material, Environment
lingkungan tempat kerja karyawan, Validity pedomanpetunjuk uraian kerja dan Evaluation Adanya umpan balik hasil kerja
Kinerja dihasilkan oleh adanya 3 tiga hal, yaitu : a. Kemampuan ability dalam wujudnya sebagai kapasitas untuk berprestasi
capacity to perform. b. Kemampuan, semangat, hasrat atau motivasi dalam wujudnya sebagai kesediaan
untuk berprestasi willingness to perform. c. Kesempatan untuk berprestasi opportunity to perform
Kinerja sebagai hasil kerja output yang berasal dari adanya perilaku kerja serta lingkungan kerja tertentu yang kondusif. Dalam menentukan faktor penilaian
individu pegawai, maka lingkungan kerja sebagai kesempatan untuk berprestasi yang dapat dipengaruhi oleh adanya peralatan kerja, bahan, lingkungan fiskal kerja,
perilaku kerja pegawai yang lain, pola kepemimpinan, kebijakan organisasi, informasi serta penghasilan secara keseluruhan akan dianggap konstan karena bersifat
pemberian, berasal dari luar diri pegawai dan bukan merupakan perilaku pegawai.
2.1.2. Determinan Kinerja
Menurut Mangkunegara 2000, bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
a. Faktor kemampuan secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu
individu dalam organisasi perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Menurut Ilyas 2012 yang mengutip pendapat Gibson 1987 ada tiga factor
yang mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu faktor individu, faktor psikologis dan organisasi.
1. Faktor individu terdiri dari kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis. Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perilaku dan kinerja individu, variabel demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.
2. Faktor Psikologis terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja
sebelumnya dan variabel demografis. Variabel seperti persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang kompleks yang sulit untuk diukur.
3. Faktor organisasi berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis determinan kinerja individu dalam organisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Determinan Kinerja Individu dalam Organisasi
Sumber : Robbin, 2006 Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2003 indicator
kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan dengan dikategorikan dalam
beberapa kelompok antara lain : a. Masukan input adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, dan lain sebagainya.
Variabel Individu : 1.
Kemampuan dan Keterampilan
a. Mental b. Fisik
2. Latar Belakang a. Keluarga
b. Sosial c. Pengalaman
3. Demografis a. Umur
b. Asal-Usul Variabel
Psikologis : 1. Persepsi
2. Sikap 3. Kepribadian
4. Belajar 5. Motivasi
Variabel Organisasi : 1. Sumber Daya
2. Kepemimpinan 3. Imbalan
4. Struktur 5. Desain Pekerjaan
Perilaku Individu apa yang dikerjakan
Kinerja Individu hasil yang diharapkan
Universitas Sumatera Utara
b. Keluaran output adalah sesuatu berupa produkjasa fisik dan atau non-fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dari program berdasarkan
masukan yang digunakan. c. Hasil outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran perolehan produkjasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Manfaat benefits adalah kegunaan suatu keluaran outputs yang dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses
oleh publik. e. Dampak impacts adalah ukuran tingkat pengaruh sosial ekonomi, lingkungan
atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
Indikator–indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengidentifikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Penetapan
indikator harus didasarkan pada perkiraan yang nyata dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data dana pendukung yang harus diorganisasi.
Indikator kinerja yang dimaksud hendaknya 1 spesifik dan jelas, 2 dapat diukur secara objektif, 3 relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan 4 tidak
bias.
2.1.3. Penilaian Kinerja