dapat menciptakan lapangan kerja dimasa krisis tahun 2000. Dampak krisis sedikit berbeda antara tahun 1998 dengan tahun 2000, dimana
beberapa sektor di kota yang pada awal krisis 1997 memiliki laju pertumbuhan tenaga kerja positif. Sedangkan untuk daerah pedesaan,
rata-rata laju pertumbuhan tenaga kerja periode 1998-2000 untuk banyak sektor kecuali pertanian adalah negatif menurun, karena
banyak penduduk desa pindah ke kota untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Tenaga Kerja
2.2.1.1. Pengertian Tenaga Kerja
Pengertian tenaga kerja secara umum adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan
kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Definisi tenaga kerja menurut Suroto 1995:17 adalah kemampuan manusia untuk mengeluarkan tiap satuan waktu guna menghasilkan
barang atau jasa, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain. Tenaga kerja atau man power terdiri dari golongan angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja serta mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan atau pengangguran dan
yang sedang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, mengurus rumah
tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan terakhir yaitu kelompok yang sedang bersekolah, mengurus
rumah tangga dan penerimaan pendapatan, walau sedang tidak bekerja, mereka dianggap secara fisik sudah mampu dan sewaktu-waktu dapat
menawarkan jasanya untuk ikut bekerja. Menurut Dumairy 1985:2 pengertian tenaga kerja adalah
penduduk yang berumur antara 14 tahun sampai 60 tahun, sedangkan diatasnya digolongkan bukan tenaga kerja. Tetapi menurut Irwan dan
Suparmoko 1997:67 tenaga kerja adalah penduduk yang berumur pada usia kerja yaitu 15 tahun sampai 64 tahun.
Dari berbagai pendapat dan penjelasan diatas tentang definisi tenaga kerja maka kesimpulan yang didapat yaitu : tenaga kerja
mencakup masyarakat yang sudah bekerja atau mencari pekerjaan dan melakukan kegiatan lain seperti mengurus rumah tangga untuk menerima
gaji atau upah bersekolah. Didalam hal ini masyarakat yang melakukan kegiatan sekolah dan rumah tangga yang mampu secara fisik dan dapat
mencari kerja kapanpun, sewaktu-waktu, namun tidak dipaksa untuk orang yang cacat.
2.2.1.2. Pengertian Angkatan Kerja
Menurut Kusumuwidho 1981:11 Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat dalam kegiatan produktif
untuk menghasilkan barang dan jasa. Golongan angkatan kerja terdiri dari:
1. Golongan yang bekerja
2. Golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut : a.
Angkatan kerja yang digolongkan bekerja adalah : 1.
Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan mengadakan suatu pekerjaan dengan memperoleh penghasilan
atau keuangan dari lamanya bekerja paling sedikit dua hari. 2.
Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari, tapi
mereka adalah : 1.
Pekerja tetap pada kantor pemerintahan atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok kerja.
2. Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang
tidak bekerja karena menunggu hujan untuk menggarap sawah dan sebagainya.
3. Orang-orang yang bekerja dibidang keahlian seperti
dokter, tukang cukur, tukang pijat, dan sebagainya. Simanjutak, 1985:5.
b. Angkatan kerja yang digolongkan mencari pekerjaan adalah :
1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang mencari
pekerjaan. 2.
Mereka yang pernah bekerja pada saat pencacahan sedang menganggur dan mencari pekerjaan.
3. Mereka yang bebas tugas dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan. Setelah pencacahan benar-benar yakin bahwa seseorang tidak dapat
digolongkan dalam bekerja dan mencari pekerjaan angkatan kerja maka kegiatannya digolongkan dalam sekolah, mengurus rumah tangga, dan
lain-lain.. Golongan angkatan kerja yang menganggur ini dapat dibedakan
dalam pengangguran, yaitu sebagai berikut : 1
Golongan pengangguran, yaitu orang yang sama sekali tidak mau bekerja atau berusaha mencari pekerjaan karena tidak adanya
kegiatan kerja secara sempurna bagi sebagian angkatan kerja. a
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari dan
lowongan kerja yang ada. b
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena orang tersebut mempunyai waktu tertentu dalam
melakukan pekerjaan. Jadi selama masa menunggu tersebut mereka digolongkan sebagai pengangguran musiman.
c Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi
karena adanya perubahan struktur atau komposisi perekonomian. 2
Setengah pengangguran yaitu kegiatan kerja yang mengandung kekurangan dalam kuantitas dan kualitas kerja, sehingga tidak dapat
memanfaatkan waktu dan kecakapan produktifitas pekerja sepenuhnya atau sehingga hal ini menghasilkan pendapatan yang
rendah. Setengah pengangguran dapat digolongkan menjadi :
1 Setengah pengangguran kentara visible Underemployed yakni
mereka yang bekeja kurang dari 36 jam seminggu. 2
Setengah pengangguran tidak kentara Invisible Underemployed atau pengangguran terselubung disguised enumploymed yakni mereka
yang produktifitas kerja rendah dan pendapatannya rendah.
2.2.1.3. Pengertian Bukan Angkatan Kerja