3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data primer diperoleh secara langsung dengan cara mengumpulkan data dari para responden dengan menyebar kuesioner. Data tersebut berupa jawaban
yang diambil dari data kuesioner. Dalam penyebaran kuesioner kepada responden didampingi oleh peneliti. Agar menghindari salah persepsi dan
jawaban yang ada adalah valid.
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data diperoleh dari hasil wawancara dengan responden, peneliti akan menganalisa data tersebut melalui suatu pengolahan data yang terdiri dari
tahap pengeditan data secara keseluruhan, mengkode data tersebut dan menganalisis secara kuantitatif untuk mengetahui bagaimana tingkat
pengetahuan masyarakat wilayah Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat “Apa Kata Dunia” di televisi.
Data yang diperoleh akan dilakukan analisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus :
Keterangan : P = Presentasi Responden
F = Frekuensi Responden
N = Jumlah Responden Dengan menggunakan rumusan tersebut maka akan diperoleh yang
diinginkan oleh peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan di atas selanjutnya akan disajikan dalam tabel, kemudian dideskripsikan dan juga
diinterpretasikan berdasarkan tabel frekuensi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Isi Pesan yang Dipengaruhi Unsur-unsur Iklan Pajak “Apa Kata Dunia” di televisi
Iklan layanan masyarakat tentang sosialisasi wajib pajak “Apa Kata Dunia” ditayangkan di seluruh stasiun televisi baik stasiun milik pemerintah
maupun televisi swasta, dengan durasi ± 34 detik pada setiap penayangannya. Iklan layanan masyarakat wajib pajak “Apa Kata Dunia” yang ditayangkan di
televisi bertujuan untuk menyampaikan himbauan kepada masyarakat supaya mendaftarkan diri sebagai wajib pajak. Dengan adanya iklan tersebut maka
diharapkan masyarakat yang sudah memenuhi syarat obyektif muncul kesadaran untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.
Pengertian pajak menurut UU no. 28 tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar – besarnya
kemakmuran rakyat. Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa membayar pajak wajib bagi setiap warga Negara atau badan institusi.
Di Indonesia setiap orang wajib mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak NPWP, kecuali ditentukan dalam undang – undang. Wajib
55