fasilitator sebaya harus
membaca informasi ini sebelum setiap modul di pakai. Tujuannya adalah untuk menyegarkan kembali ingatan.
2. Memulai Sesi
Pada saat peserta berdatangan, minta mereka mengisi lembar formulir biodata mereka, gunakan formulir A: ‘Formulir Keikutsertaan Peserta. Sangatlah penting menjelaskan kepada
mereka bahwa:
• Formulir ini sangat konidensial; peserta tidak perlu mencantumkan nama mereka. • Formulir ini akan membantu fasilitator dalam mengetahui tentang berapa banyak jumlah
peserta, latar belakang mereka dan sebagai dokumentasi modul-modul apa saja yang sudah pernah mereka ikuti.
3. Menyambut Peserta
Mulailah sesi diskusi pencegahan positif bagi komunitas dengan sapaan penyambutan kepada peserta. Agar peserta lebih banyak berbicara, lakukan penyambutan ini dengan singkat saja
namun cukup hangat, misalnya:
• Selamat datang semuanya, terima kasih sudah mau hadir. • Hari ini kita akan berbicara tentang kesehatan orang dengan HIV.
14
Pedoman dan Modul Pencegahan Positif
• Selamat datang Dalam pertemuan hari ini kita banyak bertukar pikiran.
4. Perkenalan Peserta
Perkenalan peserta dilakukan agar peserta satu sama yang lain saling kenal sehingga suasana menjadi cair dan tidak ada kekakuan maupun ketegangan antar peserta dan fasilitator. Bila
peserta sudah saling mengenal kegiatan ini tidak perlu dilakukan dan dapat digantikan dengan kegiatan permainan yang memecah suasana kekakuan atau membangkitkan
semangat.
Perkenalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu adalah dengan meminta peserta berdiri dalam lingkaran kemudian memperkenalkan nama dan apa yang paling disukai serta
yang tidak disukai. Contoh : Nama saya Minah, paling suka jalan ke Mall dan paling tidak suka bau asap rokok.
Perkenalan dapat dimulai dari fasilitator kemudian berikutnya mengikuti arah putaran jam bergantian peserta memperkenalkan diri. Kegiatan ini dapat divariasikan dengan membuat
bola dari kertas koran yang dibulatkan dan diikat karet kemudian bola tersebut dilemparkan fasilitator setelah memperkenalkan dirinya kepada salah satu peserta. Peserta yang menerima
bola tersebut kemudian memperkenalkan dirinya dan setelah itu melemparkan bola ke peserta berikutnya, begitu selanjutnya hingga semua peserta memperoleh kesempatan
memperkenalkan dirinya.
5. Membuat Aturan Main