Fungsi Budaya Organisasi Pembentukan Budaya Organisasi

keluarga dan karyawan pemberi pelayanan ditentukan antara lain oleh faktor budaya organisasi.

2.2.2 Fungsi Budaya Organisasi

Fungsi budaya organisasi adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan keberlangsungan hidup organisasi, serta dalam melakukan integrasi internal. Menurut Robbin 2006 ada lima fungsi budaya organisasi: 1. Budaya mempunyai peran menetapkan batas, artinya budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lainnya. 2. Budaya memberikan rasa identitas keanggotaan organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih jelas dari pada kepentingan diri pribadi seseorang. 4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial dengan memberikan standar yang tepat mengenai seluruh tugas yang harus dilakukan individu dalam organisasi. 5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap dan perilaku individu dalam organisasi. Menurut Kreitner dan Kinicki 2006 membagi fungsi budaya organisasi menjadi empat 1 memberikan identititas kepada karyawannya, 2 memudahkan komitmen kolektif dan 3 mempromosikan stabilitas sistem sosial, membentuk perilaku dengan membantu manajer top management dalam menjalankan tugasnya. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Pembentukan Budaya Organisasi

Menurut Robbin 2006 budaya organisasi terbentuk pada dasarnya melalui beberapa tahap, seperti pada gambar 2.2 berikut ini. Gambar 2.2. Pembentukan Budaya Organisasi Sumber ; Robbin 2006 Budaya organiasi terbentuk diawali dengan falsafah dasar pemilik organisasi yang merupakan budaya asli organisasi yang mempunyai pengaruh sangat kuat dalam kriteria yang tepat. Tahap selanjutnya falsafah dasar organisasi yang diturunkan manajer puncak yang bertugas menciptakan suatu iklim organisasi yang kondusif dan dapat diterima oleh seluruh anggota berupa nilai–nilai peraturan, kebiasaan agar dapat dimengerti. Tahap selanjutnya adalah tahap sosialisasi, dengan sosialisasi yang tepat, maka akan terbentuk budaya organisasi yang diharapkan Robbin, 2006.

2.2.4. Konsep Budaya Organisasi dalam Pelayanan Keperawatan