Iklan. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan indikator- indikator dari variabel penelitian. Pada penelitian tingkat pengetahuan masyarakat televisi di Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “Apa Kata Dunia” menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan atau mendeskriptifkan dengan tujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi secara faktual dan cermat Rakhmat, 1999:22. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi.

3.1.1 Iklan.

Iklan adalah suatu pesan yang berisi ajakan, anjuran ataupun penawaran suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat untuk menarik minat masyarakat melalui suatu media. Media yang digunakan untuk tayangan iklan layanan masyarakat tentang sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” adalah televisi. 45 3.1.2 Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Iklan Layanan Masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di Televisi. Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya yang yang sudah mempunyai pekerjaan tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi. Untuk dapat lebih mudah mengukurnya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut: Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya yang sudah mempunyai pekerjaan, karena apabila mempunyai pekerjaan sudah tentu mempunyai penghasilan pekerjaan sendiri atau memperkerjakan orang lain. Iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi diartikan sebagai penggambaran dari sejauh mana masyarakat Surabaya yang sudah mempunyai pekerjaan dalam menerima, memahami, dan mengingat iklan layanan masyarakat mengenai wajib pajak di televisi yang diantaranya meliputi isi pesan dan unsur-unsur iklan tersebut. Untuk mengetahui efek dari terpaan media dalam iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia”, peneliti ingin mengetahui respon masyarakat pada bidang kognitifnya tentang stimuli berupa isi pesan yang dipengaruhi unsur-unsur iklan layanan masyarakat tersebut. Kelompok masyarakat yang diteliti merupakan masyarakat dewasa yang berdomisili di wilayah Surabaya yang sudah mempunyai pekerjaan dan menonton iklan layanan masyarakat di televisi mengenai sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” dengan melihat total skor jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pada lembar kuesioner. 3.1.3 Pengukuran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Iklan Layanan Masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di Televisi. Indikator tingkat pengetahuan masyarakat dinyatakan oleh total skor dari sebuah jawaban responden secara verbal dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi. Pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat di kota Surabaya tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia”, menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh responden, yaitu : 1. Mengetahui diberi skor 2 2. Tidak mengetahui diberi skor 1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi, maka penelitian ini disediakan 9 item pertanyaan tentang unsur-unsur iklan dalam iklan layanan masyarakat tersebut. Jawaban atas pertanyaan tersebut menentukan tingkat pengetahuan yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing- masing responden yang menjadi batasan untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden. Daftar pertanyaan tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi, terdiri dari 9item pertanyaan sehingga :  Skor terendah = 9x 1 = 9  Skor tertinggi = 9 x 2 = 18  Skor interval = 18 – 9 = 9 = 3 3 Batasan skor untuk tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan layanan masyarakat sosialisasi wajib pajak dengan slogan “Apa Kata Dunia” di televisi adalah rendah, sedang, dan tinggi, dengan pengertian masing-masing sebagai berikut : a. Tinggi Di mana masyarakat mengetahui dan mengerti menyangkut pesan dalam iklan pajak “Apa Kata Dunia” di televisi dan tentang wajib pajak setelah menyaksikan iklan pajak “ Apa Kata Dunia “ di televisi. b. Sedang Di mana masyarakat mengetahui dan mengerti pesan yang terkandung dalam iklan pajak ”Apa Kata Dunia” di televisi, akan tetapi tidak memahami sepenuhnya menyangkut program wajib pajak yang dicanangkan oleh Dirjen pajak.. c. Rendah Masyarakat mengetahui iklan tersebut akan tetapi tidak mengerti pesan yang terkandung dalam iklam pajak “Apa Kata Dunia” di televisi. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa iklan yang telah dikeluarkan Dirjen Pajak tidak berhasil menambah pengetahuan masyarakat, apalagi membuat masyarakat mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.  Jawaban skor 9 – 12 termasuk rendah  Jawaban skor 13 – 15 termasuk sedang  Jawaban skor 16 – 18 termasuk tinggi Sedangkan indikator pendukung iklan dalam penelitian ini terdapat pada unsur – unsur iklan, antara lain :  Video, dalam penelitian ini adalah keseluruhan gambar bergerak yang terdapat dalam iklan pajak “Apa Kata Dunia”, nyata dan tampak oleh indra penglihatan.  Talent, pemeran dalam iklan pajak “Apa Kata Dunia” di televisi, yaitu Bos dan Asistennya. Mereka memiliki peran yang berbeda tetapi menyampaikan pesan yang sama, yatu mengenai wajib pajak.  Setting, yaitu tempat yang digunakan dalam mengilustrasikan sebuah adegan. Dalam iklan pajak “Apa Kata Dunia” di televisi tempat yang digunakan adalah di dalam mobil dan di dalam kantor dan dijalan raya.  Slogan, dalam iklan pajak “Apa Kata Dunia” di televisi slogan yang digunakan adalah “Apa Kata Dunia”. Dunia tidak bisa berkata apa – apa ketika warga Negara tidak sadar pajak.  Pacing, bagian keseluruhan pengakhiran pesan atau dengan kata lain hasil eksekusi iklan pajak “Apa Kata Dunia” adalah “Lunasi pajaknya, awasi penggunaannya”.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.