Berdasarkan hasil penelitian ini, konsistensi yang jelas terhadap nilai-nilai yang berlaku di rumah sakit perlu ditanamkan kepada perawat agar dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu. Konsistensi yang baik berdampak terhadap kinerja.
5.2.4. Pengaruh Misi Organisasi terhadap Kinerja Perawat
Misi organisasi dalam penelitian ini adalah penilaian perawat terhadap nilai- nilai organisasi rumah sakit terkait dengan visi dan misi strategis yang terarah dan
pencapaian tujuan organisasi rumah sakit. Penjabaran misi rumah sakit dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan akan
berdampak positif terhadap pencapaian tujuan rumah sakit. Hasil penelitian melalui uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa misi organisasi mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat dengan nilai p=0,010, artinya bahwa penilaian yang baik terhadap misi organsasi akan meningkatkan kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di RS. Martha Friska Brayan Medan. Secara umum penilaian misi organisasi oleh perawat pelaksana 55,4
termasuk kurang, artinya perawat masih belum sepenuhnya menjabarkan filosofi misi organisasi RS. Martha Friska Brayan Medan dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan di ruang rawat inap. Keseluruhan indikator misi organisasi menunjukkan bahwa perawat masih kurang setuju jika misi rumah sakit dijadikan sebagai dasar
utama dalam kualitas pelaksanaan pelayanan keperawatan, dan masih ada 41,1 perawat menilai tidak setuju jika pelayanan keperawatan dijabarkan dari misi dan
Universitas Sumatera Utara
moto rumah sakit. Hasil penelitian ini memberikan fenomena bahwa misi organisasi masih belum menjadi hal yang penting diperhatikan oleh perawat.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi visi dan misi organisasi secara komprehensif pada seluruh tenaga medis yang ada di RS. Martha Friska Brayan
Medan. Seyogyanya seluruh tenaga medis khususnya perawat yang baru bekerja terlebih dahulu diberikan orientasi tentang rumah sakit dan arah tujuan serta visi dan
motto rumah sakit, dan perlu dilakukan evaluasi secara komprehensif agar perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan yang baik dan berorientasi pada kebutuhan
pelanggan. Denison 2000, menjelaskan misi memberikan pengaruh besar pada fungsi perusahaan secara internal dan eksternal yang memberi kontribusi pada
komitmen jangka pendek dan panjang serta menimbulkan kinerja organisasi yang efektif.
Misi dalam organisasi merupakan arahan pada pencapaian tujuan jangka panjang yang bermakna pada organisasi meaningful long term. Misi menjelaskan
tujuan dan arti yang diterjemahkan dalam tujuan eksternal organisasi. Karakteristik misi meliputi tujuan dan visi organisasi, pengarahan serta pencapaian tujuan
organisasi Denison, 2000. Organisasi yang mempunyai misi yang jelas dan terarah baik melalui visi maupun tujuan organisasi akan memberikan motivasi kerja bagi staf
sehingga meningkatkan kinerjanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Stonner Freeman, 1994 bahwa dengan
terlaksananya manajemen yang baik dalam suatu organisasi, menunjukkan terlaksananya kemampuan organisasi dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia,
Universitas Sumatera Utara
termasuk misi, visi dan tujuan organisasi, yang dapat menghasilkan suatu kinerja organisasi yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian ini, misi merupakan bagian dari
perencanaan strategis manajemen, yang dijabarkan pada empat hal yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna terpadu bermutu tinggi, cepat, tepat, memuaskan,
terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan iptek agar mampu
bersaing di era globalisasi, menyelenggarakan administrasi dan pengelolaan keuangan secara transparan, akuntabel dan terintegrasi, serta menyelenggarakan pelatihan,
penelitian dan pengembangan manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang komplek, berkomitmen dan sejahtera.
Misi RS. Martha Friska Brayan Medan sudah dijabarkan secara rinci dan jelas, sehingga diharapkan dengan misi yang jelas mudah dipahami oleh staf di rumah
sakit. Penjabaran visi dan misi ini diharapkan dapat diaplikasi secara utuh oleh seluruh petugas di rumah sakit, dan dampaknya positifnya adalah meningkatnya
kinerja individu. Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa pendapat di atas, dari keempat variabel budaya organisasi keterlibatan, penyesuaian, konsistensi dan misi,
variabel konsistensi menjadi variabel yang paling dominan yang mempengaruhi kinerja. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian untuk lebih ditingkatkan. Menurut
Atmosuprapto 2001 budaya yang kuat akan berdampak pada citra, kebanggaan, produktivitas dan kinerja organisasi. Hal ini selaras dengan Wirawan 2007, yang
mengemukakan kinerja sukses dapat menciptakan perasaan percaya diri, harga diri, dan kemampuan diri yang akan mendorong individu untuk berkinerja tinggi. Lebih
Universitas Sumatera Utara
lanjut menurut Kotler 2000 bahwa budaya yang kuat berkaitan dengan kinerja yang unggul, karena memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan untuk
meningkatkan komitmen, loyalitas, motivasi, dan inovasi yang memberikan korelasi positif terhadap kinerja. Fenomena budaya organisasi di RS. Martha Friska Brayan
Medan perlu perhatian dari pihak manajemen untuk tetap memelihara, mempertahankan dan meningkatkan budaya organisasi yang telah berkembang
maupun merubah budaya organisasi untuk terjadinya percepatan yang disesuaikan dengan tuntutan konsumen saat ini, dengan memperhatikan nilai dan prinsip quality,
efficiency and customer oriented dalam memberikan pelayanan keperawatan, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi RS. Martha
Friska Brayan Medan. Karakteristik yang sudah kuat dapat dipertahankan dengan orientasi budaya
organisasi terhadap perawat baru, dilanjutkan dengan sosialisasi tentang budaya organisasi kepada perawat baru maupun perawat lama serta manager harus dapat
menjadi role model bagi stafnya. Karakteristik budaya organisasi yang masih kurang, perlu dievaluasi dan diperbaiki. Selain itu perlunya disampaikan rencana kerja
operasional rumah sakit pada seluruh perawat dalam mencapai tujuan rumah sakit, dan pemanfaatan berbagai sumber dan sarana dalam meningkatkan budaya
organisasi. Diharapkan dengan demikian internalisasi budaya organisasi pada perawat dapat positif, sehingga dapat meningkatkan performance kinerja perawat dalam
menghadapi perubahan saat ini dan ke depan.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengaruh Penerapan Standar Asuhan Keperawatan terhadap Kinerja Perawat