Pengaruh Penyesuaian terhadap Kinerja Perawat

balik. Keterlibatan yang tinggi dari perawat dalam melakukan kerjasama dalam tim di organisasi akan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi. Kondisi ini perlu disadari oleh manajer keperawatan agar selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk dapat terlibat dalam kegiatan di rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan. Menurut Deninson 2000 menjelaskan bahwa keterlibatan yang tinggi akan menekan kapasitas organisasi pada fleksibilitas dan perubahan yang merupakan kesepakatan sebagai anggota organisasi untuk melibatkan diri dalam setiap kegiatan organisasi. Selain itu keterlibatan juga merupakan strategi manajemen bagi perusahaan yang efektif dan strategi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

5.2.2. Pengaruh Penyesuaian terhadap Kinerja Perawat

Penyesuaian dalam penelitian ini adalah penilaian perawat terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit dalam menerima perubahan lingkungan dan fokus pelayanan dan pembelajaran organisasi. Hasil penelitian melalui uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa penyesuaian perawat dalam pelayanan keperawatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat dengan nilai p=0,004 artinya bahwa semakin baik penyesuaian yang dilakukan perawat maka semakin baik kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS. Martha Friska Brayan Medan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa 55,4 penyesuaian perawat termasuk kurang, artinya penyesuaian yang selama ini dilakukan perawat masih sangat kurang yang dilihat dari masih ada perawat yang menilai kegagalan bukan sebagai upaya untuk melakukan perubahan, dan masih ada juga perawat yang menilai Universitas Sumatera Utara bahwa inovasi dalam pelayanan keperawatan belum menjadi hal yang baik dan belum penting diperhatikan dalam peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit. Bahkan masih banyak perawat yang tidak setuju jika strategi peningkatan peningkatan kompetensi perawat bermanfat bagi rumah sakit dalam menghadapi kompetensi pelayanan kesehatan. Minimnya penyesuaian perawat tersebut disebabkan oleh minimnya pemahaman perawat akan tugas pokok dan fungsinya serta belum terbiasanya perawat dalam aplikasi dari visi RS. Martha Friska Brayan Medan yaitu menjadi Rumah Sakit terdepan di Sumatera, pada tahun 2016 dengan jaminan pelayanan profesional dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lumbantoruan 2006 bahwa ada hubungan antara kesesuaian dengan kinerja perawat di RSUP Adam Malik Medan. Demikian juga dengan penelitian Tika 2009 di Jambi bahwa penyesuaian perawat mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat, dan secara umum perawat dengan penyesuaian yang kuat 92,1 mempunyai kinerja yang baik dalam menerapkan standar asuhan keperawatan kepada pasien. Penyesuaian merupakan kebutuhan organisasi dalam melaksanakan kegiatan dalam lingkungan organisasi tersebut, dimana organisasi memegang nilai dan kepercayaan yang mendukung kapabilitas dalam menerima, menginterpretasikan dan menterjemahkan tanda-tanda dari lingkungan kedalam perubahan prilaku internal dari organisasi. Selaras dengan hal tersebut, Marquis dan Hoston 2000 menjelaskan unit dari organisasi mempunyai budaya, penyesuaian akan terjadi bila budaya unit sejalan Universitas Sumatera Utara dengan budaya organisasi dan budaya keperawatan sejalan dengan budaya profesional lain, tetapi bila berlawanan maka akan terjadi ketidaksesuaian, yang berdampak terhadap motivasi dan kinerja perawat. Menurut As’ad 2004, kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja perawat dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja perawat dengan standar yang ada. Penyesuaian terhadap nilai-nilai yang ada rumah sakit untuk mencapai tujuan organisasi masih perlu ditingkatkan. Perawat mempersepsikan keseluruhan uraian pekerjaanya masih belum sejalannya antara budaya ruangan tempatnya bekerja dengan budaya organisasi rumah sakit. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak manajemen rumah sakit untuk terus memberikan sosialisasi tentang nilai-nilai, norma, keyakinan, adanya perubahan organisasi dan fokus pelayanan kepada perawat.

5.2.3. Pengaruh Konsistensi terhadap Kinerja Perawat